penentuan bagi para kadet yang telah berlatih selama dua tahun. penentuan kemanakan mereka akan bergabung. dengan nilai dan pencapaian yang dimiliki oleh hilda, dia mampu menggapai 10 besar diantara para kadet yang lainnya.
kadet yang menjadi 10 besar biasanya akan dimasukkan ke brikade kepolisian. namun hilda enggan memasuki divisi itu dan memberikan posisinya kepada orang lain.
saat perkenalan para cadet yang resmi menjadi bagian dari pasukan pengintai, mata erwin terkunci pada hilda, gadis yang disinari cahaya bulan dua tahun yang lalu. wajah dan sorot maga gadis itu belum berubah, mungkin karena dia belum melihat mimpi buruk umat manusia secara langsung. batin erwin.
erwin yang kala itu menjadi kapten salah satu regu terkejut saat komandan keith menempatkan hilda dibawah asuhannya. dia tahu identitas hilda dan menjadi supervisor anak bangsawan memberikan beban yang cukup berat baginya.
"komandan, kenapa anak semata wayang keluarga freiherr ditempatkan di squad saya?"
"gilbert sendiri yang menitipkan anaknya padamu."
begitulah isi percakapan kapten erwin dan komandan keith, yang tanpa sengaja didengar oleh hilda. hilda saat itu sedang melakukan rutinitas jalan malam tanpa tujuan yang tertunda selama masa pelatihan.
hilda tahu sebenarnya berkeliaran mengelilingi markas juga tidak boleh, tapi markas divisi pengintaian sangat besar, kecil kemungkinan dia akan berpapasan dengan atasan dan seniornya.
entah siapa yang mengendalikannya, kakinya berjalan menuju ruang kerja komandan. hilda dapat mendengar perdebatan antara komandan dan entah siapa itu. dia pernah mendengar suara berat yang halus tersebut, tapi lupa dimiliki oleh siapa.
"gilbert sendiri yang menitipkan anaknya padamu."
saat komandan berkata seperti itulah hilda tahu bahwa lawan bicara komandan adalah kaptennya sendiri, kapten erwin.
dia tidak mempermasalahkan apakah nanti mereka akan menganak emaskannya atau terlalu menjaganya karena permintaan seorang bangsawan asalkan dia punya kesempatan untuk meneliti para titan.
hilda ingin kembali ke kamarnya, sebelum kapten erwin selesai berbicara dengan komandan dan keluar dari ruangan tersebut.
belum melangkah terlalu jauh dari ruang kerja komandan, hilda mendengar pintu ruangan tersebut dibuka dan segera bersembunyi dibalik sebuah pilar, berharap supaya kapten erwin tidak menemukannya.
"hilda freiherr."
hilda terkejut saat mendengar namanya dipanggil oleh suara yang barusan dia hafalkan. dilihatnya, erwin berdiri tidak jauh dan tidak dekat darinya. di tengah mereka terdapat obor yang menyala, cukup untuk menyinari wajah kaku erwin.
"kenapa berkeliaran tengah malam seperti ini?"
"eh? ah, itu, saya sedang menguras tenaga supaya bisa tidur, kapten."
erwin menghela nafas panjang dan teringat bagaimana dia melihat hilda tidak berhenti berbincang sampai tengah malam dua tahun yang lalu.
hilda hanya berdiri tegap, menunggu perintah erwin untuk menyuruhnya segera kembali ke kamarnya. alih-alih mendengar perintah tersebut, erwin melangkah maju dan mendekatkan wajahnya pada hilda, membuat wajah sang gadis menjadi panas.
"ka-kapten?"
"warna matamu... bukankah seharusnya berwarna biru?"
"ah, apakah sekarang berwarna hijau?"
erwin hanya mengangguk. dia sangat yakin, mata indah yang dilihatnya dua tahun lalu berwarna biru bukan hijau.
"warna mata saya berubah-ubah tergantung cahaya, kapten. dokter mengatakan kondisi mata saya adalah heterochromium iridum."
"apakah itu penyakit?" terdengar intonasi khawatir yang tidak disadari kedua belah pihak.
"bukan, ini karena keturunan genetika."
erwin sebenarnya tidak mengerti apa yang diucapkan oleh hilda, tapi dia hanya mengangguk seolah-olah mengerti.
selesai mendengar penjelasan dari hilda, erwin menyuruhnya untuk segera tidur dan memerintahkan bawahannya itu untuk membiasakan diri tidur tepat waktu. hilda hanya menuruti ucapan erwin dan kembali ke kamarnya sebelum erwin bertanya lebih dalam lagi.
bukankah seharusnya berwarna biru?
hilda menepuk dahinya karena baru menyadari hal aneh tersebut saat memejamkan mata, bersiap untuk tidur. dia yakin dia baru bertemu dengan erwin sejak matahari terbenam tadi. warna matanya seharusnga tidak berubah seperti saat siang dan malam, tapi kenapa dari sekian banyaknya orang, kaptennya menyadari hal kecil tersebut?
👁👄👁
erwin membaca data-data bawahannya. dia masih belum sepenuhnya tahu kemampuan dan talenta apa yang dimiliki oleh mereka meskipun pernah melihat pelatihan kadet dua bulan yang lalu.
data yang menarik perhatiannya adalah data milik hilda, gadis yang barusan ia temui. nilai pengetahuan, pertarungan dua lawan duanya, dan penggunaan 3d manuvernya memiliki nilai yang tinggi di datanya. entah itu karena kekuatan dari dirinya sendiri atau kekuatan yang dimiliki oleh nama keluarganya, erwin akan melihatnya besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
sonder || erwinxoc
Fanficseorang gadis dengan nama keluarga bangsawan berumur 15 tahun bergabung dengan pasukan pengintai. ketika anak bangsawan lainnya telah menemukan kedamaian hidup mereka dibalik tembok besar, hilda freherr memilih untuk mencari jawaban dari semua pert...