•°Creating Destiny;37°•

56 4 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Creating Destiny © Kelompok 1°•

•°Part 37 By: Cutebluerain°•

•°Rabu, 23 Desember 2020°•

💜Happy Reading💜

"Lucu banget sih tuh cewe,” batin Rio menatap Putri yang ada di depannya.

Sedangkan Putri hanya bisa menghadap ke depan. Dengan poni terayun-ayun di depan, Putri dengan cepat menjauh dari Rio yang ada di belakangnya. Ia tau saat ini ia sedang dalam tahap salah tingkah, dan harus secepat mungkin pergi agar Rio tidak tau keadaannya sekarang.

Hampir saja Rio persis membelakangi Putri, namun tiba-tiba Zeline datang dengan sesuatu di tangannya. Jari jemari Zeline dengan sigap menahan Rio, dan menunjukan apa yang sedang ia bawa.

Merasa tidak dikejar, Putri membalikan badan. Sedikit terkejut, namun secepatnya ia harus menetralkan wajahnya seperti biasa dan segera memasuki kelasnya. Terkadang Putri berpikir, yang menjadi tunangan Rio, dia atau Zeline?

.

.

.

“Ah, ada apa Zel?” tanya Rio sambil menatap Putri yang memasuki kelasnya.

Rasanya Zeline merasa teracuhkan. Bisa-bisanya Rio bertanya tanpa menatapnya. Biasanya ia tidak pernah melakukan ini padanya.

Gadis itu berusaha bersabar dan menunjukan kotak makanan yang baru ia beli di supermarket.

“Rio! Gimana lo tau tujuan gue ke sini, kalau lo sendiri sibuk sama tunangan lo itu,” gerutu Zeline dengan nada jengkel.

Akhirnya untuk ke sekian kalinya, Rio fokus menatap Zeline. Sedikit kecewa hadir di diri Zeline, karena baru pertama kali mendapati sikap Rio yang tidak memprioritaskan dirinya lagi.

“Gue bawain lo kue, ini buatan gue sendiri, dan lo harus makan! Karena gue bikinnya dengan susah payah tau.” Tangan Zeline langsung menyodorkan kotak yang ia pegang ke tangan Rio.

Sesungguhnya kue itu berasal dari supermarket dekat sekolah, hanya saja ia tau kalau dia bilang makanan itu hasil tangannya, Rio pasti akan memakannya. Dengan tidak enak Rio mengambil kue dari Zeline. Berbeda dengan hari sebelumnya, Rio tidak ada niatan sama sekali bertemu dengan Zeline hari ini. Entahlah kenapa ia juga tidak tau.

“Wah Zeline lu ternyata disini, gua nyari lu loh kemana-mana.” Suara Kenji tiba-tiba muncul dari kejauhan.

“Buat apaan emang?” ketus Zeline tidak suka kehadiran Kenji saat ini.

“Cantik-cantik judes, ntar gak laku lo.”

“Masih ada Rio. Cepetan ga usah basa basi deh, ada apaan emangnya?”

“Wah lu, Rio kan udah ada yang punya. Mending ke gua aja, gua siap nampung lu yang judes itu,” bangganya sambil merapikan kerah seragamnya. “Omong-omong lu cepet ke ruang guru gih, lu di carik bu Endang.”

Dengusan kesal dari Zeline  keluar, Kenji merusak harinya yang indah dengan Rio. Padahal ia ingin sekali menghabiskan waktu dengan Rio. Mengenai ucapan Kenji sebelumnya, ia benar-benar tidak perduli. Dia menganggap Putri hanya sedang menjaga jodohnya.

01:Creating Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang