•°Creating Destiny;23°•

61 5 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Creating Destiny © Kelompok 1°•

•°Part 23 By: MaharaniAraa_°•

•°Rabu, 09 Desember 2020°•




💜Happy Reading💜

"Loh? Ngapain lo di depan rumah gue pagi-pagi buta begini?" tanya Putri lengkap dengan wajah heran nya.

"Kalau bukan karena disuruh Tante Farah, gue ga akan mau jemput lo!" sungut Rio, tadi saat lelaki itu sebentar lagi sampai di sekolah, Farah menelfonnya untuk menjemput Putri. Karena tidak enak menolak ia pun memutar arah dan disinilah dia sekarang.

"Gue bisa berangkat sendiri," tolak Putri.

"Lo naik sendiri atau perlu gue ngelakuin hal yang kayak kemarin?!" ancam Rio yang membuat Putri menukikkan alisnya.

"Maksud lo?"

Rio tersenyum smirk dengan kaca helm yang terbuka setengah. "Perlu gue cium dulu?"

Manik Putri seketika melebar dengan wajah yang sukses memerah. Sial! Rio kampret!

Putri langsung mengingat kejadian tempo hari saat dengan beraninya Rio mencuri first kiss nya.

Tanpa membuang waktu, Putri langsung naik ke atas motor besar milik Rio.

"Gak lucu!" sinis Putri setelah mendudukkan diri di boncengan Reiki Alterio Savian.

Tanpa sadar satu lengkungan tipis tercetak di wajah tampan lelaki itu. Lucu.

"Pegangan, gue gak tanggung jawab kalau lo terbang kebawa angin." Setelah menyelesaikan ucapannya Rio langsung menancap gas menuju sekolah.

.

.

.

"Lo nyesel?"

Bryan yang baru saja memarkirkan motornya bertanya pada perempuan yang sejak tadi bungkam dengan wajah menunduk.

" ... "

"Lin? lo nyesel?" tanya Bryan lagi karena Zeline belum juga membuka suaranya.

"E-engga," jawabnya ragu.

Ingin sekali Zeline menjawab tidak, tapi sekali lagi ia luluh dengan tatapan lembut yang diberikan Bryan. Katakanlah dia bodoh, karena menyerahkan semuanya pada pria modelan Bryan, tapi Zeline tidak pernah menyesal karena rasa sukanya pada pria itu.

Bryan mengelus kepala Zeline lembut. "Cantik, jangan nunduk terus," ujarnya.

Zeline tersipu, demi Tuhan jika Bryan setiap saat memperlakukannya seperti ini bisa Zeline pastikan jika ia akan melakukan apapun demi Bryan, apapun.

"Ayo ke kelas, biar gue anter." Zeline hanya mengikut saja saat Bryan menarik tangannya menuju kelas.

"Bodoh!"

Selepas kepergian dua insan itu, Rio dan Putri baru saja memasuki area Kusuma.

Rio mengernyit saat maniknya menangkap sosok yang sangat ia kenali, namun detik selanjutnya ia menghela nafas begitu sadar tangan gadis itu digandeng oleh lelaki lain.

01:Creating Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang