01:Creating Destiny✔

•°Creating Destiny;29°•

•°LavenderWriters Project°•

•°Creating Destiny © Kelompok 1°•

•°Part 29 Part By: mahaarrr°•

•°Selasa, 15 Desember 2020°•

•

•

•

💜Happy Reading💜

"Mama harus apa Zelline?! Mama salah apa sama kamu sampe kamu berani berbuat itu?! Mau ditaroh dimana muka mama?! Mau naroh berapa dosa kamu ke mama Zelline?! Mama ga habis pikir sama jalan otak kamu!!" amarah wanita cantik itu sudah meledak ketika pulang dari rumah sakit. Dia tak menyangka bahwa putri semata wayangnya itu berani berbuat hal itu.

Maklum beliau marah besar. Nama keluarganya sudah banyak yang mengenal karena sukses. Dan gadis itu adalah pewaris satu-satunya di keluarga kecil itu.

"M-maafin Zelline Ma, Zelline salah."

"Sama siapa?"

"Ngg-nggak tau Ma, Zelline nggak tau Maa," ucap Zeline terbata meski nama Bryan terbayang dalam pikirannya.

"Mama nggak bodoh Zelline, nggak mungkin kamu tanpa sadar bisa melakukan itu!" cecar Mama Zeline.

"Ma-af Maa, Zelline minta maaff."

"Mama kecewa sama kamu Zelline, mama akan pulang, mama nggak mau depresi lebih dari ini, besok mama dijemput om kamu." Ia langsung pergi ke kamarnya. Zelline memilih diam jika ibunya sudah memutuskan suatu hal. Wanita itu memang tegas.

"Bryan," panggil Zelline pelan.

Hari ini Zelline memutuskan diam dikamar dan tidak berangkat sekolah. Bahkan dia juga tidak tau ketika ibunya sudah dijemput Om Aryo. Zelline bingung jika ibunya sudah se-emosi itu.

.
.
.

"Misi-Zelline ada?"

"Nggak masuk Yo, alfa juga, ga ada yang tau kemana," jawab Ferdi, teman sekelas Zelline.

Rio hanya mengangguk sambil melihat data ketidak hadiran kelas itu. Ya. Nama Zelline Zovanka tertera disana dengan status Alfa.

Sejak dari pagi sampai istirahat kedua ini dia sama sekali belum melihat batang hidung Zelline yang biasanya ber-sliweran didepan Rio bahkan mengajaknya makan di kantin atau sekedar duduk bercanda dikoridor Kusuma. Batin Rio mulai bertanya-tanya karena tidak biasanya Zelline tanpa izin.

"Yo! Kantin Bro!" panggil dan tepukan pada pundak Rio yang disengaja Vero berhasil membuyarkan lamunannya.

"Kenapa sih Bro? Kayak bingung gitu?" tanya Vero setelah mereka sampai dan duduk di kantin.

"Zelline kemana ya? Kata Ferdi dia ga masuk tapi alfa."

"Aelah, masih dipikirin aja, ya mungkin lagi capek jadi ga sempet buat izin," jawab Vero asal. Tak lama Kenji dan Azka memasukin kantin dan menuju bundaran meja dua remaja itu.

"Heyyoo Broo, kaga pesen makan lo pada?"

"Ga-males, lo sana yang pesen," jawab Rio.

"Aelah, padahal tadi niatnya mau ngerampok kalian, malah ga ada makanan huuu," ucap Azka sambil mendudukan pantatnya.

"Makanan terus lo nyet."

"Bodo yang penting masih sispek, dan masih laku."

"Halah laku darimana, lo aja yang pakboy semua cewek lo embat."