•°Creating Destiny;14°•

64 4 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Creating Destiny © Kelompok 1°•

•°Part By: Naraifah_°•

•°Rabu, 25 November 2020°•

💜Happy Reading💜

Setelah pesan itu terkirim pada sahabatnya, Rio langsung menancap gas motornya untuk segera pulang dan mengantar Zeline ke rumah gadis itu.

Di sepanjang perjalanan, mereka hanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Hingga sampai di depan rumah Zeline-pun mereka masih diam tak mengeluarkan suara, tak seperti biasanya.

"Ga masuk dulu, Yo?" tanya Zeline memecah keheningan setelah sebelumnya hanya berdiam diri di depan rumahnya tanpa suara.

"Enggak makasih, gue ada urusan," jawaban Rio. Detik berikutnya, ia sudah menghidupkan mesin motornya.

Zeline hanya menanggapi jawaban Rio dengan anggukan saja.

"Gue pulang," pamit Rio lalu berlalu dari halaman rumah Zeline.

.

.

.

Disisi lain, Kenji yang baru saja membersihkan tubuhnya dan hendak terjun ke kasur untuk mengistirahatkan diri, terganggu dengan suara notifikasi dari hp nya.

Pria itu berjalan kearah meja belajarnya untuk mengambil hp. Dilihatkan sebuah pesan dari sang sahabat dari salah satu aplikasi chatt.

'Tolong balik ke sekolah, tolong jemput Putri dan jangan buat dia lecet barang sedikitpun. Sebelum nya makasih Bro.'

"Emang si Putri barang ampe jangan lecet gitu?" gumam Kenji sambil menahan kesal.

"Kenapa dia nyuruh gue? yang tunangannya siapa? Kenapa jadi gue yang jemput? Nyusahin aja punya temen." Kenji beranjak dari tempatnya dan mengambil jaket serta kunci motornya untuk segera melakukan apa yang temannya inginkan.

Dengan kecepatan di atas rata-rata, Kenji menjalankan motornya menyalip kendaraan satu persatu, membuat pengendara yang di salip misuh-misuh karena cara berkendara Kenji yang urakan seperti orangnya.

Tak membutuhkan waktu lama, Kenji sudah sampai di sekolah dan langsung menemukan Putri yang tampaknya tengah kesal karena diganggu oleh pria yang tak kalah urakan darinya.

Kenji melajukan motornya tepat di depan Putri. Membuat Putri dan juga pria itu—Bryan— langsung memusatkan perhatian mereka pada Kenji.

"Ayo pulang," ajak Kenji sambil menyerahkan 2) helm pada Putri.

Putri yang masih bingung hanya mengerutkan keningnya seraya berkata, "Kakak ngapain?" tanyanya dengan kerutan di dahinya.

"Jemput lo," jawab Kenji.

"Buat apa jemput aku?"

"Banyak bacot lo, ayo cepet naik."

"Putri pulang sama gue," ucap Bryan tiba-tiba membuat Kenji dan Putri langsung menoleh dengan tatapan tajam.

"Gak, dia pulang sama gue," tolak Kenji sambil terus menyodorkan helmnya pada Putri.

"Tadi dia bilang mau pulang sama gue," jawab Bryan sambil menarik Putri agar menaiki motornya.

01:Creating Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang