🌵YANG MAU KENALAN SAMA FANO DAN DENGER SUARANYA. CEK DI IG:dialogsirius_ yaa. Udah aku taruh di highlight (Delfano), jadi kalian bisa liat kapanpun😄
🌵Aku gak tau sebelumnya udah ada author yang buat trend visual audio apa gak. Karena sejauh ini, aku hanya nemu visual tokoh dalam bentuk foto idol/selebgram. Jadi aku mau buat trend visual audio🖤 mungkin trend ini aku yang mulai pertama kali hehe.
🌵Kalau salah, koreksi yaa. Kalau misal sebelumnya udah ada author yang cantumin visual audio😄
🌵 Aku memang tidak pernah membatasi imajinasi kalian tentang bagaimana muka semua tokoh dalam cerita yang aku buat. Tapi untuk kali ini, aku bermaksud buat visual audio untuk Fano, diharapkan bisa membuat imajinasi kalian semakin kuat dengan bisa mendengar suara Fano 💖
~Enjoy it guys~
Fano berjalan di tepi trotoar dengan tudung jaket yang menutupi kepalanya. Mulutnya bersenandung menyanyikan lagu Everglow oleh band terkenal Coldplay.Waktu menunjukkan pukul 05.45 saat ia mulai berangkat dari rumah. Masih ada waktu yang cukup lama untuk ia menunggu bus di halte yang terletak di ujung jalan dan tidak terlambat sampai di sekolah.
Semilir angin dan udara pagi adalah perpaduan yang pas untuk menyegarkan tubuh dan menenangkan pikiran. Fano menghembuskan nafas dalam lalu membuangnya perlahan dan menggulangnya beberapa kali.
Hiruk piruk ibu kota masih belum sibuk di jam seperti ini. Kendaraan pun belum banyak berlalu-lalang di jalanan lebar yang ia lewati.
Retinanya menangkap empat orang yang duduk di halte saat langkah kakinya semakin mendekat kearah pemberhentian bus.
Fano duduk disamping seorang ibu dengan tas belanjaan yang tertenteng di tangan kanan. Ia membuka tudung jaketnya lalu melirik kearah banner yang bertulis jam kedatangan bus. Dirinya harus menunggu lima menit lagi sampai kendaraan besar itu datang.
"Silahkan duduk di tempat saya." Ucap Fano beranjak berdiri saat seorang wanita hamil kebingungan mencari tempat duduk yang memang sudah terisi semua.
"Apa tidak merepotkan?" Tanya wanita hamil itu. Mukanya menampilkan raut khawatir, karena melihat muka anak laki-laki di depannya yang terdapat beberapa memar.
"Ah, tidak sama sekali." Jawab Fano. Ia menggeser tubuhnya, mempersilahkan wanita hamil itu untuk duduk di tempat yang tadi ia tempati.
"Terima kasih banyak. Semoga harimu menyenangkan." Ucap wanita itu tersenyum hangat.
"Anda juga." Balas Fano dengan mengulas senyum.
Lima menit berselang, bus berwarna hijau terlihat dari kejauhan. Orang yang berada disekitar halte sontak bergerak mendekati trotoar.
"Nona, maaf." Ucap Fano menghentikan seorang wanita yang akan masuk ke dalam bus.
"Ya. Ada apa?" Tanya wanita itu dengan mengangkat alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT?|END✔
Teen FictionApa yang kalian rasakan saat dituntut kesempurnaan? Bukankah memuakkan? Atau itu memang menjadi tujuan dalam list setiap impian? Delfano Azka Karelino, nama laki-laki itu. Hidup dengan segudang peraturan nyatanya membuat laki-laki berumur 16 tahun m...