21.Aska?

128 14 1
                                    

Jam 16.00 sore.

Drt...drt...drt...

Ara mengambil ponselnya lalu mengangkat panggilan telfon dari pacarnya.

"Hallo?"

[Ra, kita ke rumah eyang nya jam tujuh malem aja ya?]

"Loh kenapa? Ada masalah?"

[Ngga ada, gue cuma mau tidur ngantuk soalnya.]

"Oh yaudah kalo gitu, nanti biar sekalian gue nunggu bunda pulang."

[Oke, maaf ya.]

"Ngga papa kok santai aja."

Ara mematikan telfonnya.

"Aska kenapa ya? Tumben banget biasanya ga gini deh." pikir Ara.

"Yaudahlah, mungkin dia cape."

Ara kembali membereskan tempat tidurnya.

***

"Gimana?" tanya Boy pada Aska.

"Beres." jawab Aska.

"Mau ke tempat balapan sekarang?"

"Hayuu lah, tangan gue udah gatel mau ngalahin si brengsek itu."

Boy, Axel dan Aska pergi ke tempat balapan, Aska baru saja di tantang oleh musuhnya untuk balapan motor. Sebenarnya Aska tidak mau, tapi dia terpaksa. Dia tidak mau sekolahannya di hina oleh warga sekolah lain.

Sesampainya disana, mereka disambut oleh sekompoltan geng motor. Mereka adalah musuh Aska dan teman-temannya.

"Bertiga aja lo?" tanya Andre, dia yang menantang Aska sekaligus leader geng motor berandalan itu.

"Kenapa? Ngga usah banyak omong lo." ujar Aska.

"Ishhh so banget lo? Ngga takut? Kita banyak loh dan lo? Cuma bertiga." ucap Andre meremehkan.

"Kalo lo cowo, lo ngga bakal main kroyokan." tegas Aska.

Andre mengangguk sambil menyeringai. "Oke lah, kita tanding sekarang."

Aska menyiapkan diri untuk mengikuti balap motor.

Semua sudah di persiapkan, kini Aska dan Andre sedang berada di garis start.

"1...2...3..." ucap Axel.

Mereka mengendarai motor dengan sangat cepat, Aska maupun Andre saling kejar mengejar.

Balapan dilakukan di tempat yang jauh dari kawasan perkotaan, disini juga cukup sepi. Tempat ini biasa digunakan oleh pemuda untuk balap liar.

***

Ara sedang bermain ponsel, tiba-tiba...

"Perasaan gue kok ngga enak ya." gumam Ara lalu menoleh ke arah bingkai berisi foto milik Aska.

"Aska?"

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang