•°Creating Destiny;20°•

73 5 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Creating Destiny © Kelompok 1°•

•°Part 20 By:  mahaarrr°•

•°Senin, 07 Desember 2020°•




💜Happy Reading💜

"I-iyaa gue makan," jawab Putri super canggung. Ia memilih diam, dari pada,  Aghh you know lah.

Mungkin untuk kalian itu merupakan hal yang biasa. Tapi berbeda untuk gadis itu. Karena ini hal pertama kali yang dia terima dari seorang lelaki.

"Habis kan, Mama lo udah buat susah-susah,"

"Ck, iya-iyaa bawel ah," jawab Putri sambil mengunyah sop ayam rumahan buatan mama tercinta.

"Rio," panggil Putri setelah menghabiskan isi dari separuh mangkuk dipegangannya. Rio hanya menoleh.

"Nih sup nya. Mulut gue pait."

"Kan belom habis," sangkal Rio.

"Paiiiitttt mulut gueeee!"

"Yaudah diminum paracetamolnya," ucap Rio mengalah sambil mengambil mangkuk Putri dan menggantinya dengan segelas air putih hangat dan satu kaplet paracetamol bawaan Farah tadi.

"Makasih."

"Udah jam delapan, gue pulang ya," pamit Rio.

"Pulang aja, sambil tolong panggilin nyokap gue," acuh Putri.

"Putriii, jangan cuek dong sayang," ucap Farah sambil memasuki kamar Putri. Ternyata dia dari tadi berdiri diambang pintu kamar.

"Rio pulang dulu ya Tante."

"Kok langsung pulang, ngga ikut makan malam dulu? Udah ditungguin Jamal sama papanya Putri dibawah," ujar Farah.

"Em-ngga usah deh Tante, Rio langsung pulang aja, udah malem juga," jawabnya sambil melirik muka jutek Putri.

"Beneran ngga mau?"

"Bener tante, Rio tadi juga udah makan kok."

"Yasudah, Pulangnya hati-hati, salamkan untuk orang tua kamu ya."

"Iya tante, duluan Put," ucap Rio berusaha ramah dengan Gadis yang menurutnya menyebalkan itu.

Ia menuruni tangga, langsung berpapasan dengan Daniel dan Jamal yang duduk di ruang makan.

"Rio duluan Om. Mal gue balik dulu."

"Loh-nggak ikut makan dulu Nak?" tanya Daniel pasalnya mereka sudah duduk di meja makan.

"Ngga usah Om, Rio pulang aja."

"Yasudah, hati-hati nak," ucap Daniel yang diangguki Rio.

**

Entah mengapa kejadian singkat saat Putri tidur, saat ia mengecup singkat bibir Putri dan menemaninya mengisi perut berputar-putar dipikiran Rio. Rasanya lucu saja membayangkan sepasang musuh bebuyutan yang setiap bertemu tak pernah akrab ternyata disatukan tanpa persetujuan dari dua remaja itu.

Tanpa sadar ia tersenyum dibalik helm-nya.

**

Bugh

01:Creating Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang