•°LavenderWriters Project°•
•°Creating Destiny © Kelompok 1°•
•°Part ENDING Part By: alifiyani°•
•°Sabtu, 2 Januari 2021°•.
.
.
Bel pulang telah berbunyi 20 menit yang lalu, berbeda dengan semuanya yang telah pulang, tapi tidak dengan mereka ber lima. Jamal, Reina, Shilvi, Bryan dan juga Zeline. Mereka harus berurusan dengan BK karena telah membuat keributan di lingkungan sekolah.
Jujur, Jamal juga ingin masalah ini cepat selesai. Agar adiknya bisa tenang.
Apalagi Zeline dan Bryan yang memulai.
"Kalian ini gak malu? Di liat banyak orang! Pake acara berantem segala, kamu Jamal! Ini udah ke dua kalinya kamu berulah, kemarin Rio sekarang Bryan. Mau jadi apa kamu?"
"Ibu seharusnya tanya itu ke dia! Bukan ke saya." Tunjuk Jamal kepada Bryan.
"Bener tuh Bu," celetuk Shilvi yang juga ikut geram.
"Kalian ini yang cewe para pendukung?" Bu Ningsih selaku guru BK menggeleng melihat kelakuan siswa-siswinya.
"Iyalah, Bu! Demi keadilaan, bisa-bisanya dia ini mitnah sahabat saya, Bu! Yang hamil kan dia, bukan Putri!" bela Reina sambil tersenyum miring.
Zeline terdiam, kenapa dia disudutkan sekarang?
"Jadi selama ini kamu hamil? Apa kamu tidak malu? Masih menunjukkan wajah di sekolah?"
'Emang dasarnya gak tau malu.' batin Jamal menggebu-gebu kepada Zeline. Jika saja Zeline ini bukan perempuan. Sudah Jamal habisin sama seperti Bryan
"Gak bu! saya gak mungkin ngelakuin hal itu, mereka berdua yang fitnah saya!" Zeline harus berusaha agar tak terlihat bersalah.
"Hallah banyak bacot anjing!" Reina, tanpa sadar mengucapkan hal yang tak terduga.
"Dasar gak tau diri! Mau jadi apa lo dimasa depan?" Shilvi ikut menambahi.
"Kalian berdua gak usah mancing-mancing gue." Zeline menatap tajam kedua gadis itu.
"DIAMMM!!! kalian ini kayak anak kecil, gak lihat ada saya di sini?"
"Liat, punya mata kan." Jamal, laki-laki itu tampak menyembunyikan kemarahannya.
"Udahlah, Lin. Jangan ngelak lagi, mending kita jujur." Ucapan Bryan membuat Zeline terdiam. Zeline masih saya membela diri, padahal buktinya sudah ada.
"Dengerin tuh, nasehat preman!" nyinyir Reina.
"Jalang," umpat Jamal sambil menundukkan kepalanya.
"Perlu gue kasih buktinya juga?" Pernyataan dari Shilvi membuat mereka berdua terdiam. Tidak ada yang bisa membantah.
Bu Ningsih merasa malu melihat ini semua. Anak didiknya sudah melakukan kegiatan di luar dugaan, pantas saja Zeline akhir-akhir ini harus ke kamar mandi.
"Apa benar seperti yang mereka katakan?" tanya Bu Ningsih memastikan.
Zeline dan Bryan hanya terdiam, ingin mengelak tapi sudah terlambat.
"Cukup! Zeline dan Bryan, kalian berdua besok tidak usah sekolah!"
"Baik Bu."
"Gak! Bu, tolong ... saya harus kejar pendidikan Bu!" Zeline berkata dengan wajah yang tertunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
01:Creating Destiny✔
Novela Juvenil💜LavenderWriters Peoject Season 05. ||Kelompok 01|| #Tema; Kenangan Cinta Pertama. •°Ketua; Piya. °•Wakil Ketua; All Member. • • • Siapa yang mau jika mencari cinta dengan cara perjodohan? Yang katanya saat di jodohkan pasti tidak akan pernah lama...