"Assalamualaikum Ara." panggil Sarah dari luar.
"Walaikumsalam sar, bentar." jawab Ara.
Ara pun keluar dengan setelan casual nya.
"Wah cantiknya anak bunda Renata." puji Sarah.
Ara hanya tertawa. "Denis mana?"
"Di mobil, yuk berangkat sekarang. Dia orangnya suka ngambek kalo disuruh nunggu." ucap Sarah.
"Ayo."
Mereka berjalan ke mobil.
"Lama banget heran." gerutu kesal Denis.
"Tuh kan ra apa gue bilang, kakak gue itu orangnya ngambek an." ujar Sarah pada Ara.
Denis terdiam, dia malu sekarang.
"Jangan jadi adek lucknut kamu." ketus Denis.
"Udah-udah jangan berantem terus, yuk berangkat sekarang." ujar Ara sambil menahan tawa.
Denis pun menjalankan mobil nya menuju gereja yang biasa ia kunjungi.
"Ra gue mau nanya boleh ngga?" tanya Denis.
Ara menoleh ke arah Denis, posisinya Denis menyetir, Sarah dan Ara duduk di belakang.
"Nanya apa?"
"Em...kemarin waktu acara ulang tahunnya Aska gue ngga sengaja liat lo sama Aska."
"Lo jadian ya ama Aska?"
Sarah melotot, dia kaget.
"J-jadian? Kenapa lo ngga bilang sama gue Ara ih sebel deh." gerutu Sarah kesal.
"Sorry ya, gue sama Aska rencananya gak mau lublik hubungan kita. Tapi kalian udah tau." gumam Ara pelan sambil menunduk.
"Gue takut aja kalian ngga mau temenan sama gue karna gue pacaran sama Aska, gue takut kalian ngira gue cuma mau hartanya Aska doang." lanjutnya.
Sarah memegang pundak kanan Ara. "Ra, kita udah temenan selama tiga tahun loh. Mana mungkin gue sama Adit berfikiran kaya gitu. Kita justru bahagia karna lo udah punya cowo baru."
"Iya kan kak?" tanya Sarah pada Denis.
Denis hanya diam tidak merespon ucapan Sarah.
"Andai waktu bisa diulang, gue bakal nyatain perasaan ini sebelum Aska dateng." batin Denis.
"Kak!" panggil Sarah.
"Eh iya." ucap Denis kaget.
"Kakak kenapa sih? Ada masalah? Kok ngelamun." tanya Sarah penasaran.
"Engga papa kok, kakak terlalu fokus aja ke depan jadi ga dengerin kamu ngomong." ucap Denis.
Sarah mengangguk. "Oke deh, jangan ngelamun kak inget!"
"Iya-iya." jawab Denis.
***
Aska dan keluarganya sampai di depan gereja.
"Ayo turun." ucap oma pada Gracia.
Gracia turun dari mobil di gandeng oma nya.
"Ka itu brownies nya dibawa ya." ucap oma.
"Siap oma." jawab Aska.
Aska mengambil box besar yang berisi brownis. Oma nya memang sangat pandai membuat brownis dan kue-kue kering atau basah.
Didalam gereja Aska dan keluarganya beribadah. Sudah lama Aska tidak beribadah seperti ini.
Beberapa menit kemudian ibadah pun selesai digelar, oma dan Gracia sibuk berbagi brownis di pintu keluar gereja.
![](https://img.wattpad.com/cover/230531537-288-k848275.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary ASKARA
Romance"Gue akui. Beda iman itu berat, berat banget." -Askana Girgantara. "Kita punya cinta, tapi Tuhan punya aturan." -Kinara Salsabila. Mau cari story yang bertema action tapi ada romance nya? Baca cerita ini sampai end ya!! Karna ada banyak kejutan d...