30.Si second lead tampan~

107 14 1
                                    

Jangan lupa vote and comment guyss biar aku tambah semangat...❤

Denis dan Adit sudah sampai di depan cafe.

"Ra?" panggil Denis.

Ara menoleh dan langsung memeluk Denis sambil menangis.

Denis membalas pelukan Ara dengan menepuk pelan bahunya.

"Ssstttt ada gue disini ra." tanya Denis lembut.

Air mata Ara mengalir dengan deras.

"Dit, lo bawa pulang Sarah pake taksi online ya. Mobilnya mau gue bawa." ujar Denis setelah Ara melepaskan pelukannya.

"I-iya bang." jawab Adit.

"Ayo sar kita pergi." lanjutnya.

"Gue cabut dulu ra." ucap Sarah tak tega.

Adit dan Sarah meninggalkan mereka berdua didepan cafe.

***

"Dit, kamu kok bisa sama kak Denis?" tanya Sarah.

"Emm itu anu...tadi sore aku pergi sama abang kamu ke rumah temennya." jawab Adit terbata-bata.

"Katanya mau nginep?" tanya Sarah.

"Ngga tau, mungkin dia khawatir sama Ara makannya dia langsung kesini." ujar Adit sambil berjalan di depan ruko.

"Bang Denis suka ya sama Ara?" lanjutnya.

"Kayaknya sih iya, kak Denis suka sama Ara." jawab Sarah.

"Aku ngga habis pikir deh sama si Aska, maksud dia apa loh. Hebat udah nyakitin Ara gitu?" gerutu kesal Sarah.

Adit menghela nafas. "Gue yakin kok sebenarnya Aska tuh cowo baik, dia nglakuin ini pasti ada tujuannya sar."

"Kamu kok belain Aska sih? Jelas-jelas dia salah!" gerutu kesal Sarah.

Adit menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kamu tau ngga tandanya cowo yang udah serius sama cewenya?" tanya Adit.

Sarah menggeleng.

"Cowo yang brani ngenalin cewenya ke keluarga besarnya. Ngga semua cowo brani kan?"

"Aku sebenarnya juga berfikiran kaya gitu sih. Tapi liat peristiwa tadi aku tuh berubah fikiran, Aska cowo yang tercemen yang pernah aku temuin."

"Sebaik apapun Aska nyiapin cara buat pergi, keputusannya nyakitin Ara dengan cara kaya gini itu udah keterlaluan dit. Entah itu drama atau real aku ngga tau, intinya sekarang aku nganggap kalo Aska itu cowo brengsek." ujar Sarah yang sudah tersulut emosi.

"Apa kamu juga bakal ngecap aku sebagai cowo brengsek, jika suatu saat nanti aku pergi ninggalin kamu sar?" Adit membatin.

Adit menatap wajah Sarah dengan seksama.

"Sar?" panggil Adit.

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang