Minta maaf kek, gausah masang mukak sok datar
Alrasyam Galendra
Suara langkah kaki itu bergema dilorong rumah sakit, tiga orang pria berpenampilan acak-acakan, namun berwajah datar membuat siapa saja yang melihatnya langsung menyingkir.
Ketiganya langsung menghampiri anggota keluarganya yang lain, pikiranya kalut saat melihat anngota keluarga wanitanya menangis.
"Gimana?" tanya Rama yang baru saja datang bersama Aldo dan Vano.
Rana menggeleng "belum tau, masih diperiksa" ucapnya.
"Kenapa bisa kaya gini?" tanya Vano datar.
Chaca menggeleng "nggak tau bang, pas Chaca masuk kamarnya, Syam kesakitan sambil megangin perutnya" jawab Chaca sambil terisak.
"Mamah!" teriak Kinan sambil berlari dari ujung lorong.
"Syam kenapa! Kenapa bisa kaya gini!" tanya Chaca panik.
Dira tidak bisa menjawab, Ia hanya terisak tangis didekapan Erkan.
Ckelek
Mereka langsung berdiri menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan.
"Gimana keadaan putra saya?" tanya Rama.
"Keadaanya sudah membaik, saya sudah memberikan obat pereda sakit, dan sekarang pasien sudah sadar" ucap dokter tersebut.
"Apa sebenarnya yang terjadi, mengapa Syam bisa sampai seperti ini?" tanya Vino.
"Ah? Saya kira kalian sudah tau, pasien memiliki alergi terhadap makanan yang mengandung olahan udang, saya rasa pasien mengkonsumsi udang yang menyebabkan alergi, sehingga mengakibatkan sakit perut, mual, ruam merah, hingga hilangnya kesadaran" jelas sang dokter
Mereka diam mematung saat mendengar penjelasan dari sang dokter, sekarang mereka mengetahui alasan mengapa Syam tidak memakan makanannya, mereka merasa bersalah saat tidak mendengar penjelasan Syam.
"Apa itu berbahaya?" tanya Adam.
"Berbahaya, namun karna pasien mendapatkan penanganan tepat waktu, kami berhasil menangani kondisinya sehingga tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan" jelas dokter.
"K-kami bisa menemuinya?" tanya Dira.
Sang dokter mengangguk "tentuu, tapi berikan pasien waktu untuk beristirahat yang cukup" ucap dokter tersebut lalu pamit dan meninggalkan keluarga yang masih diam ditempat.
"Syam alergi udang, mangkanya dia gak mau makan nasi goreng udang itu, karna dia tau dia alergi udang, coba kalo kalian dengerin penjelasan Syam, mungkin Syam gak akan ada disini sekarang" lirih Chaca.
Mereka hanya diam tanpa ekspresi, namun penyesalan itu tengah membungkus hati mereka, andai mereka mendengarkan penjelasan Syam.
Cklek
Dira, Kinan dan Chaca masuk kedalam ruangan Syam, meninggalkan anggota keluarga pria nya yang sedang meratapi penyesalan.
Ketiganya mendekat kearah brankar Syam, mata terpejam dengan kening yang mengernyit tengah menandakan bahwa tubuh itu tengah menahan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alrasyam Galendra [Ready Versi Pdf]
FanfictionSyam terpaksa membiarkan dirinya terikat oleh rantai emas tak kasat mata milik keluarga Ayahnya, demi menyelamatkan nyawa sang Bunda. __________________ "Ikutlah dengan Ayah jika masih ingin melihat jalang itu tetap bernafas" No plagiat!