3.Si sosok kulkas berjalan~

363 49 1
                                    

"Kakak pacarnya kak Aska ya?" tanya Gracia, ditengah-tengah permainan boneka barbie nya.

Ara langsung menggeleng cepat.

"Eh bukan dek, kakak aja baru ketemu sama kakak kamu." ungkap Ara.

"Loh kak bukannya kakak satu sekolahan sama kak Aska? Kok kakak bilang baru ketemu?"

"Iya soalnya kakak abis kecelakaan dan ga bisa jalan, jadi kakak harus menjalankan perawatan seperti terapi berjalan supaya kaki kakak bisa jalan."

Gracia mengangguk, tanda mengerti perkataan Ara.

"Kok kakak tumben bawa cewe kesini ya."

Ara tentu kaget dengan perkataan Gracia.

"Emang kakak kamu belum pernah bawa cewe ke rumah?" tanya Ara.

Karna seperti nya Aska adalah lelaki yang bandel, pasti sering membawa masuk wanita yang berbeda-beda. Namun pikiran itu ditepis Ara ketika adiknya berkata seperti itu.

"Bener dek? Kakak kamu belum bawa cewe satupun kesini kecuali kakak?"

Ia mengangguk.

"Belum....kalo maksa mau ketemu kak Aska sih banyak. Cuma kakak gak pernah nemuin mereka didepan rumah."

"Serius?"

"Iya..."

"Kakak orangnya emang cuek, tapi dia baik kok."

"Ternyata gue salah ya..."

***

"Gimana kondisi jahitan perut saya?" tanya Aska kepada dokter yang memeriksanya.

"Jahitan oprasi kamu ini terbuka Askana...."

"Kamu baru saja tertembak 3 hari yang lalu. Seharusnya kamu istirahat bukannya malah berantem gini." gerutu dokter itu lalu kembali menjahit luka bekas tembakan di bawah dada.

Sambil menjahit luka Aska, dokter pribadi keluarga Aska terus saja mengomel sedangkan Aska hanya diam merintih kesakitan.

"Ingat ka jangan diulangi lagi, itu bisa berbahaya bagi diri kamu sendiri...kamu mau luka itu bertambah parah? Sudah bolak balik saya ingatkan kamu, kenapa kamu bandel sekali?"

Dokter itu terus saja berbicara, membuat Aska bosan dengan omelan nya.

"Ini saya kasih resep obatnya untuk mengeringkan luka dan mengobati rasa nyeri itu."

Dokter memberikan resep obatnya ke Aska, dan dia segera pergi menuju apotik yang ada di rumah sakit ini.

Setelah menerima obat, Aska langsung bergegas pulang ke rumah.

.

"Gracia... Kakak pulang..." panggil Aska sambil naik ke atas menuju kamarnya.

Dia membuka knop pintu...

"Ssttt....pelan-pelan Askana, dia baru tidur..." ucap Ara dengan sangat pelan lalu menarik Aska keluar dari kamar Gracia.

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang