🎵 Promise

22 3 0
                                    

_ _ _ _ _

Hanya karena janji kelingking yang tidak dewasa dan bodoh dalam anggapan orang lain, Yehyeon mendatangi tempat dimana dia dan teman masa kecilnya menghabiskan waktu di masa lalu, tempat dimana mereka mengucapkan janji bahwa mereka akan bertemu saat melakukan pisah dalam bilangan tahun.

Entah apa dia seharusnya percaya dengan janji mereka di masa lalu saat dia tidak mendengarkan apapun dari Taedong, tidak menerima kabarnya sedari Taedong meninggalkan Korea dan melanjutkan pendidikan di Jepang, bahkan Yehyeon tidak menemukan postingan baru pada sosial media miliknya.

Yehyeon merapatkan jemarinya pada sisi pakaian usai dia menutup panggilan Kiwon, hanya mendengarkan saat Kiwon mengatakan dia melakukan hal yang sia.

"Aku dapat menempati bangku ini?" Seseorang memberikan tanya, sementara Yehyeon melihat nama kontak dari Kiwon sebagai pemanggil terakhir dalam catatnya

"Tidak, aku sedang menunggu seorang teman" Yehyeon tahu dia bodoh, hanya peduli pada Taedong dan menutup kesempatan untuk orang lain mendekatinya

"Kau menunggu seorang teman, dan dia belum datang?" Tanya ini membawa ingatan mengenai kata Kiwon di panggilan, bukan orang pertama yang mengatakannya

"Iya, tapi dia akan datang" Masih berpegang pada apa yang dia pikirkan, lebih tepat pada apa yang dia harapkan, Yehyeon membalas tanya yang diberikan entah siapa

"Kau yakin?" Ini merupakan tanya yang mengesalkan, tidak peduli berapa kali Yehyeon telah mendengarkan pertanyaan ini dan berusaha meyakinkan dirinya sendiri

"Aku," Yehyeon merasakan lamban pada kerjapan mata maupun bibir yang membuka saat dia mengenali siapa orang di sisinya yang memberikan tanya, "yakin."

"Lama menunggu?" Yehyeon merasakan matanya memanas saat mendengar tanya yang diberikan oleh Taedong, si bodoh yang menjadikan dia menunggu bertahun

"Hanya menunggu hingga tahapan orang lain mengatakan aku melakukan hal yang sia" Balas Yehyeon, memberikan balas dengan kesan jenaka daripada melankolis

"Terima kasih karena kau masih menungguku" Taedong masih bertahan dengan sikap melankolis, membuat Yehyeon menghelakan nafas dengan tidak mudah

"Terima kasih karena kau kembali ke tempat ini" Mengikuti sikap melankolis yang diperlihatkan, Yehyeon menghindarkan matanya dari laki-laki yang kini ada di sisinya

"Bukan aku. Terima kasih padamu karena kau selalu kembali ke tempat ini" Balas Taedong, seperti dia mengetahui Yehyeon yang menantikan dirinya

"Kau mengetahuinya?" Mata Yehyeon mengarah pada sisinya dan melihat gerakan menggeleng yang dilakukan oleh Taedong, menimbulkan ekspresi bingung

"Tidak, tapi kau memberitahuku" Ah, oh, benar, Yehyeon melihat Taedong yang memandangnya dengan tatapan lurus sementara dia ingin merutuki dirinya

"Seandainya aku tidak ada disini, apa yang kau lakukan?" Memindahkan pikir dari keinginan merutuki diri sendiri, Yehyeon melempar tanya pada Taedong

"Entah. Karena aku menemukanmu saat ini, aku tidak ingin memikirkan kemungkinan yang buruk" Taedong memperlihatkan senyumannya saat menjawab

"Benar" Yehyeon merasakan sudut bibirnya meninggi, apa karena hadir yang dinantikannya atau karena garis senyum yang dibentuk oleh Taedong di sisinya

"Terima kasih karena kau menunggu" Rasa hangat yang dia pikir tidak lagi ada, Yehyeon kembali merasakannya karena senyum Taedong maupun kata darinya

"Kau sudah mengatakannya, Taedong-Hyung" Yehyeon tidak menyenangi kegiatan menangis, dan dia mengetahui betapa dekat dia dengan tangis di saat ini

"Saat ini, aku tidak akan menghilang, tidak akan pergi lagi dari sisimu" Baiklah, Yehyeon menyerah saat dia mendengar ini dan lengan yang memberi dekap hangat

"Ini adalah kenyataan?" Tentu Yehyeon merasakan lengan yang mendekap dan basah di sisi wajahnya merupakan nyata, tapi ini masih seperti mimpi baginya

"Benar, ini merupakan kenyataan" Yehyeon dapat mendengar senyum pada bicara Taedong yang menenangkan, membiarkan tenang memenuhi rasanya.

Taedong membiarkan Yehyeon yang menangis dalam dekapnya, memberi tepuk pada punggung dan membisikkan bahwa dia akan menetap di sisi Yehyeon dari saat ini. Hanya membiarkan saat Yehyeon merapatkan wajah di bahu, menyembunyikan isak.

Tidak penting apa alasan Yehyeon harus menunggu bertahun, tidak mendapat kabar apapun dari Taedong, hal penting hanyalah penantiannya tidaklah sia dan dia mendapati Taedong yang melemparkan senyum padanya dan akan tetap di sisinya mulai saat ini.

. _ _ _ .

Book ini update karena aku mau bilang, SELAMAT DEBUT YA, TAEDONG! Bangga banget ngeliat dia akhirnya debut, jadi ending fairy pula waktu perform di MCD. Mau nangis pas nonton MV, padahal lagunya tipe lagu pesta, seru-seruan.

Gayakin mau bilang apa, pokoknya BANGGA BANGET SAMA TAEDONG! AKHIRNYA, SELESAI MENUNGGU DIA DEBUT! SEKARANG, WAKTUNYA MENDUKUNG GRUP DEBUTNYA TAEDONG!

Maaf kalau aku bukan update cerita dari pairing atau bottom yang disuka, dan makasih karena membaca bagian ini :D

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang