_ _ _ _ _
Mingi bukan seseorang yang menjadikan dirinya, pikirannya, dan perasaannya, sebagai buku tertutup dan menyulitkan orang lain untuk memahami maksud atau inginnya, tapi San menemukan dirinya berlarut dalam memperhatikan Mingi.
Tidak merupakan seseorang yang menggunakan kata dalam menunjukkan perhatiannya, San tidak pernah mendapati Mingi yang menjauhi dirinya atau menolak interaksi seperti memegang tangan dan memeluk bahu dengan begitu rapat.
San menyadari Mingi membutuhkan banyak waktu untuk menghabiskan makan, tidak memiliki ingin untuk membiar si tinggi sendirian.
"Kau sudah menghabiskan makanmu" Mingi berkata, sadar bahwa San kembali menempati bangku di depannya walau dia telah menyelesaikan makan
"Iya, aku sudah menghabiskan makanku" San memberi jawaban, mengulum senyum saat Mingi tidak menyembunyikan ekspresi bingung pada wajahnya
"Tidak melakukan hal lain?" Pertanyaan Mingi mendapat senyum dari San, sejujurnya tidak menemukan hal yang lebih penting dari melihat Mingi
"Aku melakukan hal lain" Bibir San masih membentuk senyum dengan kesan jenaka, selagi dia memberi jawaban pada kata Mingi
"Melihatku menghabiskan makan?" Mata Mingi menelusuri meja dan berusaha menemukan hal yang menarik, namun dia hanya menemukan alat makannya
"Menjadi teman makanmu" San menolak duga Mingi dan menempatkan senyum geli pada bibirnya, tergelitik dengan Mingi yang menggemaskan
"Bahkan kau tidak memiliki makan" Tangan menunjuk pada depan San yang kosong, tidak lagi memiliki tempat makan seperti dirinya
"Tapi kau sedang makan, dan aku ingin menemanimu. Maka aku adalah teman makanmu" Memiliki nada antusias lagi yakin dalam bicaranya, San menjelaskan
"Baiklah" Mingi berusaha memahami, memiliki canggung seperti dia tidak memahami secara penuh namun hanya tersenyum dan tidak memperlama percakapan.
San tidak mempermasalahkan hening, tidak masalah dengan Mingi yang sesekali melamun selagi dia mengunyah makan menjadi lembut.
"Bosan?" San mulanya berpikir Mingi sedang berkata bahwa dia bosan, namun dia mendapati tatapan bertanya dari laki-laki yang lebih tinggi
"Tidak. Aku senang menemanimu makan" Menjawab dengan menaruh senyuman pada wajahnya, San tak melepas matanya dari Mingi
"Makanku lamban dan tidak ada yang menarik dari melihat aku makan" Kata Mingi, kelihatan tidak memahami tindakan dari San
"Katamu, bukan kataku. Aku tidak berpikir bahwa tidak ada yang menarik dari melihatmu makan" San membalas, masih tersenyum
"Tidak berpikir bahwa tidak ada yang menarik," Butuh waktu untuk memahami kata San, Mingi mengulang dengan wajah bingung
"Aku pikir, menarik untuk melihatmu tidak peduli apa kau sedang makan atau berusaha belajar" Membantu laki-laki yang lebih muda untuk memahami katanya
"Kau suka padaku?" Dapat memahami kata San namun tidak meyakini maksud sebenarnya dari kata San, Mingi menunjukkan ragu dalam bicara
"Aku suka padamu" Lurus berbanding dengan ragu dalam bicara Mingi, San tidak memiliki ragu saat dia berkata dan membenarkan dugaan Mingi
"Kau tidak," Bibir Mingi mengatup karena dia tahu San tídak bercanda, tatapan San memperlihatkan dia bersungguh dengan apa yang dikatakannya.
San hanya berdiam saat Mingi meninggalkan pembahasan dan melanjutkan makan, kembali pada kegiatan dia melihat Mingi dan menempatkan senyum hanya dengan melihatnya menghabiskan makanan seraya merendahkan pandangnya.
Lengan San ditempatkan pada bahu Mingi saat laki-laki yang lebih muda menyelesaikan makan, San memastikan Mingi tidak merasa canggung dan tidak menimbulkan jarak dengannya hanya karena apa yang dikatakannya.
Mingi yang menaruh senyum dan membalas tatapnya selalu membuat San merasa baik, melepas bahu Mingi dan memastikan bahwa Mingi akan pulang dengannya.
. _ _ _ .
Idenya datang waktu aku liat twt yang bilang Mingi biasa makan sendiri di masa sekolah karena dia makan lama dan ngga ada yang nungguin. San adalah support system paling besar buatku dalam beberapa waktu terakhir, dan aku pikir dia sesuai untuk karakter di cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abibliophobia
Fiksi PenggemarAbibliophobia : istilah untuk orang yang akan frustasi saat tidak memiliki bahan bacaan. <3 <3 <3 <3 <3 Kumpulan cerita yang berantakan, sesuai ide dan mood, dengan Bottom Mingi, Bottom BIC, Bottom Yehyeon.