02. Menyesal

22.1K 2K 86
                                    

"Berapa sendok bun?"

"Setengah nya aja"

Syam mengangguk lalu memasukan setengah sendok garam pada masakanya. Sedari tadi pagi ia sudah standby didapur untuk membantu meringankan pekerjaan Bunda nya itu.

"Kakak! Ini udahan belom?" tanya Nana yang saat ini sedang mencapur adonan kue dengan mixer.

"Dikit lagi Na" sahut Janna yang sedang memotong bawang.

"Mbak Nana ni gimana sih, masa cewek gak bisa buat kue?" ledek Syam.

"Mbak kan masih polos Syam, jadi gak tau apa-apa" Ujar Nana santai.

Syam menunjukan gerakan muntah, memasang wajah datar lalu kembali mengaduk sup buatanya.

Nana hanya acuh saat melihat Syam mengejeknya sedangkan Janna hanya terkekeh melihat keduanya yang tak pernah akur.

Mereka memang hanya tinggal bertiga dirumah dua lantai pemberian mantan suaminya itu, namun karna ada Syam dan Nana, rumah itu terasa seperti pasar pagi.

Janna menemukan Nana saat usia Syam masih satu tahun, saat itu Nana sedang dikejar renternir karna hutang kedua orang tuanya yang baru saja meninggal, rumahnya disita dan Nana tak memiliki saudara lain.

Karna Janna tidak tega akhirnya Janna mengajak Nana pulang kerumahnya, saat itu usia Nana sekitar delapan tahun. Jadi sekarang usia Nana 22 tahun.

Sumber penghasilan mereka adalah warung makan yang tidak terlalu besar, tapi cukup terkenal karna rasa masakanya yang enak, kadang Janna juga menjahit baju sebagai pekerjaan sampingan.

Syam kagum kepada bunda nya karna tak kenal lelah, disaat dirinya sudah terlelap tidur, sang bunda masih bertempur dengan mesin jahitnya.

Syam tau seluk beluk cerita keluarganya, namun Syam tidak tau siapa ayahnya. Janna menceritakan segalanya tanpa ada yang tertutupi kepada Syam, dan Syam bisa melihat raut penyesalan dimata sang bunda.

Yang Syam tau Ayah dan Bundanya menikah karna perjodohan, keduanya berjanji untuk membuka hati satu sama lain, namun bunda nya tidak bisa membuka hatinya dan menyerah, Sang bunda melakukan kesalahan karna telah menelantarkan keempat anaknya dan lebih memilih mementingkan kariernya, bunda tak pernah memberikan kehangatan atau kasih sayang kepada keempat kakaknya.

Namun kesalahanya bukan hanya disitu, bunda bertemu dengan Dimas----cinta pertamanya, yang ternyata adalah sekertaris Ayahnya.

Mereka menjalin hubungan sebelum sang bunda menyadari kehamilanya, dengan usia kandungan satu minggu, bunda nya tak tahu akan kehadiran Syam didalam rahimnya.

Hingga bundanya menyadari kehamilanya, namun saat ingin memberitahu ayahnya, perselingkuhan bundanya terbongkar.

Bunda diusir dari rumah oleh sang Ayah tanpa membawa apapun, Ayahnya juga telah menghancurkan karier sang bunda sebagai model yang sedang naik daun.

Perceraian terjadi, ayahnya memberikan sejumlah uang dan sebuah rumah dua lantai sebagai ucapan terima kasih karna bunda pergi dari kehidupanya.

Bundanya tak merasa telah melakukan kesalahan saat itu, Ia menikah dengan Dimas yang sudah dipecat oleh Ayahnya.

Bunda dan ayah tirinya hidup bahagia dan membangun usaha kecil-kecilan, namun naas kebahagiaan tak bertahan lama setelah kecelakaan mobil merenggut nyawa Ayah tirinya.

Saat itu bundanya tengah mengandung Syam dengan usia kandungan delapan bulan. Sejak saat itu bunda menyadari kesalahanya dan menyesali perbuatnya.

Syam tidak tau siapa nama Ayahnya dan bagaimana bentuk wajahnya, Ia tak pernah mau bertanya atau mengungkit masalah itu kepada sang bunda, karna bunda pasti akan meminta maaf kepadanya berulang kali.

