32.Membuat kenangan indah dengan Sarah

81 11 1
                                    

Keesokan harinya..

Satu jam lagi Aska akan take off untuk terbang ke Korea.

"Mah, Aska pamit dulu ya." ucap Aska pada ibunya.

"Iya sayang hati-hati, jaga diri kamu baik-baik disana. Jangan membahayakan diri kamu sendiri, lakukan apa yang harus dilakukan. Jangan mengulangi kesalahan ayahmu dulu, kamu paham kan maksud mamah?"

Aska mengangguk. "Aku ngga janji mah." batin Aska.

"Oma, Aska pergi dulu ya." pamit Aska ke oma nya.

Oma mengangguk. "Jaga diri kamu baik-baik, jangan lupa makan. Apapun keputusan kamu, pasti kamu sudah memikirkannya dengan matang."

Aska mengangguk lagi.

Tinggal adik perempuannya, Gracia tampak muram.

"Gracia." panggil Aska.

"Ngga mau!" ucap Gracia seraya memalingkan muka.

"Jangan marah dong sama kak Aska, maafin kak Aska ya. Nanti kalo kak Aska pulang, kak Aska bawain coklat yang banyak buat Gracia. Oke?" ucap Aska.

Gracia menangis lalu memeluk Aska. "Kakak....hiks..."

Aska membalas pelukan Gracia.

"Jangan pergi kak....hikss...." gumam Gracia.

"Kakak ngga akan lama Gracia, nanti kakak pasti pulang." ucap oma.

"Gracia ayo, biarin kakak kamu berangkat nanti terlambat." ujar Mila lalu menarik Gracia dengan pelan.

"Kamu harus terus do'ain kakak ya? Kalo mamah sama oma pergi ke gereja kamu harus ikut terus do'a buat kakak."

Gracia mengangguk.

Aska menatap oma nya lagi, "Oma jaga kesehatan ya, jangan sampe sakit. Kalo nanti eyang pulang dari Jakarta salamin ke eyang. Nanti Aska pamit lewat telpon."

Oma mengangguk.

Taksi online yang sudah Aska pesan pun sampai.

"Taksinya sudah sampai, ayo berangkat ka nanti kamu terlambat." ucap Mila.

Aska mengangguk, lalu dia memasukan koper ke dalam bagasi mobil taksi.

Oma, Gracia dan Mila melambaikan tangan ke Aska. Ia semakin tak tega meninggalkan mereka.

Didalam mobil Aska menelfon Denis.

"Hallo?"

[Ada apa ka? Lo perlu bantuan?]

"Bisa dateng ke bandara?"

[Sekarang?]

"Ya sekarang, gue lagi otw ke bandara."

[Oke gue kesana sekarang.]

Aska mematikan telfonnya.

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang