Aseano Samudra, entah apa yang orang tuanya pikiran kala memberi nama seorang anak dengan kata itu. Agar hati dan pikirkanya seluas samudera? atau agar orang orang mencintainya seperti orang orang mencintai keindahan lautan lepas? Biasanya nama adalah perwujudan doa dan harapan untuk anak anaknya, Sean sosok remaja yang memiliki nama lengkap Aseano Samudra, nasipnya begitu berbanding terbalik dengan filosofi namanya. Bukanya dicintai banyak orang, dia dibenci orang yang bisa disebut keluarganya. Seperti air laut, dia terlihat tenang namun begitu banyak hal yang terjadi di dasarnya, apa yang anak itu pikir tidak pernah ia ungkapkan secara langsung. Bahkan dia tidak tau cara mengungkapnya. Dia tidak ingat jelas kapan dan dimana dia mendapatkan perhatian dari yang dia sebut keluarga. Rumah? dia punya rumah, hanya bangunan tanpa kehangatan. Dia punya saudara, tetapi rasanya seperti hidup sendiri. Sean tinggal bersama kedua saudaranya yang membencinya karena sesuatu hal yang Sean sendiri tidak tau jelas. Kisah kehidupan Sean yang dirangkum dalam beberapa bagian, cerita antar Sean dan 'keluarganya'.