Bohong kalau Syam tidak menginginkan kasih sayang Ayahnya, namun mau bagaimana lagi, Ia tidak mau membuat sang Bunda sedih.

Buat Syam, Janna itu segalanya, Ia akan melakukan apapun demi sang bunda, bahkan Syam mampu memberikan kebahagiaanya asalkan sang bunda bahagia, mengorbankan nyawanya demi sang bunda, segalanya.

Walaupun Syam sedikit kecewa dengan sang bunda karna telah menelantarkan keempat kakaknya, namun rasa sayangnya terhadap sang bunda melebihi kekecewaan itu.

__________________

"Golongan darahnya AB negative, sama kayak Ayah, tapi kami belum bisa memastikan sampai hasil tes DNA itu keluar" Ucap Aldo panjang lebar.

"Berapa lama?" tanya Rama.

"Satu hari paling cepat, Last Eagle yang mengambil alih, besok siang hasilnya udah keluar" Ucap Adam.

Setelah kejadian dimana Erkan menemukan testpack dibuku diary Janna. Vano, Aldo dan Adam bergerak malamnya, dengan bantuan beberapa anggota Last Eagle, mereka menyusup kedalam kamar Syam dilantai dua.

Sebelumnya mereka telah merentas CCTV disekitar rumah itu karna rumah itu sendiri tidak dipasang CCTV, mereka melihat Syam----satu satu nya pemuda yang tinggal didalam rumah itu sering terlihat dari luar jendela balkon kamarnya, mangkanya mereka tau dimana kamar Syam

Vano menyemprotkan liquid bius kehidung Syam yang sedang tertidur, lalu mengambil beberapa helai rambut dan darah Syam.

Lalu setelahnya mereka pergi tanpa ketahuan siapapun, Aldo menyerah kan darah dan rambut Syam kepada salah satu anggota Last Eagle untuk di test kecocokanya.

Last Eagle adalah organisasi mafia turunan keluarganya, yang sekarang diambil alih oleh Vano dan Aldo. Bahkan para bodyguard yang menjaga mansionya pun adalah anggota-anggota Last Eagle yang sudah berpengalaman.

Saat melihat wajah Syam yang sedang tertidur, entah mengapa ketiganya yakin bahwa Syam adalah darah daging Rama, diperhatikan dari wajahnya yang memang mirip dengan Rama.

"Kalau memang bener dia anak ayah, berarti adek gue nambah dong?" tanya Chaca denga mata berbinar. Mereka memandang Chaca datar.

"Iya, dan gak akan gue biarin lo deket-deket ama adek baru gue" Ucap Kinan sinis.

"Situ sapa ya?"Ujar Chaca pura-pura lupa ingatan.

Diantara keluarga itu, hanya Chaca dan Kinan lah yang paling sering banyak bicara, sedangkan yang lainya irit bicara.

Chaca dan Kinan sangat senang apabila Syam memang benar anak Rama, masalahnya keduaya ingin sekali memiliki adik, namun Dira tidak bisa hamil lagi.

Sedangkan Arkan dan Erkan tidak bisa diajak bercanda, mukaknya sangar ditambah lagi datar jadi Chaca sama Kinan capek kalo ngelawak gak ada yang ketawa.

________________

"Bunda, Syam izin nginep dirumah Dito ya? Semalem aja kok" Ucap Syam memasang muka memelas.

Janna tersenyum melihat wajah Syam, putranya memang sangat penurut bagi Janna, baik dan manja, tapi Janna masih bingung gimana guru nya bilang kalo Syam ini anak yang sangat nakal.

"Iya sayang" Janna mengusap lembut kepala Syam yang ada dipangkuanya.

Entah bagaimana menebus semua kesalahanya, Ia menyesal. Setiap kali melihat wajah Syam, rasa bersalah itu memenuhi lubuk hatinya.

Bagaimana Syam yang hidup tanpa kasih sayang seorang ayah, dan bagaimana keempat putra nya yang lain hidup tanpa kasih sayangnya. Namun setidaknya Ia bersyukur, ada Dira yang memberikan kasih sayang seorang Ibu, walaupun rasanya tetap berbeda.

Penyesalan memang selalu datang diakhhir, dan sekarang Janna benar-benar menyesal.




_____________

Gimana chptr kali ini?
Jangn lupa Voment :)

Alrasyam Galendra [Ready Versi Pdf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang