•°LavenderWriters Project°•
•°Creating Destiny © Kelompok 1°••°Part 38 By: alifiyani°•
•°Rabu, 23 Desember 2020°•
•
•
•
💜Happy Reading💜
Setelah mematikan telpon, Zeline tidak bisa menahan air matanya lagi. Dia menyesali perbuatannya dengan Bryan beberapa bulan yang lalu. Dan sekarang, perutnya semakin membuncit. Meskipun Rio tidak tau tentang kehamilannya ini, entah kenapa dia harus bisa meenyembunyikan kehamilannya tanpa meng-aborsi janinnya.
Ada rasa kecewa pada dirinya sendiri, kenapa dia bisa menyukai Bryan dulu? Kenapa dia pernah memiliki rasa kepadanya? Lihat akibatnya sekarang, mamanya sendiri tidak pernah pulang karena malu. Hanya tinggal Rio yang selalu ada untuknya. Jika saja, Zeline bisa memutar waktu mungkin pengakuan Rio tidak pernah terjadi saat makan bubur tadi di pinggir jalan. Entahlah, rasanya sakit untuk mengingatnya lagi.
Flashback.
"Itu kalung nya emang di pake tiap hari, Yo? Baru tau lo sesuka itu sama kalung." Zeline terkekeh sambil menikmati bubur yang dia pesan, tidak peduli dia akan telat atau tidak.
"Hm iya. Lo cepetan makannya," ucap Rio sedikit ada perubahan di wajahnya.
"Takut telat ya? Sorry. Soalnya gue belum makan."
Rio hanya berdehem sambil fokus dengan ponselnya. Zeline tidak tau kenapa akhir-akhir ini sahabatnya itu hanya bisa fokus kepada ponselnya sendiri, tidak pernah memikirkan Zeline. Ya meskipun hanya sesaat.
"Kayak ada yang chat aja."
"Ada."
"Siapa?" Zeline mendongak mendengar pengakuan Rio.
Rio menghela napas, mungkin dia bisa jujur sekarang. "Lo habisin aja dulu, nanti gue cerita."
"Maunya sekarang!"
Rio mematikan ponselnya sembari menatap mata Zeline lurus. "Tapi lo jangan marah ya."
"Emang kenapa?"
Rio melepaskan kalung yang dia pakai, dengan cincin yang tertaut didalamnya. Mungkin ini pengakuan yang sangaat tepat.
"Lo tau kalung ini 'kan?"
"Pemberian Reina kan? Udah tau kok. Terus apa, yo?"
Rio menggeleng, "bukan pemberian Reina, tapi dari gue sendiri, lin."
"Bagus dong."
"Kalung ini gue buat karena ada cincinnya."
"Buat sendiri? Wah, keren sih itu!" Zeline terpesona melihat cincin yang ada di kalung Rio, ada rasa ingin memilikinya juga. Bisa jadi kan, Rio mau membuatnya juga.
"Cincin pertunangan gue sama Putri."
Flashback on.
Ting nong!
Bel pintu berbunyi membuat Zeline terlonjak kaget dari lamunannya. mungkin itu adalah mamanya, tapi baru saja dia membuka pintu itu Zeline sampai kaget sendiri melihat orang itu. Dia datang lagi. Bukannya dia sudah membentaknya? Jangan bilang dia ingin melakukannya lagi. Tidak! Zeline sama sekali tidak ingin kejadian 'itu' terulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
01:Creating Destiny✔
أدب المراهقين💜LavenderWriters Peoject Season 05. ||Kelompok 01|| #Tema; Kenangan Cinta Pertama. •°Ketua; Piya. °•Wakil Ketua; All Member. • • • Siapa yang mau jika mencari cinta dengan cara perjodohan? Yang katanya saat di jodohkan pasti tidak akan pernah lama...