"Baru sampe bang?" tanya Aska.
"Ngga, dari semalem." jawab Gibran.
"Pulang sekolah nanti, lo ke kantor gue ya?"
"Ada apa emangnya bang?"
"Ada sesuatu yang mau gue omongin ke lo, penting pokoknya."
"Emang ada apa sih? Sepenting itu?"
Gibran tidak menjawab perkataan Aska melainkan memasuki mobil dan melambaikan tangannya ke Aska dan Ara.
"Abang lo gimana sih ka?" tanya Ara.
"Gue juga ngga tau ra, mungkin pas pembagian akhlak bang Gibran bolos jadinya ga dapet akhlak deh." jawab Aska.
"Ga gitu konsepnya bodoh." ujar Ara lalu tertawa.
Bel tanda masuk berbunyi, Ara dan Aska memutuskan untuk masuk ke kelas masing-masing.
***
Jam pulang sekolah tiba, Aska dan ke tiga temannya sedang berada di kelas Ara.
"Ara..." panggil Aska.
Ara sedang tertawa ria dengan Denis, Adit dan juga Sarah. Mereka banyak membicarakan hal-hal lucu.
"Eh si gantar." sapa Ara.
"Ada apa lo kesini?" tanya Ara pada Aska.
"Gantar-gantar ndasmu!" jawab Aska kesal.
"Lo pulang sama siapa?" tanya Aska.
"Sama Denis." jawab Ara dengan entengnya.
"Berdua doang?"
Ara mengangguk. "Biasalah."
Ara mengode Aska, bahwa Adit dan Sarah akan pulang berdua.
Aska mengangguk mengerti sambil mengedipkan mata kirinya.
"Yaudah gue cabut dulu, hati-hati pulangnya." ucap Aska.
"Jagain Ara! Jangan sampe lecet." ujar Aska pada Denis.
"Siap-siap." jawab Denis sambil tertawa kecil.
Aska tersenyum, Aska dan antek-anteknya pergi dari kelas Ara.
"Kenapa ngga dianterin Aska aja?" tanya Denis pada Ara saat di dalam mobil.
"Dia mau ke kantor abangnya, gue ngga mau ngrepotin dia." jawab Ara.
"Lo bener mau ngizinin Sarah pacaran sama Adit?" tanya Ara.
Denis mengangguk. "Kenapa ngga? Kayaknya Adit anak baik-baik."
"Nis, gue mau ngasih tau lo sesuatu. Tapi plis lo jangan pernah kasih tau Sarah."
Denis menoleh ke arah Ara. "Apa?"
"Adit itu punya penyakit jantung, dan kemungkinan dia bakal oprasi transparansi jantung. Gue harap jika suatu saat nanti, Adit mutusin Sarah karna hal lain. Lo ngga boleh marah ke Adit atau percaya sama alasan yang Adit buat."
"Dia pernah bilang ke gue, kalo dia itu bener-bener tulus cinta sama Sarah. Bahkan kalo dia diberi kesempatan hidup lebih panjang, dia bakal nikahin Sarah."
"Dan gue minta, lo bisa kasih tau Sarah pelan-pelan. Tapi nanti, gue mohon."
Denis tertegun, dia syok. Sudah lama dia berteman dengan Adit, namun Denis sama sekali tidak mengetahui tentang ini.
Denis menghentikan mobilnya ke tepi jalan.
"Sejak kapan? Kenapa gue ngga tau?" tanya Denis.
"Gue juga baru tau baru-baru ini nis, gue syok banget sumpah. Selama ini kan Adit ga pernah ngeluh sakit atau apapun itu ke gue ataupun Sarah." jawab Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary ASKARA
Roman d'amour"Gue akui. Beda iman itu berat, berat banget." -Askana Girgantara. "Kita punya cinta, tapi Tuhan punya aturan." -Kinara Salsabila. Mau cari story yang bertema action tapi ada romance nya? Baca cerita ini sampai end ya!! Karna ada banyak kejutan d...