_ _ _ _ _
Bohong kalau Mingi tidak menyenangi perhatian yang diberikan oleh Seonghwa, kejutan kecil dengan bunga pada hari yang tidak terduga, pun dengan cokelat atau makanan manis di saat Mingi memiliki hari yang buruk. Tapi Mingi bertanya, berapa lama ini akan terjadi?
Seonghwa bukan orang yang jahat dan seluruh temannya mengatakan Seonghwa merupakan orang yang baik, tapi perhatian seperti masa di awal hubungan mereka ini biasanya habis pada waktu tertentu. Mingi memikirkan, apa dia sanggup menghadapi perubahan itu?
Entah bagaimana Mingi menemukan Seonghwa yang menempatkan cangkir minuman diantara tangannya, melihat cokelat hangat sebagai minum yang dihidangkan.
"Mingi," Seonghwa memanggil namanya dengan sikap halus, menaruh satu tangannya untuk menyentuh sisi wajah Mingi
"Apakah aku melamun?" Mingi menyadari tatap khawatir yang diarahkan Seonghwa pada dirinya, memahami alasannya dengan cepat
"Iya" Tangan Seonghwa berpindah untuk menggenggam tangan Mingi, menyelipkan jemarinya diantara jemari Mingi sehingga dia hanya memegang cangkir dengan satu tangan
"Aku baik, Seonghwa-Hyung" Mingi berkata seraya merapatkan jemarinya pada jemari Seonghwa, masih menyimpan pikiran bagaimana dirinya seandainya Seonghwa berubah
"Kalau kau berkata seperti itu," Seonghwa tidak berusaha menekan Mingi, tidak pernah memaksa dia menceritakan situasi atau membagi pikiran saat Mingi tidak nyaman untuk melakukannya
"Hyung," Bibir Mingi merapat saat dia sungguh memberi panggilan pada Seonghwa, juga dengan jemarinya yang merapat dan memiliki gemetar karena perasaan gugup
"Tenanglah, aku tidak memaksamu dan aku akan mendengarkanmu kapanpun kau ingin bicara" Ini menenangkan saat Mingi tahu bahwa perkataan ini bukan sekedar bujukan dan Seonghwa sungguh melakukannya
"Hyung, aku memikirkan sesuatu" Mingi sendiri berpikir dia mengatakan hal yang bodoh, karena perkataannya sudah pasti dan begitu kentara
"Apa yang kau pikirkan?" Menatap Mingi tanpa memiliki pandangan menilai, dan bukan memburu Mingi agar mengeluarkan perkataan yang jelas
"Bagaimana seandainya kau berubah?" Seperti Seonghwa yang meluruskan mata padanya, Mingi membagikan pikirannya dengan menatap lurus pada mata kelam lagi menenangkan milik Seonghwa
"Bagaimana seandainya kau tidak lagi menunjukkan sikap yang penuh perhatian? Sikap manis dan menenangkan? Tidak lagi jatuh cinta padaku?" Mingi meneruskan kata, memiliki panik dalam katanya
"Mingi, aku tidak tahu bagaimana aku tidak lagi jatuh cinta padamu" Perlahan menggerakkan ibu jarinya dan mengusapkan sisi tangan Mingi, Seonghwa memiliki kesungguhan dalam katanya
"Kau tahu orang lain berubah dan perasaan mulai berubah saat hubungan mereka telah berjalan dalam waktu lama" Kata Mingi, mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya
"Aku pikir mereka belum bertemu denganmu yang dapat membuat jatuh cinta setiap hari" Ini seperti kata bohong, hanya penghiburan, saat Mingi mendengarkannya dari orang lain
"Apa yang aku lakukan?" Tapi Mingi melihat Seonghwa yang mengatakannya, memandang dengan tatapan orang yang jatuh cinta dan berkata dengan tenang lagi menghangatkan
"Kau menjadi dirimu, mendengarkan saat mereka berkata, menyemangati saat mereka merasa buruk, dan memberikan ratusan alasan sehingga aku tidak henti jatuh cinta padamu setiap hari" Kata ini menggelikan, namun Mingi sadar Seonghwa bersungguh
"Aku hanya takut" Mingi memperhatikan tangan Seonghwa yang menggenggamnya, dan cokelat hangat yang dibuatkan oleh Seonghwa pada tangan lainnya
"Aku mengerti. Tapi aku pastikan aku tidak berubah, seperti kau tidak pernah berubah" Seonghwa bersumpah walau dia tidak berkata dengan suara keras, Mingi dapat merasakannya
"Lagipula, kita sudah memiliki hubungan selama empat tahun. Kenapa kau masih mencemaskan ini seperti hubungan kita hanya berusia empat bulan?" Mata Seonghwa melihat pada Mingi
"Hanya takut" Mingi menyadari perkataan Seonghwa memang benar, ingin menunduk karena malu dengan dirinya yang meragukan Seonghwa setelah empat tahun hubungan mereka
"Aku mengerti, Kesayanganku" Bukan menilai Mingi dan sikap takut lagi tidak percaya diri, Seonghwa mengatakan dia mengerti dan menunjukkan perhatian yang luar biasa.
Seonghwa memindahkan tangannya dan membiarkan Mingi menyesap cokelat hangat, mulai mendingin namun tidak dipermasalahkan saat Seonghwa menempatkan diri pada sisi Mingi dan menaruh jemarinya diantara surai halus milik Mingi.
Membiarkan Mingi menyandarkan diri selagi membagi cerita mengenai tayangan kartun yang dilihatnya bersama Jongho, atau menceloteh mengenai video memasak yang berusaha dia pelajari. Seonghwa masih menemukan ini sebagai hal manis.
Mendiamkan Mingi saat dia menyentuh bahu si lebih muda dan memutar tubuhnya, menaruh kecupan penuh sayang pada pelipis. Gemas dengan rona kemerahan Mingi, dan mempertemu bibirnya dan bibir Mingi.
. _ _ _ .
Belakangan ini pasti liat video Seonghwa atau San kalo aku lagi ngerasa down, lagi ngerasa ngga baik-baik aja, semua member dari ATEEZ tuh emotional support banget tapi Seonghwa yang paling, apa ya, paling bikin soft tapi masih keliatan mengayomi gitu.
Seneng banget pokoknya, kalo lagi nemuin fanfic Seonghwa jadi Top, tapi karakter dia tuh perhatian juga pengertian. Salah satu moodboaster di waktu aku dapet hari yang kurang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abibliophobia
FanfictionAbibliophobia : istilah untuk orang yang akan frustasi saat tidak memiliki bahan bacaan. <3 <3 <3 <3 <3 Kumpulan cerita yang berantakan, sesuai ide dan mood, dengan Bottom Mingi, Bottom BIC, Bottom Yehyeon.