twenty five

899 121 5
                                        

beberapa jam setelah hilda meminta luis untuk mempersiapkan pemakaman dan menyebarkan kabar duka, pemerintah, yang dekat dengan gilbert maupun musuhnga, datang ke pemakamannya. mereka mengenakan pakaian serba hitam yang mewah meskipun tadi terburu-buru karena hanya punya waktu dua jam untuk bersiap-siap.

para petinggi militer pun hadir. jenderal militer, komandan brikade kepolisian, komandan garrison, dan komandan pasukan pengintai tetap memakai mantel militer mereka.

erwin, hange, dan levi datang sebagai perwakilan rekan kerja hilda.

"cih, gara-gara semua babi gendut itu, kita bahkan tidak bisa berbicara dengan dia." ucap levi kesal saat upacara pemakaman dimulai.

"sabar, saat semuanya sudah pulang, kita akan langsung menghampirinya, kok." hanji mencoba menenangkan levi yang kesal.

mereka bertiga tidak dapat berbicara dengan hilda karena sedari tadi hilda diajak berbicara oleh rekan dan teman gilbert freiherr. erwin merasakan ada sesuatu yang aneh pada kekasihnya.

setelah merasa semua orang yang menghadiri upacara pemakaman ayahnya pulang, hilda tetap berdiam diri di depan batu nisan ayahnya. entah apa yang sedang dipikirkannya, saat ketiga temannya itu memanggilnya, hilda tidak merespon sampai erwin harus mengacak-acak rambutnya.

"kamu sedang memikirkan apa sih sampai telingamu tidak berfungsi?" tanya levi.

"levi, jangan begitu." hange mencoba untuk menahan levi dari mulutnya yang pedas, menjelaskan bahwa saat ini hilda sedang berada dalam keadaan duka.

"kamu tidak apa-apa, hilda?"

"kalau aku bilang aku baik-baik saja, tentu saja bohong, hange."

"aneh juga melihatmu pakai gaun seperti ini, meskipun serba hitam." ucap levi mengomentari hilda yang memakai gaun, sarung tangan, dan topi hitam.

"tidak mungkin aku pakai gaun warna pink saat upacara pemakaman, levi."

"levi hanya ingin bilang kamu terlihat cantik saat pakai gaun, kok." kepala hange langsung di pukul oleh levi setelah dia berkata seperti itu. interaksi antara levi dan hange yang seperti kucing dan tikus itu membuat hilda terhibur dan mereka bertiga, sebagai teman hilda, merasa senang karena akhirnya dapat melihat hilda tersenyum lagi.

"erwin, bolehkah aku minta waktu cuti lima hari?" tanya hilda kepada erwin yang sontak membuat ketiga temannya kaget. meminta waktu untuk istirahat dari pekerjaan setelah kehilangan seseorang adalah hal yang wajar dan tentunya diperbolehkan oleh para atasan militer, namun lima hari termasuk jangka wajtu yang panjang.

"anggap saja cuti karena ada kepentingan lain."

erwin tahu ada yang disembunyikan oleh hilda dan dia juga tahu kalau hal tersebut tidak ingin dia perdengarkan kepada hange dan levi yang dari awal tidak tahu apa-apa. erwin menyuruh hange dan levi untuk kembali ke kereta kuda terlebih dahulu. meskipun awalnya menolak, mereka tetap menuruti perintah sang atasan.

"apa yang kamu rencanakan?"

"hanya pendekatan biasa."

erwin hanya diam, dia ingin mendengarkan jawaban lebih lengkap dari hilda.

"setidaknya aku butuh dukungan dari kalangan atas. sebelum ayah meninggal saja koneksi kami sangat terbatas, apalagi sekarang. semuanya dimulai lagi dari nol. ini akan membutuhkan waktu yang lama karena aku adalah anggota pasukan pengintai."

"kenapa tidak berhenti dari militer saja jika itu mempermudahmu?"

"keluar dari pasukan pengintai memang mempermudah, tapi jika aku masih menjadi bagian dari militer, jumlah informasi yang kudapatkan lebih banyak. lagipula..."

hilda tidak melanjutkan kalimatnya. dia langsung menundukkan wajahnya, tidak ingin erwin melihat wajahnya yang memerah karena hampir keceplosan.

"informasi apa yang sebenarnya kamu cari?"

hilda tidak menjawab. dia tidak bisa menjawab pertanyaan erwin sekarang karena orang lain mungkin akan mendengar percakapan mereka dan itu akan membahayakan nyawa pria dihadapannya. erwin yang sudah hafal dengan tingkah laku hilda mengerti kenapa dia tidak ingin menjawab pertanyaannya.

erwin menarik hilda dan memberikan hilda pelukan yang hangat. tangannya mengelus rambut hitam hilda dengan pelan dan memberikan kecupan di keningnya.

"aku paham kenapa kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku sekarang, tapi tolong berhati-hatilah. jangan masuk ke dalam situasi yang berbahaya."

mereka berdua berpisah setelah erwin berpesan kepada hilda. erwin langsung kembali ke kereta kuda dimana hange dan levi menunggu, sedangkan hilda kembali ke rumahnya untuk bekerja, melanjutkan pekerjaan ayahnya dan mempersiapkan semua yang perlu dipersiapkan.

"apa yang kalian bicarakan tadi?" tanya hange segera setelah erwin muncul dihadapannya.

"bodoh. dia tidak akan menyuruh kita pergi kalau itu bukan sesuatu yang rahasia."

erwin hanya tertawa melihat levi yang lagi-lagi bertengkar dengan hange.

"aku sendiri juga tidak tahu, hange." jawab erwin.

"ha? terus, kalian membicarakan apa?"

"aku hanya menyuruhnya berhati-hati."

"serius, erwin? kalau hanya itu seharusnya kamu tidak perlu mengusir aku dan hange. kami sudah biasa melihat kalian bermesraan."

"setuju! eh, tapi berhati-hati untuk apa?"

"entahlah," saat levi sudah bersiap untuk menghajarnya karena jawaban konyolnya, erwin melanjutkan kalimatnya. "mungkin aku akan mendapatkan jawabannya lima hari lagi, atau lebih."

sonder || erwinxocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang