45(Dia kembali?)

132 13 0
                                    

"Kamu mau kemana sam?" tanya Heejin panik melihat Aska yang memasukkan baju-baju nya ke dalam koper.

"Aku mau ke indo kak, Jang han-seok kabur dan dia nemuin Alexander." jawab Aska yang masih sibuk memasukkan bajunya.

Heejin cemas. "Kakak ikut!"

Aska menghentikan kegiatannya tatkala mendengar pernyataan yang keluar dari mulut kakaknya.

"Jangan kak, ini bahaya. Biar aku sama bang Gibran yang ngurusin ini semua, kakak disini aja lebih aman." ucap Aska seraya memegang kedua bahu Heejin.

"Ngga! Pokoknya kakak harus ikut, kakak juga mau ketemu sama ibu angkat kamu dan Ara."

Tak ada jalan lain akhirnya Aska pasrah, dia mengizinkan Heejin ikut bersamanya dan Gibran ke Indonesia.

Beberapa menit kemudian, Gibran menghubunginya supaya cepat ke Bandara. Karna tiket yang Gibran pesan adalah tiket VIP dan penumpang yang memiliki tiket VIP harus berangkat 30 menit lagi.

Aska dan Heejin pergi ke bandara menggunakan mobil taksi.

***

Acara pengajian tiba, semua bapak-bapak sekitar komplek berkumpul di rumah Ara untuk melaksanakan pengajian yang akan dilakukan malam ini. Ada juga ibu-ibu komplek yang ikut membantu. Suasana rumah Ara sangat berbeda, rumahnya kini lebih terang.

Semua keluarga Ara juga berkumpul di sana.

Menit demi menit berlalu, pengajian sudah berjalan dengan lancar tanpa gangguan apapun. Setelah semua tamu pulang, Denis datang. Sarah juga berada di rumah Ara.

"Eh Denis sini masuk." ucap ayah Danu mengerti bahwa Denis ber agama Kristen jadi ia tidak mengikuti pengajian.

"Sama siapa kesininya?" tanya ayah Danu.

"Sendirian om, saya mau jemput Sarah sekalian pamit sama om sama bunda." ucap Denis.

"Pamit? Kamu mau kemana?" tanya bunda Renata.

Ayah Danu menyuruh Denis duduk di sofa.

"Saya mau pergi ke Korea om, bun."

Bunda dan ayah Danu tentu syok mendengar kabar ini.

"Ke Korea? Mau ngapain?" tanya ayah Danu.

"Kuliah?" gumam bunda.

"Saya mau ikut traine jadi penyanyi bun, om. Do'ain saya ya semoga cepat debut." ucap Denis.

Bunda menghela nafas. "Apapun yang kamu lakukan, selagi positif. Bunda, ayah, Ara, semuanya akan selalu dukung kamu nak."

"Nis, pikirkan baik-baik. Kamu beneran mau ke Korea?" tanya ayah Danu.

Denis mengangguk. "Keputusan saya sudah bulat om, lagian gadis yang saya cintai sudah menemukan cinta sejatinya. Tugas saya selesai sampai disini untuk menjaga dan mencintainya om."

"Gadis yang waktu itu kamu ceritain ke om? Emang dia siapa sih? Jahat banget nolak cowo sebaik kamu." ucap ayah Danu yang tidak mengerti bahwa Ara lah yang menolak cinta Denis.

Ara tersindir menatap ayahnya.

Denis menggelengkan kepalanya. "Saya pamit om, bun." ucap Denis seraya mencium punggung tangan ayah Danu dan bunda Renata secara bergantian.

Giliran Ara. "Ra, gue pamit ya. Makasih, bahagia selalu. See you next time, makasih udah jadi sahabat terbaik buat gue dan buat Sarah."

Sarah yang mendengar pun langsung meneteskan air matanya, dia sesungguhnya tidak ingin ikut kakaknya ke Korea untuk kuliah disana dia ingin kuliah dengan Ara dan sering mengunjungi Adit. Namun di Indonesia Sarah sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Jadi ia harus ikut kakaknya ke Korea.

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang