43.Trainee again~

108 12 3
                                    

'Bagian terpahit dari mencintai seseorang adalah mengetahui bahwa hatinya bersemi untuk orang lain.'

____

H-2 pernikahan Rara dan Rey.

Persiapan demi persiapan hampir rampung 90℅. Sekarang keluarga Ara dari berbagai kota berdatangan untuk membantu persiapan pernikahan kak Rara.

Anggota keluarga sedang mempersiapkan acara Henna Night, dimana acara itu akan di hadiri teman-teman Rara dan juga keluarga dekat serta tetangga yang ingin merayakan Henna night yang akan di selenggarakan pada pukul tujuh malam nanti.

Temanya memakai tema Indian, semua orang yang mengunjungi acara itu wajib memakai pakaian india style.

Lamaran dan siraman sudah Rara lakukan seminggu yang lalu. Dan besok adalah acara pengajian nya.

"Wah cantik banget kamu." puji bunda, ayahnya sedang sibuk menata lilin di setiap sisi rumah.

Malam itu sangat indah, lilin yang berjejeran dimana-mana. Dan warna merah mendominasi rumah Rara saat itu.

"Hehehe, makasih bunda." ujar Rara.

Mereka sedang berada di dalam kamar, sekarang pukul 18.50 menit itu artinya acara akan dimulai 5 menit lagi.

Ara sedang mencari keberadaan sahabatnya, Sarah.

"Kak, menurut aku sih kakak tinggal ikut traine lagi aja. Kakak bisa jagain Ara dari jauh kan? Kakak juga pasti sering pulang ke indo." ucap Sarah, mereka sedang berada di balkon rumah Ara seraya memegang satu gelas jus di tangan masing-masing.

"Nanti kakak pikirin lagi." ujar Denis.

"Traine?"

Suara Ara terdengar sampai di telinga Denis dan Sarah.

"Maksud lo traine jadi idol?" tanya Ara lalu mendatangi mereka.

Denis dan Sarah diam saling pandang, enggan menjawab pertanyaan Ara.

"Kenapa pada diem? Denis, lo mau traine?" tanya Ara pada Denis.

"N-ngga kok, rencana doang." jawab Denis gemetar.

"Kenapa baru rencana? Lakuin aja, gue denger-denger suara lo bagus juga kok. Raih mimpi lo sekarang, jangan tunda-tunda itu ngga baik." ucap Ara.

"Gue ngga papa kok disini, kan ada Sarah yang nemenin gue. Iya kan sar?" tanya Ara.

Sarah mengangguk.

"Emang lo ngga papa?" ucap Denis.

"Gue? Emang gue kenapa? Gue ngga papa kali, gue juga ngga minta lo buat jagain gue terus kan?" ujar Ara.

Denis tertawa pahit. "Iya sih."

Sudah berulang kali Denis ditolak, namun ia tidak sadar juga dengan maksud perkataan Ara.

Ara menangkup kedua pipi Denis. Seakan Sarah tau apa yang akan di obrolkan mereka, Sarah memilih pergi dari sana dan membawa gelas milik Denis.

"Lo lelaki baik, suatu saat nanti. Lo pasti bakal di pertemukan dengan wanita baik juga." ucap Ara.

"Kalo gue berharap wanitanya itu lo boleh?" tanya Denis.

Ara menghela nafas.

"Gue bakal coba seberapa lamanya agar lo bisa buka hati buat gue ra." ucap Denis.

"Tapi gue kasihan sama lo nis, gue ngga tega sama lo. Selama ini lo cinta sama gue. Tapi gue sama sekali ngga cinta sama lo, bahkan gue ngga ada niatan buat ngasih lo harapan lebih. Saat ini gue cuman cinta sama Aska, gue bakal nungguin dia sampe pulang."

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang