•°Creating Destiny;49°•

92 7 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•
•°Creating Destiny © Kelompok 1°•
•°Part 49 Part By: mahaarrr °•
•°Jumat, 01 Januari 2021°•
.

.

.

Happy Reading! 💜

"Nah, Rio sudah turun, jadi, kita bisa bicarakan baik-baik kesalahpahaman ini kan?" tanya Vian.

"Om, Tante," sapa Rio sambil mendudukkan dirinya, sedangkan Santi mengiringi dibelakangnya.

"Silahkan angkat suara," ucap Vian.

"Rio tau kan, maksud kedatangan kami kesini?" tanya Sarah menatap Rio.

"Tan, ma-maafkan Rio, Tante sama Om harus percaya apa yang Rio ucapkan karena benar-benar bukan Rio yang melakukannya, Rio nggak pernah melakukan itu kepada siapapun, maafkan Rio, Om, Tante," ucapnya terbata-bata sambil menunduk.

Sejujurnya, Farah juga tak enak hati untuk membatalkan ikatan ini. Tapi takdir berkata lain. Ia tak tega membiarkan putrinya seperti itu.

"Tante, Rio sayang sama Putri Tan, Rio ngga mau kehilangan Putri Tan, Rio mohon," ungkapnya.

"Saya kira kamu anak baik-baik, saya kira kamu tidak akan mengkhianati putri saya, saya kira-"

"Tante maaf, itu fitnah Tan, itu gak bener, Rio bisa yakinkan itu nggak bener Tan, Rio mohon," tutur Rio dengan air mata yang terus bercucuran.

"Maaf Nak, keputusan kami sudah bulat, kami akan membatalkan perjodohan ini," ucap Daniel.

"Om, apa perlu Rio bawakan ibu kandung Zeline yang tau semu-"

"Nggak, nggak perlu Nak, saya dengar dari anak saya sendiri bahwa kamu telah menghamili Zeline," sergah Sarah.

"Nggak Tante nggak, Rio mohon, bukan Rio yang melakukannya, bukan Rio, Rio sayang Putri
Tanteee." Air mata Rio tak bisa ditahan lagi. Baru kali ini ia benar-benar tak ingin kehilangan orang yang baru hadir mengisi hatinya.

Semuanya bungkam. Terpaku pada pikirannya masing masing sampai.

tok tok tok

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," jawab semua orang diruangan itu.

Semuanya menoleh ke arah ambang pintu, dan melihat ibu Zeline yang tiba-tiba datang ke rumah Rio. Pastinya, Rio telah sengaja meminta Wulan untuk datang membahas kesalahpahaman terjadi.

"Tante!" pekik Rio. Dengan sumringah ia langsung beranjak dan menuntun Wulan untuk duduk disampingnya.

"Dia siapa?" tanya Vian, lalu menoleh kepada Rio.

"Tante tolong Rio, Rio mohon sangat." Wulan mengangguk dan mengelus punggung tangan Rio untuk menenangkan remaja itu.

"Maaf kedatangan saya, mengganggu kalian. Tetapi di sini, saya sebagai orang tua Zeline, ingin membenarkan apa yang terjadi karena saya pribadi sangat merasa bersalah dan sangat malu melihat apa yang dilakukan anak saya sendiri. Padahal, bukan Rio yang saya. Maafkan saya," ucap Wulan tegas.

Semua diam. Apa maksud wanita itu?

Wulan memberanikan diri untuk memperlihatkan rekaman cctv yang ia dapat.

flashback

Hampir 1 pekan yang lalu Wulan tidak menampakkan dirinya pada Zeline. Ia dijemput paman Zeline untuk mengantarkannya mencari bukti siapa pelakunya. Kebetulan adik lelakinya itu mempunyai teman yang juga orang 'paham' dalam hal menelusuri sebuah kasus.

01:Creating Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang