"Oma, eyang. Ara pamit dulu ya." ucap Ara kepada oma Melinda dan eyang Rekoso yang sedang duduk di ruang TV.
"Iya, hati-hati ya." jawab oma.
"Aska, hati-hati bawa mobil nya. Jangan ngebut." ujar eyang sambil melepas kacamatanya.
"Siap eyang." jawab Aska.
"Oh iya, Gracia udah tidur?" tanya oma kepada Ara.
"Udah oma."
"Makasih ya udah nidurin Gracia dan ngajak dia main."
"Sama-sama oma, Ara juga seneng kok bisa main sama Gracia."
Ara mencium punggung tangan oma dan eyang secara pergantian.
"Sopan sekali anak ini." gumam oma dalam hati.
Aska dan Ara pun pergi dari ruang TV menuju halaman depan.
Didalam mobil.
"Tumben ngga pake motor." tanya Ara sambil bermain ponsel.
Aska melirik Ara.
"Kalo lagi ngomong tuh hp nya di taroh Ara, itu namanya ngga sopan." ucap Aska sambil mencubit hidung pesek Ara.
Ara memegang tangan Aska untuk melepaskan tangannya dari hidung.
"Aishh! Sakit tau!" pekik Ara.
"Makannya jangan gitu lagi."
"Iya iya..."
"Jadi?"
Aska mengerutkan kedua alisnya. "Jadi apanya? Nglindur lo?"
"Si bangsat emang ga tau diri."
"Gue tadi nanya bego." gerutu kesal Ara.
"Nanya apaan? Emang lo barusan nanya?"
Ara menghela nafas. "Mohon perhatiannya bapak Askana Girgantara yang terhormat, aing tadi nanya kenapa tumben ngga pake motor pak."
Aska tertawa. "Oh yang itu. Hahahaha."
"Ngga usah ketawa bodoh."
"Nih gue jawab. Cek cek satu dua tiga cek!"
"Khem."
Aska meng ekhem kan tenggorokannya:v
"Ibu negara nya Aska Girgantara, aing ngga pake motor karna motor aing ada di rumah. Sedangkan aing lagi kabur dari rumah, dan bagaimana saya bisa memakai motor? Anda waras?" ucap Aska sambil menunjukkan ekspresi konyol nya dan berhasil membuat Ara eneg seketika.
Ara tertawa mendengar pernyataan Aska barusan.
"Hahahhaha, lo ngelucu ka?"
Wajah Aska berubah menjadi wajah cemberut. "Ngga! Gue lagi semedi nih."
"Ngga nyangka Aska yang dulu dingin banget kaya kutub es selatan..." Ara menatap wajah Aska yang sedang tersenyum ke depan. "Sekarang bucin banget, gue bersyukur sih. Berharap dia ngga kaya lelaki brengsek diluaran sana, berharap Aska beda dari yang lain." ucap Ara.
"Mau langsung pulang?" tanya Aska.
Ara masih menatap wajah Aska lekat-lekat.
"Mau langsung pulang apa mau beli makanan dulu buat bunda?" tanya Aska lagi.
"Nih bocah ngapa coba."
"Kinara!!!!!!" seru Aska berhasil membuat Ara tersadar dari lamunannya.
"Kenapa sih lo? Senyum-senyum kaya lagi liat oppa-oppa Korea, ganteng ya gue? Kaya oppa-oppa Korea kan?" tanya Aska pede syekalii.
"Kalo lo mah oppa nasar anjir!!! Yang nyanyi sperti mati lampu ya sayang.." ujar Ara sambil menyanyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary ASKARA
Любовные романы"Gue akui. Beda iman itu berat, berat banget." -Askana Girgantara. "Kita punya cinta, tapi Tuhan punya aturan." -Kinara Salsabila. Mau cari story yang bertema action tapi ada romance nya? Baca cerita ini sampai end ya!! Karna ada banyak kejutan d...
