~Jgn lupa vote and coment! Cimiwwww❤~
Seperti biasa, setiap pagi Aska akan menjemput Ara untuk mengantarnya ke kampus. Sebenarnya Ara bisa berangkat sendiri, namun Aska terlalu posesif ia takut Ara kenapa-kenapa di jalan.
"Cie yang hari ini ulang tahun." kekeh Aska sambil menatap kekasihnya itu yang sudah cantik dengan make up naturalnya.
Ara tertawa.
"Happy birthday, makasih udah lahir ke dunia ini ra. Aku ngga berharap apapun dari kamu, semoga hari-harimu menyenangkan kedepannya, selalu dilindungi oleh Allah, selalu jadi Ara yang Aska kenal." ujar Aska.
"Ra, mencintai kamu adalah episode terindah di dalam hidupku. Maaf karna sudah banyak melukai kamu, nanti malam siapkan diri kamu ya." lanjutnya.
"Nanti malam?"
Aska mengangguk. "Nanti malam, aku akan melamar kamu ra. Aku akan datang bersama keluargaku."
Ara menutup mulutnya, dia kaget.
"Melamar?"
"Iya. Kamu mau kan?"
Ara mengangguk tersenyum terharu.
"Tapi maaf, aku ngga bawa kue sekarang. Nanti malam aku bawain hadiah yang banyak buat kamu." kata Aska, dia memang belum menyiapkan kue ulang tahun.
"Cih bisa aja." titah Ara.
***
Malam hari pun tiba, Ara sudah memakai gamis brukat serta hijab pasmina yang senada dengan warna gamisnya. Saat ini detak jantung Ara berdetak lebih cepat, bundanya memasuki kamar Ara dan duduk disamping anak gadisnya itu.
"Ra, kamu udah siap?" tanya bunda menanyakan hal ini sekali lagi.
Karna setelah Ara mendengar ucapan Aska, dia langsung membicarakan lamaran ini pada kedua orang tuanya.
Ara menggenggam tangan bundanya. "Iya bunda, insya Allah Ara siap. Makasih bunda udah gedein Ara, ngga pernah kasar sama Ara, ngga pernah mukul Ara walaupun Ara bandel."
Bunda mengusap hijab Ara. "Nak, ibu dulu pernah merasakan rasanya di bentak, dimarahi, dipatahkan semangatnya oleh omongan orang tua bunda. Sejak kecil, bunda selalu tanamkan dalam diri bunda jika bunda sudah punya anak nanti, bunda tidak akan mendidik anak bunda seperti ibu mendidik bunda. Because your mental my priority, mental kamu adalah prioritas bunda."
"Jika kamu sudah menikah nanti dan memiliki seorang anak, didik dia seperti bunda mendidik kamu. Jangan pernah membentak apalagi ngomong kalo kamu nyesel punya anak kaya dia, karna kamu ibunya. Ibu yang melahirkannya, terkadang kita juga harus memahami seberapa persen mental yang anak punya. Kamu tau kan maksud bunda?" lanjutnya.
Ara mengangguk. "Makasih bunda, Ara sayang banget sama bunda." Ara memeluk bunda.
"Maaf, kak kamu ngga bisa kesini. Dia ada di jakarta dan ngga bisa pulang sekarang karna suaminya lagi sakit." kata bunda.
"Iya aku juga tadi ditelfon sama kak Rara, semoga kak Rey cepet sembuh deh."
Giliran ayah memasuki kamar Ara. "Masya Allah cantiknya anak ayah."
Dengan tatapan haru, Ara berlari ke arah ayahnya lalu memeluk ayah. "Ayah...."
"Ssssst, jangan nangis. Nanti make up kamu luntur nak, jadikan malam ini jadi hadiah terindah dalam hari ulang tahunmu selama 22 tahun."
"Makasih yah, terimakasih atas segalanya. Terimakasih sudah mendidik Ara dengan sebaik mungkin." ungkap Ara seraya memeluk ayahnya, tangis haru orang tua Ara pecah.
![](https://img.wattpad.com/cover/230531537-288-k848275.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary ASKARA
Romance"Gue akui. Beda iman itu berat, berat banget." -Askana Girgantara. "Kita punya cinta, tapi Tuhan punya aturan." -Kinara Salsabila. Mau cari story yang bertema action tapi ada romance nya? Baca cerita ini sampai end ya!! Karna ada banyak kejutan d...