-12. Selamat Malam-

147 16 2
                                    

SELAMAT MEMBACA KALIAN^^

•••

Mentari berjalan dengan senang di koridor kampus. Sembari menikmati permen lollipop nya. Di tengah perjalanan ia melihat Bumi yang baru selesai bermain sepakbola. Cowok itu terlihat sering sekali memakai topi.

Mentari tersenyum lebar, ia berlari kecil menghampiri Bumi. Menghadang tepat di depan cowok itu.

"Hai kak!" Mentari tentu tidak melupakan kebiasaan. Selalu menyapa Bumi dan tidak pernah disapa balik.

"Ngapain?"

"Mau mengembalikan barang kakak," jawab Mentari. Ia membuka tas nya dan mengeluarkan earphone milik Bumi.

"Oke," sahut Bumi sembari mengambil earphone tersebut. Lalu ia menatap Mentari, aneh. "Apa lagi?"

"Kakak nggak ada niat baik? Semacam kasih earphone itu ke aku?" Mentari nyengir lebar, mencoba meluluhkan Bumi.

"Nggak."

"Kenapa?"

"Nggak mau." Mentari menghela nafas panjang, ia mengerucutkan bibirnya kesal.

"Aku butuh tapi, kak."

"Gue juga." Mentari berdecak kesal, ia memilih menyudahi saja debatnya. Menatap Bumi dengan sebal.

"Pelit." tajam nya lalu berbalik badan dan pergi. Menyisakan Bumi yang diam sesaat, lalu menggendikkan bahunya acuh.

•••

Mentari merapikan buku-bukunya yang di atas meja perpustakaan. Sudah hampir 2 jam ia berdiam diri di sana. Perutnya meraung lapar, lebih baik ia ke kantin bukan?

Mentari baru saja hendak pergi, tapi seseorang mencegahnya. Mentari tidak mengenalinya, tapi ia tetap tersenyum ramah pada gadis itu.

"Hai, ada titipan buat lo," ucap gadis itu sembari menyodorkan sebuah kotak berwarna biru putih. Mentari menerimanya dengan bingung.

"Makasih ya. Tapi dar--"

"Gue permisi," potong gadis itu lalu pergi. Mentari berdecak sejenak, lalu kembali duduk kembali. Mentari penasaran, ia segera membuka kotak itu.

Berisi sebuah earphone dan juga headset. Mentari tersenyum lebar, matanya berbinar-binar. Ia mengambil notebook nya.

Pakek. Biar kalau belajar
sambil dengerin musik nyaman.
                           
                                     Msblt🌏.

"Kan, bener dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kan, bener dia. Kakak suka banget sih kasih hadiah gini." Mentari geleng-geleng kepala, tapi ia tetap senang. Ia memasukkan kotak itu di dalam tasnya, tujuannya sekarang adalah menemui Bumi.

BumiMentari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang