•°Creating Destiny;27°•

54 2 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Creating Destiny © Kelompok 1°•

•°Part 27 By: alifiyani°•

•°Senin, 14 Desember 2020°•




💜Happy Reading💜

Bel istirahat telah berbunyi, dan sekarang Shilvi dan Reina sama sama menaruh pandangannya ke Putri dan sesekali saling melempar pandang seakan bertanya, 'kenapa sih?'

"Put, kantin yuk!" ajak Shilvi, tapi Putri tetap diam di tempatnya.

"Lo kenapa? Lagi PMS?" tanya Reina yang hanya dijawab dengan gelengan kepala.

"Pasti lagi ada masalah sama kak Rio," tebak Shilvi langsung mengarah kepada Rio.

Putri yang mendengar nama Rio disebut, langsung mendongak. "Maksud lo ngomong kayak gitu apa?" emosi Putri meletup, padahal Shilvi hanya berniat menggodanya.

"Udah, udah, malah ribut. Put, ayok ke kantin," ajak Reina mencoba untuk melerai perdebatan tadi dan tidak semakin menghancurkan mood Putri.

"Kalian aja, gue mau di sini."

"Lambung lo, nanti kumat,"

"Biarin."

Reina menghela napas sejenak, sifat keras kepala iparnya ini sudah muncul sekarang. "Nitip apa gitu, biar perut lo gak kosong."

Lagi-lagi Putri menggeleng dan itu sudah membuat mereka berdua hanya bisa pasrah.

"Yaudah, gue duluan." ucap Reina.

Melihat punggung mereka berdua sudah menjauh, Putri mengacak rambutnya frustasi.
Reina dan Shilvi meninggalkan Putri sendirian, lagi-lagi perasaannya kembali memburuk. Entah ada apa dengannya.

"Kenapa si gue?" tanya Putri kepada dirinya sendiri.

"Gila." celetuk seseorang dari belakang menjawab pertanyaan Putri. Reflek, Putri langsung menoleh.

"Heh! Ngomong apa barusan?!" protes Putri, bukannya menjawab tapi orang itu tanpa pamit duduk di kursi Reina, sebelahnya.

"Lo gila!"

"Rio!" Putri menghentakkan kakinya kesal. Bukan karena perkataan Rio, tapi Rio telah mencoret-coret buku yang ada di atas meja. Iya, tunangannya sekarang sedang berada di dalam kelasnya.

"Apa?"

"Buku gue! Lo gak ada kerjaan?"
Putri langsung merampas bukunya, dan Rio hanya bisa tersenyum miring melihat wajah kesal Putri.

"Gak ada." ucapnya tanpa salah.

"Ngapain, sih. Lo ada di sini? Kenapa gak ke kelas nya kak Zeline aja?"

"Udah tadi, tapi dia ngga ada di kelas."

'Oh, jadi gue pelarian disini. Kenapa gue jadi nyesek sih!'

"Cari lah, mungkin aja dia ada di kantin."

'Kenapa gue gak nyaman ya bilang gitu?'

Rio mengangguk paham, "Lo nya?"

01:Creating Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang