Cewek murahan!
Bisa-bisanya mau digituin.
Wajah doang polos, tapi kelakuan kayak lon ... ups.
Gayanya aja ogah, tapi keliatan seneng tuh.
Nggak usah sok-sokan depresi deh, lu!
Udah gue tebak kelakuan lu busuk.
Mau-maunya lo digituin.
Sok-sokan depresi, tapi sebenarnya lo cuma cari muka kan?
Hentikan!
Celine bilang hentikan!
Tolong, siapa pun tolong!
Celine ... Celine tidak ingin mengingat lagi ....
Celine ....
Sosok lelaki mengurung dirinya dengan kedua tangan. Membuat Celine terkurung dan tak bisa melawan karena terlalu takut. Terlebih ketika lelaki itu membisikkan sebuah kata yang terdengar romantis, tetapi sebenarnya sangat mengerikan.
“Celine, you're mine. Forever. And no one can snatch you from me.”
Lelaki itu semakin mendekatkan diri pada Celine. Menyentuh area terlarang milik Celine, dan memperlakukan Celine layaknya mangsa empuk. Akan tetapi, kenikmatan semata itu berakhir ketika seseorang menarik kerah belakangnya hingga menjauhi Celine yang setengah kehilangan identitas.
Orang berperawakan kecil itu memukul sosok lelaki tinggi kokoh yang menodai Celine. Tenaganya begitu besar, walau berkali-kali juga kecolongan hingga babak belur akibat pukulan si penoda. Akan tetapi, syukurlah pemuda berperawakan pendek itulah yang memenangkan pertarungan.
Setelah menghabisi si penoda, pemuda itu berbalik, melangkah mendekati Celine yang menutupi area terlarangnya. Dia menatap pemuda itu takut. Badannya masih bergetar hebat, air mata masih sedikit menggenang.
Si pemuda yang melihat tersenyum simpul.
“Aku tidak akan menyakitimu. Karena tugasku adalah untuk melindungimu, Celine,” ujar si pemuda tersenyum hingga menampilkan lesung pipitnya.
Anehnya, ketika melihat senyuman si pemuda, rasa takut Celine memudar. Melihat wajah Celine yang sudah tidak lagi takut, si pemuda segera berdiri, lalu berbalik.
“Cepat perbaiki penampilanmu sebelum si brengsek itu bangun,” perintah si pemuda.
Celine langsung menurut. Dia memperbaiki penampilan acak-acakan akibat serangan si penoda. Ketika telah selesai, dia hendak mengucapkan terima kasih kepada si pemuda. Akan tetapi, sayang si pemuda telah menghilang tanpa jejak.
><
Celine terbangun dari tidurnya. Napasnya menderu-deru seperti sebelumnya. Akan tetapi, kali ini dia merasakan rasa yang berbeda. Terlebih, mimpinya sangat berbeda jika dibandingkan dengan mimpinya yang sebelum-sebelumnya mengingatkan akan masa lalu.
Namun, jika dipikir lagi, mimpi yang kali ini pun masih berhubungan dengan masa lalu. Hanya saja, kali ini ada sosok yang menolongnya di dalam mimpi. Berbeda dengan mimpinya yang lalu juga masa lalu yang sebenarnya.
Siapa dia? Dan mengapa dia ada di dalam mimpi Celine? Dan ... mengapa wajahnya begitu samar?
“Celine kenapa?” tanya Melati khawatir. “Kamu mimpiin dia lagi? Sekarang gimana? Nggak pusing kan? Nggak mual kan? Kalau merasa agak sakit, kukasih tahu ke Tante Sha—”
“Méi guān xi, Meme,” potong Celine. “Hanya saja, Celine heran.”
“Heran kenapa?” tanya Melati tak mengerti.
Celine menundukkan kepalanya, lalu bicara setengah berbisik, “Mimpi yang kali ini berbeda.”
Melati yang mendengarnya mengerutkan dahi. “Maksudnya?”
Celine mendongakkan kepala. Terdiam sejenak. Lalu, tersenyum kecil.
“Nggak penting.”
Celine kembali merebahkan dirinya. Lalu, menghadap arah yang berlawanan dengan Melati. Benaknya masih terus mempertanyakan siapa pemuda itu sebenarnya. Namun, pada akhirnya dia memilih untuk tak lagi memikirkan. Memilih untuk kembali tidur agar besok tidak terlambat di hari pertamanya.
19 Desember 2020
Catatan :
1. 没关系 (Méi guān xi) : Tidak apa-apa, tidak mengapa
Huahaha, finally comeback juga cerita gaje kesayangan kita ini /plak. Btw, seperti biasanya, simi akan upload tiap malam minggu. Karena malam minggu adalah malam paling cocok untuk membaca cerita yang agak gelap (pala bapakkaw).
______
Vote jika kalian suka
Komen jika ingin menyemangati atau kasih kritik/saran atau ngehujat simi
And share ke temen-temenmu yang suka sama cerita semi-dark >w<
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lovely Princess
Fanfiction[TAMAT] (16+) Bijaklah mencari bacaan agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Peringatan: Semua yang tertulis merupakan fiksi belaka. _________ Hampir tiap malam, mimpi itu selalu menghantui Celine. Bukan sekedar mimpi buruk, tetapi juga me...