-2. I'm Lose!-

310 31 17
                                    

SELAMAT MEMBACA°°

Dimohon vote dan data aktif. Btw aku update nya random yee

•••

Bumi mengecek kondisi motornya, ia rasa semuanya sudah aman. Bumi membalikkan badannya, menatap jalanan yang sudah penuh dengan keriuhan. Matanya mencari sosok gadis yang ia tunggu.

"Selamat datang Bumi!" Bumi menoleh, menatap datar Elang yang menyambutnya. Elang tersenyum licik, menatap remeh pada Bumi.

"Siap menyambut kekalahan lo?" tantang Elang Sinaga, dengan wajah songongnya. Bumi memutar bola matanya malas, tidak suka berbasa-basi dengan Elang.

"Btw, lo udah siapain ceweknya kan? Mana?" Mata Elang mengedar, mencari sosok cewek itu. Lalu kembali menatap Bumi, seolah bertanya. Bumi hanya diam, tidak mau meladeni Elang yang ia tahu betul begitu mesum dan brengsek.

"Kakak!"

Suara pekikan itu, membuat Bumi dan yang lainnya langsung menoleh. Menatap sosok gadis berambut panjang terikat, wajah putih nan cantik, dengan senyum lebarnya.

Mentari berlari kecil mendekati Bumi, seakan tidak  mempedulikan kehadiran cowok-cowok lain di sekitarnya. Mentari tetap mempertahankan senyum lebarnya.

"Hai kak! Telat nggak? Tadi angkotnya macet."

"Nggak." Bumi memalingkan wajahnya, menatap ke arah Elang. Cowok itu memandangi Mentari dari atas sampai bawah.

"Hem, keknya dedek polos nih. Kurang hot sih. Ya tapi, lumayan lah." Elang terkekeh sinis, memandang dalam Mentari yang tetap tersenyum lebar. Bumi mengakui sekarang, gadis itu polos.

"Langsung gas. Jangan banyak bacot." Bumi berjalan duluan meninggalkan Elang. Elang manggut-manggut, sebelum pergi ia mengedipkan sebelah matanya pada Mentari. Gadis itu tetap tersenyum lebar.

"Kakak!" Mentari berteriak lagi, menghentikan pergerakan Bumi yang hendak memakai helm. Mentari berlari kecil mendekati Bumi yang sudah duduk di motornya.

"Apa lagi sih?" tanya Bumi kesal.

"Kakak semangat ya! Aku yakin kakak pasti menang. Kalau kakak kalah, gapapa kok. Tetap semangat ya!"

Mentari mengepalkan tangannya di udara, senyumnya tetap mengembangkan lebar. Bumi menatapnya datar, lalu menggeleng lirih.

"Kalau gue kalah, hidup lo yang hancur bego!" Mentari mengernyitkan dahinya, merasa bingung dengan kalimat itu. Membuat Bumi menghela napas panjang.

"Jaga nih cewek!" suruh Bumi pada 3 temannya. Alfon mengangguk, ia mendekati Mentari.

"Dedek emes sama abang dulu yuk. Biarin bang Bumi fokus ye." Mentari tersenyum lebar pada Alfon, ia melirik sejenak pada Bumi. Memberikan jempolnya pada Bumi.

Tunggu, Mentari baru sadar satu hal. Yah, ia baru sadar cowok di depannya ini adalah Bumi Batara. Cowok yang seharusnya ia hindari.

"Astaga kakak! Jadi kakak ini kak Bumi Batara?!" Mentari mengangguk-anggukan kepalanya. Tersenyum sejenak lalu berlarian kecil ke tepian jalan. Bersama Alfon. Mentari mengamati 2 cewek yang ada di dekat Elang. Seksi sekali, begitu seksi.

Aku aja yang kurang  mampu masih bisa beli baju yang bahannya banyak. Dia kok enggak? Batin Mentari bertanya-tanya sendiri.

•••

I'm Lose!

Bumi mengepalkan tangannya erat-erat, sorot matanya tajam. Menatap Elang yang tertawa senang di sebrang sana. Ia kalah, ia kalah cepat dengan Elang.

BumiMentari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang