12.Hidup normal kembali

206 33 0
                                    

"L-lo gak papa?" tanya Denis sambil memegang kedua lengan Ara.

"Gue gak papa kok, makasih udah nolongin gue." ucap Ara canggung.

Denis menyadari raut wajah Ara yang tidak nyaman dengan tindakannya. Dia pun melepaskan tangannya dari kedua lengan Ara.

"Ra."

"Nis."

Mereka membuka pembicaraan secara bersamaan.

"Lo dulu." ucap Denis.

"Lo dulu, mau ngomong apa?" tanya Ara.

"Ah ngga jadi, lo mau kemana?" tanya Denis mengelak dari pembicaraan sebelumnya.

"Mau ke kelas." jawab Ara.

"Hm...yaudah gue anter ya?"

Ara mengangguk.

Mereka berjalan beriringan ke kelas Ara.

"Katanya lo lagi suka ya sama cewe?" tanya Ara pada Denis. Dia hanya penasaran saja siapa wanita yang berhasil membuat Denis jatuh cinta.

"K-kata siapa?" tanya Denis terbata-bata.

"Sarah." jawab Ara dengan jujur.

"Nggak kok! Jangan percaya sama Sarah." ucap Denis membenarkan.

"Bener?" tanya Ara lagi.

Denis mengangguk.

Setelah mengantar Ara ke kelasnya, dia pergi ke perpustakaan untuk mengambil buku matematika.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, Ara dan Sarah sedang berada di prakiran. Mereka sedang menunggu Denis dan Adit yang sedang di panggil oleh guru olahraga karna membolos saat jam pelajaran.

"Lama banget ya." ucap Ara.

"Iya nih, mereka di suruh ngapain sih."

Beberapa menit kemudian, Aska datang dengan motor yang biasa dia bawa ke sekolahan.

"Mau ikut pulang bareng gue?" Aska menawarkan tumpangan pada Ara.

Ara menoleh ke arah Sarah seolah-olah bertanya 'boleh nggak?' Sarah pun menjawab. "Yaudah sana pulang sama cowo pujaan lo itu." ucap Sarah sambil tertawa girang setelah mengejek Ara.

"Makasih! Hati-hati yah pulangnya." ucap Ara sambil melambaikan tangan ke Sarah.

"Iya ya, sana gih pulang. Hari ini gue mau ke mall, lo mau ikut gak?" tanya Sarah.

"Bareng siapa aja?"

"Kak Denis sama Adit doang."

Ara diam sejenak lalu menoleh ke arah Aska.

"Emm boleh deh, tapi gue ngajak si Aska ya?" tanya Ara.

"Oke terserah lo." jawab Sarah.

***

Sesampainya di rumah Ara, Aska duduk di teras sambil menunggu hujan reda.

"Duduk dulu nak." ucap bunda Renata.

"Namamu siapa?" tanya bunda.

"Nama saya Askana tante, panggil aja Aska."

"Panggil aja bunda jangan tante." ucap bunda.

"Oke bunda."

Bunda mengangguk sambil tersenyum. "Makasih ya sudah mengantarkan Ara pulang ke rumah, jadi ngrepotin."

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang