44.Masuk kuliah

114 14 0
                                    

Kim sang-hyun sudah dibawa ke ruangan bawa tanah di rumah Gibran.

"Makannya jangan kabur jadinya di sandra kan?" ucap Aska setelah mengikatkan tali ke kedua tangan Kim sang-hyun.

"Nyusain doang lo kerjaannya!" lanjutnya.

"Sebenarnya siapa sih kalian!" ucapnya.

Aska menyeringai. "Ngga usah banyak nanya! Diem! Atau mau gue lumpuhin kaki lo?"

Kim sang-hyun langsung menunduk ketakutan.

"Keluar yuk ka, pengap disini." ucap Gibran mengajak Aska keluar.

Aska dan Gibran meninggalkan Kim sang-hyun yang berteriak meminta untuk dibebaskan.

***

Gibran mengecek ponsel dan ada beberapa panggilan dari Heejin.

"Ka, kakak lo nelfon nih." ucap Gibran.

"Oh iya gue lupa belum ngasih tau kak Heejin tentang ini, mungkin dia nyariin gue."

Aska mengambil ponselnya di saku jaket, namun baterai ponselnya habis.

"Batre gue abis lagi." gumamnya.

"Nih pinjem hp gue aja." tawar Gibran.

Aska menelfon nuna nya menggunakan hp milik Gibran.

[Kamu kemana aja sih sam? Kakak panik nyariin kamu tau!]

"Maaf kak, tadi aku ngejar Kim sang-hyun yang mau kabur ke Colombia. Untung aku dibantuin bang Gibran."

[Hah? Kamu ngga papa kan?]

"Iya, aku ngga papa kok kak. Kakak tidur lagi aja, aku mau nginep di rumahnya bang Gibran."

[Oh ya udah nanti besok kakak kesana bawain makanan ya.]

"Iya kak, see you."

[Nee.]

Aska menyerahkan ponsel ke Gibran.

"Lo mau nginep di rumah gue?" tanya Gibran.

Aska mengangguk. "Gue mau tidur bang sumpah mata gue sakit banget, gue belum tidur sama sekali."

"Emang gue udah tidur? Gue juga belum kali, yaudah tidur di kamar tamu jangan di sofa nanti badan lo sakit. Gue mau mandi dulu."

"Oke bang."

***

Ara sedang berada di kampus, ini hari pertamanya masuk bangku kuliah.

"Hufttt ngga krasa waktu itu cepet banget ya, perasaan baru kemarin gue ikut mos masuk SMA eh ini udah kuliah aja." ucap Ara seraya menghirup nafas segar di area kampus.

"Dorr!"

Tiba-tiba Lino muncul dari belakang Ara dan mengagetkannya.

"Astaga kak nganggetin aja sih." ucap Ara.

Link hanya tertawa.

"Baru sampe?" tanya Lino.

"Iya baru sampe, kakak udah sarapan?" tanya balik Ara. "Kalo belum, sarapan bareng yuk di kantin?"

"Gue kan tadi makan banyak banget." batin Lino.

"Yaudah ayo, saya juga belum makan." ucap Lino menyetujui ajakan Ara, padahal dia sudah makan nasi goreng di rumah bersama keluarganya.

Mereka berjalan ke kantin, letaknya cukup jauh dari tempat Ara dan Lino berdiri sekarang.

"Kak Lino, kakak bentar lagi mau lulus kan?" tanya Ara di tengah-tengah perjalanan mereka menuju kantin.

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang