41.Aska...kakak juga ingin hidup lebih lama

70 11 1
                                    

"Sam, sini duduk di samping kakak." ujar Heejin.

Mereka duduk di depan kursi TV.

"Ada apa kak?"

Heejin mengeluarkan sebuah kotak cincin dan menyerahkan kotak cincin itu ke Aska.

"Apa ini?"

"Bukalah."

Aska membukanya.

"Cincin?" tanya Aska, sepertinya dia bingung.

Heejin tersenyum.

"Ini adalah peninggalan almarhum ibu dan ayah kita. Kakak dikasih cincin ini sama pembantu orang tua kita dulu, cincin ini memang buat kakak. Namun ini sepasang, kakak pengen cincin ini buat kamu."

"Buat aku?"

Heejin mengangguk.

"Pakai cincin ini buat nglamar Ara, kakak yakin cincin itu pasti muat di jari manis Ara."

"Loh? Kan harusnya kakak duluan yang nikah."

"Ngga papa, kamu yang nikah dulu. Kakak pengen liat kamu bahagia di pelaminan sama wanita yang kamu cintai."

Aska terharu. "Makasih kak." Lalu dia memeluk kakaknya.

"Kakak harap, saat kamu menikah nanti. Kakak masih bisa menyaksikannya sam." batin Heejin.

Sakit di kepalanya datang lagi. Heejin izin ke kamar dulu untuk meminum obat yang diberikan dokter Clara.

***

Ara sedang melaksanakan sarapan bersama bunda, ayah dan kakaknya.

Ting!

Sebuah chat masuk ke ponsel Ara. Ia langsung membukanya.

"Siapa ini?" tanya Ara, dia tidak mengenal nomor ini.

0846739....
Hai

Siapa ya?

0846739....
Saya Lino, dekan kamu.

Oh kak Lino? Ada apa kak? Kok
tumben ngechat. Kakak dapet
nomor aku dari mana?

0846739....
Dari biodata kamu

Ah oghey kak, aku save ya nomornya.

0846739....
Ok

Ara menyimpan nomor Lino, dekan nya.

Kak Lino :
Saya boleh nelfon kamu ra?

Boleh kak, tapi bentar ya aku lagi
makan nih.

Kak Lino :
Astaga kamu lagi makan? Maaf ya
ganggu sarapan kamu.

Iya ngga papa kok kak, ga ganggu.

Nanti aku telfon lagi kak, bye.

Kak Lino
Oke ra, bye

Ara melanjutkan sarapannya.

Setelah selesai sarapan, Ara menghubungi Lino.

"Hallo kak Lino?"

[Hai ra, udah selesai sarapannya?]

"Udah kok kak, oh iya aku mau nanya sama kakak."

[Nanya? Nanya apa nih?]

"Kakak kuliah jurusan apa?"

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang