forty five

665 84 14
                                        

setelah dokter mengizinkan hilda keluar dari rumah sakit dan memberikan racikan obat yang akan mendetoksifikasi racun yang ada dalam tubuhnya, hilda langsung mengenakan seragam pasukan pengintainya.

erwin mengizinkannya untuk kembali bergabung dengan pasukan pengintai dan diperbolehkan ikut melaksanakan misi perebutan tembok maria.

meskipun erwin dan dokternya menyuruh untuk tetap beristirahat selama beberapa waktu, diam-diam hilda mengenakan 3d manuver miliknya dan pergi ke hutan untuk berlatih sendirian.

sore itu, levi memasuki ruang kerja erwin dengan wajahnya yang terlihat kesal, bahkan erwin terkejut saat levi mendobrak pintu dengan kesal.

"erwin, kamu melihat hilda?"

erwin yang sedang melihat ke luar jendela pun mengangguk.

"dimana?"

"tanyakan saja pada orangnya langsung."

dari balik jendela ruang kerjanya, erwin dapat melihat hilda berjalan di tengah-tengah lapangan. meskipun erwin hanya memperhatikannya dalam diam dan tidak memanggil hilda, gadis tersebut melambaikan tangan kearahnya, tersenyum dengan tulus.

saat hilda membuka pintu ruangan tersebut, levi langsung menghujaninya dengan pertanyaan, tentu saja hilda tidak sanggup menjawab semua pertanyaannya.

moblit memasuki ruangan dan menyampaikan pesan dari hanji bahwa erwin dan levi harus segera menemuinya. hanji membutuhkan mereka untuk membahas tentang senjata barunya.

"tidak usah ikut. bersihkan dulu wajahmu, sekalian mandi."

erwin dan levi meninggalkan hilda sendirian di dalam ruangan tersebut. levi masih mengomel karena keputusan erwin yang membiarkan hilda kembali ke pasukan pengintai dan akan ikut misi perebutan tembok maria.

"kemungkinan dia mati saat melakukan ekspedisi sangat tinggi dan kamu malah menurutinya." levi mendengus dengan kesal sedangkan erwin hanya tertawa.

"hilda sangat tahu tentang itu, levi. kamu tidak perlu marah-marah seperti itu."

"aku hany risih. setiap pagi dia mengajakku untuk duel. aku menyuruhnya untuk tetap beristirahat karena tubuhnya masih lemah, tapi dia malah kabur ke hutan dan berlatih disana. belum lagi setiap dia selesai latihan, pakaiannya selalu kotor karena tanah."

"kamu jadi seperti ibu-ibu."

"aku tidak menyangka kamu akan menurutinya, erwin. padahal dulu dia selalu memohon-mohon kepadamu, tapi kamu tidak memperdulikannya."

erwin hanya tertawa, matanya memandangi langit-langit kayu diatasnya.

"kenapa tiba-tiba?"

"melihatnya tersenyum, adalah sesuatu yang menyenangkan, iya kan?"

erwin masih ingat dengan jelas kejadian 13 tahun yang lalu, malam dimana ia pertama kali bertemu dengan hilda, malam dimana untuk pertama kalinya ia jatuh kepada sebuah senyum yang dimiliki seseorang.

"besok, turuti saja kemauannya."

"dia memang sudah membaik, tapi tetap saja-"

"dia hanya ingin memastikan kekuatannya, apakah kekuatan ackerman masih ada dalam dirinya atau tidak."

levi tidak menjawab erwin. levi memikirkan apa yang harus dilakukan olehnya saat matahari mulai terbit keesokan harinya.

〰️〰️〰️

sejak hilda kembali ke pasukan pengintai, selama empat hari, setiap pagi setelah sarapan selesai, hilda akan langsung pergi menemui levi dan mengajaknya untuk berduel yang tentu saja selalu ditolak mentah-mentah oleh levi. alasannya menolak permintaan hilda adalah karena ia masih khawatir dengan kesehatan satu-satunya keluarga yang tersisa untuknya.

tapi pagi itu berbeda. saat hilda memintanya, levi menuruti keinginan hilda. mereka berdua berjalan menuju lapangan yang biasa digunakan untuk berlatih.

"jangan menahan diri, levi."

levi pun mengikuti ucapan hilda, langsung menyerangnya dengan tangan yang mengepal. mudah bagi hilda untuk menghindar, tapi levi lagi-lagi mengarahkan tinjunya, tidak memberikan waktu kepada hilda.

sebenarnya levi tidak tahu apa yang harus dilakukan. dia hanya mengikuti perintah erwin untuk menyudutkan hilda, berharap bahwa kekuatan tersebut masih ada dalam tubuhnya.

levi tetap mengarahkan tinjunya kepada hilda meskipun lawannya selalu berhasil menghindar, sampai akhirnya hilda balik menyerang. hilda mengerahkan seluruh kekuatannya pada kepalan tangannya, tapi levi yang melihat celah mengambil kesempatan itu dan menjatuhkan hilda dengan cara menghilangkan keseimbangannya, menjatuhkan hilda ke tanah.

jika dilihat sekilas, memang levi lah yang memenangkan pertandingan. yang levi ketahui hanyalah tujuan duel tadi bukan untuk menjatuhkan lawan, tapi untuk memancing kekuatan hilda dan dia tidak tahu apakah kekuatan tersebut masih ada atau tidak.

hilda tertawa, membuat levi yang sedang membersihkan kemejanya dari kotoran bingung.

"bagaimana? kekuatanmu masih ada?"

"ha? oh, pasti erwin."

hilda menjawab pertanyaan levi. dia menjelaskan bagaimana kekuatan tersebut masih ada dalam dirinya namun tidak bisa digunakan seperti dulu. kekuatan yang keluar pun hanya sebagian kecil karena tubuhnya tidak sanggup untuk mengerahkan seluruh kekuatannya.

"levi," sosok yang namanya disebut itu langsung mengalihkan pandangannya dari anggota baru yang sedang berlatih.

"kamu percaya dengan akhirat?" tanya hilda setelah meneguk air dari gelasnya.

levi yang tidak tahu kemana arah pembicaraan ini akan pergi hanya memasang wajah tidak peduli meskipun sebenarnya ia sangat penasaran.

"kalau reinkarnasi, kamu percaya?"

"ha? apa itu?"

"saat aku kecil, aku pernah membaca suatu buku. di buku itu tertuliskan bahwa reinkarnasi adalah kepercayaan bahwa seseorang akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain."

"dilahirkan kembali?"

hilda mengangguk pelan. mata birunya melihat langit biru yang disinari oleh matahari, tidak ada satupun awan yang menutupi keindahan langit tersebut.

"aku sendiri antara percaya dan tidak percaya. tapi," hilda menarik nafasnya, membayangkan sesuatu yang saat ini tidak mungkin terwujud karena dunia yang kejam.

"aku harap kita semua akan bertemu kembali. di dunia yang tidak sekejam ini, aku harap kita semua dapat menjalani kehidupan yang lebih indah, tanpa ada satu pun yang pergi."

tanpa diketahui oleh levi dan hilda, seseorang sedang bersembunyi dibalik pilar. erwin mendengarkan percakapan dua orang terdekatnya, mendengarkan satu-satunya harapan yang tersisa.








author's note
next chap langsung arc rts (return to shiganshina) gapapa ya?🥺
iya, bentar lagi tamat gaapa ya🥺

sonder || erwinxocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang