4.Brengsek

332 45 0
                                    

"Em dengerin dulu Aska!" ujar Ara saat dia kesal karna tidak direwes Aska.

"Ada apa sih? Gue mau latihan basket, cepet." gerutu Aska kesal.

"Emmm....itu....anu...em..."

"Mau ngomong apa sih lo?"

"Em gini ka, lo ngomong sama bu Sri gak kalo gue hampir diperkosa sama Miko?" tanya Ara.

"Gak."

"Bener?" seru Ara.

"Iya." ucapnya lalu meninggalkan Ara yang sedang tersenyum bahagia, karna jika bu Sri tau teman-temannya juga tau. Jika mereka tau, Ara akan sangat malu.

***

Ara sedang di dalam kelas, menunggu guru-guru yang sedang rapat.

"Ra, katanya kemarin lo hampir di lecehin sama si Miko?" tanya Sarah pelan, Sarah tau Ara akan malu jika teman sekelasnya tau persoalan dirinya yang hampir diperkosa.

Ara mengangguk.

"Kenapa lo gak ngasih tau kita sih ra? Kalo lo ngasih tau kita kan kita bisa nyelametin lo." ujar Sarah.

"Batre HP gue abis sar, gue juga gak tau kalo tukang ojek itu Ardi." jawab Ara sambil menunduk sedih.

"Ardi?" ucap Adit.

Ara mengangguk lagi.

"Hm...oke lah lupain aja ya? Itu kan udah lewat...yang penting lo gak papa." ucap Adit yang berusaha menyemangati Ara.

"Yaudah, kita ke kantin aja yuk daripada bosen disini." ajak Sarah.

"Gak lah, gue mending disini aja." cicit Ara.

"Kenapa ra?" tanya Adit.

"Gue takut...."

"Udah gak usah takut kan ada kita berdua. Yakan dit?" ujar Sarah sambil menyenggol lengan Adit.

Ara pun mengikuti keinginan sahabat-sahabatnya.

Sesampainya di kantin, kedua matanya tertuju pada satu lelaki yang sedang merokok. Dia Askana Dirgantara.

Namun, disamping Aska terdapat satu cewe yang dikenal dengan sebutan Girl Most Wanted di SMA Bhakti Praja.

Primadona cantik bernama Audy Mariana.

"Ra?" panggil Sarah.

Ara tersadar dari lamunannya.

"Lo kenapa?"

"Emm...gak kok, gue gak papa. Kita mau duduk dimana?"

"Disebelah situ yuk." tunjuk Sarah yang mengarah pada kursi yang letaknya tak jauh dari kursi Aska.

Aska sedari tadi sedang bermain game di ponselnya tanpa menganggap Audy ada.

"Gak mau lah, males gue." ujar Ara sambil melirik Audy dan Aska.

"Ayolah ra..."

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang