5.Denis Aprillio

294 41 0
                                    

"Hm...misi?" ucap Denis, cowo yang Sarah sukai. Denis menghampiri mereka berdua yang tengah mengambili sampah.

"Iya? Ada apa?" jawab Sarah sambil tersenyum.

"Ra nanti malem lo ada acara gak?"

Ara menoleh.

"Hah? Gue?" tanya Ara sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lo."

Ara melihat raut wajah Sarah yang menunduk.

"Em...gue ada acara."

"Acara keluarga ya?"

"Iya acara keluarga..."

"Yah...padahal gue mau ngajak lo belajar bareng sama Sarah juga." ucap Denis dengan nada kecewa.

"Kenapa dada gue sakit?" Sarah membatin.

"Maaf ya, lo bisa pergi kok sama Sarah."

"Oke." jawab Denis singkat lalu pergi.

Ara menatap Sarah sesaat.

"Sarah? Lo gak usah khawatir gue bakal suka sama Denis, mana mungkin gue jahat sama lo. Lo kan udah baik banget sama gue." ujar Ara.

"Iya gue percaya sama lo kok ra, tenang aja oke." jawab Sarah sambil tersenyum, namun wajahnya menyimpan rasa kecewa yang mendalam.

"Lo harus semangat ya, kan nanti malem mau jalan sama Denis."

Sarah mengangguk dan mereka kembali melanjutkan pekerjaannya.

***

Ara sedang memperhatikan Aska yang sibuk dengan pekerjaanya.

"Lo ngapain liatin gue?" tanya Aska yang risih dengan perilaku Ara.

"Engga, siapa juga yang liatin lo!" jawab Ara ketus.

Aska memalingkan wajahnya lalu kembali melaksanakan tugasnya.

"Panas banget aish!!!" ucap Ara sambil mengipas-ngipasi wajahnya dengan kedua tangan.

Aska menghampiri Ara.

"Mau apa?" tanya Ara saat Aska sudah sampai di depannya.

"Hadap depan." ucap Aska dingin tanpa ekspresi.

"Mau apa sih?"

Karna Ara tidak menuruti perkataan Aska, dia langsung membalik badan Ara ke depan. Hingga sekarang posisinya Aska berada di belakang Ara.

Aska mengumpulkan helai demi helai rambut Ara yang tergerai.

Ara tersenyum malu, di balik sifat dingin Aska. Ternyata Aska mempunyai sisi perhatian juga.

"Ganteng doang di saku celananya ada tali rambut cewe, hahaha. Canda ganteng." ucap Ara sambil tertawa terbahak-bahak.

Aska selesai mengucir rambut Ara.

"Tali rambut ini dari Gracia, dia minta gue buat ngasih ini ke lo." ujar Aska.

"Gue kira lo yang ngasih."

Tanpa menjawab perkataan Ara lagi, Aska segera pergi dari sana.

"Lo mau kemana?"

"Makasih ya kunciran nya!!!"

Jerit Ara pada Aska yang sudah berjalan jauh, dia berjalan kke tempat 3 temannya yang sedang duduk.

Dan Aska hanya melambaikan tangan kanannya ke atas pada Ara.

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang