33.Hari Menyenangkan or Menyedihkan?

67 11 0
                                    

'Jika berakhir menyakitkan, kenapa cinta harus ada sejak awal?'

"Gimana udah seneng jalan-jalan pake motor scoopy?" tanya Adit yang tengah menyetir motor.

Sarah mengangguk.

"Peluk dong sar, kamu harus pegangan biar ga terbang ke atas hahaha." goda Adit.

"Iyah iya." ucap Sarah lalu memeluk Adit dengan erat.

Mereka sedang melakukan perjalanan ke salah satu mall di bandung.

"Sar besok jadi ya?" tanya Adit.

"Jadi dong, rekamannya dimana?"

"Dirumah masing-masing sar, jadi kamu rekaman terus kamu videoin deh kaya vlog gitu loh."

"Bang Denis punya alatnya kan?" lanjutnya.

"Punya sih, kamu punya?"

"Punya kok."

"Kamu ada-ada aja deh dit, tumben banget mau nyanyi."

Adit menghela nafas. "Ya ngga papa dong kan pengin punya kenangan yang indah bareng kamu."

"Ih apaan sih dit, ngomongnya kaya mau pergi jauh aja.

"Emang aku mau pergi jauh sar." batin Adit.

Adit hanya tersenyum tidak membalas perkataan Sarah.

***

Didalam pesawat

"Em bang kemarin waktu gue beresin barang-barang, mamah ngomong sesuatu." ucap Aska.

"Kak Mila? Nyokap lo ngomong apaan?" tanya Gibran penasaran.

"Katanya waktu gue dibawa pertama kali ke Indonesia, bokap gue nelpon seseorang. Namanya Jang han-seok."

"Lo kenal bang?" lanjutnya.

"Jang han-seok?" tanya Gibran lagi.

"Kaya ngga asing. Jang han-seok?" lanjutnya.

"Nanti gue cari tau dah, yang penting disana lo harus adaptasi sama lingkungan baru. Dan jangan percaya sama siapapun disana oke?"

Aska mengangguk.

"Gue juga mau nunjukin sesuatu ke lo."

Aska menoleh. "Sesuatu? Sesuatu apa bang?"

"Ada deh."

"Lo ya bang hobi banget bikin orang penasaran."

Gibran tertawa.

Heejin sedang berada di dalam pesawat, satu pesawat dengan Gibran dan Aska. Tepatnya di belakang tempat duduk mereka.

"Jang han-seok?" gumam Heejin.

***

Drt...drt...drt...

Diary ASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang