⛵ Kita Sudah Bertemu

59 8 0
                                    

_ _ _ _ _

Inspirasi dari : Donne, Marcella FP - Nanti Kita Pergi Yang Jauh Ya

_ _ _ _ _

San menggunakan waktu yang panjang dimana dia hanya menemukan layar ponsel atau monitor dari komputernya sebagai penghubung antara dia dan Mingi, dapat mengatakan betapa dia merindukan Mingi hingga Yunho menghela nafas karena lelah mendengarkan.

Keadaan Mingi tidak memiliki perbedaan yang besar, Jongho menceritakan beberapa malam dimana Mingi menelusuri foto mereka pada galeri dan menceritakan momen mereka pada Jongho sementara sepupu dari San itu telah mengetahui banyak momen yang mereka lalui.

Tapi saat ini San memiliki tangan Mingi yang memegang lengannya seperti waktu yang telah terlewati, membawa senyum di wajahnya.

"Kita sudah bertemu" San mendengarkan Mingi yang berkata untuk hitungan yang melewati bilangan jarinya, masih dapat mendengar nada seperti dia tengah berangan

"Benar. Kita sudah bertemu" Balas San dengan senyum, sendirinya dia mengetahui dia akan meragukan perjumpaan ini seandainya Mingi tidak merangkul lengan

"San ada di sisiku" Mingi memiliki senyuman yang lebar lagi menunjukkan kesan menyegarkan, merupakan satu diantara apa yang difavoritkan oleh San

"Mingi ada di sisiku" Tangan San menyentuh sisi wajah Mingi dan menemukan tawa kecil yang menyenangkan untuk didengar, begitu dirindukannya

"Kau sungguh merindukanku?" Tanya bodoh, namun San tahu dengan benar bahwa ragu dan rendah diri dapat menghampiri saat mereka berjauhan jarak

"Kelihatan seperti Yunho menyimpan keluhannya dengan baik" San menyebutkan nama dari teman sekamarnya, merupakan teman baik Mingi dari masa sekolah menengah pertama

"Tidak. Dia mengeluh mengenai bagaimana kau tidak henti mengatakan bahwa kau merindukanku, bahkan saat kita selesai melakukan panggilan video" Mingi menjawab kata San

"Jongho mengatakan hal yang tidak berbeda, aku pikir" Mata San memperhatikan salah tingkah yang diperlihatkan oleh Mingi, merasakan gemas untuk melihat ini secara langsung

"Dia tidak dapat menyimpan keluhan untuk dirinya sendiri?" Keluh Mingi, meyakini Jongho mengeluhkan banyak hal mengenai betapa berisik dia saat merindukan kekasihnya

"Sejujurnya, aku tidak berpikir dia mengeluh dan aku merasa khawatir" Kening San mengerut untuk memperlihatkan dia tidak nyaman dengan apa yang dikatakan oleh Jongho

"Khawatir?" Melakukan hal yang sama, Mingi mengerutkan keningnya walau dia melakukannya karena dia merasa bingung dengan kata San

"Benar. Kedengaran seperti dia menyenangi bagaimana kau menceritakan momen kita dengan antusias, pun ada waktu dia mengatakan kau menggemaskan" San menjelaskan

"Apa yang kau khawatirkan?" Bukan penjelasan yang dapat menghilangkan rasa bingung Mingi, San dapat melihat mata Mingi mengerjap dan masih memiliki tatapan bingung

"Bagaimana seandainya Jongho suka padamu dan mengambilmu dariku?" Ini merupakan pikiran yang konyol, Yunho bahkan mengatakannya saat San membagi pikiran ini

"Ei, tidak mungkin" Pun Mingi mengatakan bahwa ini bukan merupakan sesuatu yang mungkin, menunjukkan wajah bahwa dia tidak memikirkan ada kemungkinan seperti itu

"Tidak mungkin?" San bertanya, ingat bahwa Yunho berkata Jongho telah menyukai Mingi seperti saudara dan tidak mungkin mengambil si pemuda Song dari sang sepupu

"Jongho mengetahui dengan benar bahwa aku suka padamu, sangat suka padamu hingga aku menangis saat aku memakan es krim dengan rasa mint choco" Mingi memberi alasan.

Mint Choco bukan rasa yang difavoritkan oleh San sedari awal, namun Mingi menyenanginya dan membagikannya pada San tanpa dibalas dengan penolakan.

San pikir hanya dia yang merindukan Mingi dengan berat hanya karena melihat Mint Choco, tapi saat mendengar cerita Jongho dia mengetahui bukan hanya dia.

"Bukan kau mengatakan matamu berair karena kau tersedak dengan cokelat?" Ingat bagaimana Jongho memiliki nada tidak percaya saat menceritakan bagian ini

"Aku hanya mengatakannya karena menangis saat makan es krim merupakan hal yang, kekanakan" Mingi berkata seraya merendahkan wajahnya

"Menangis dan makan es krim bukan sesuatu yang hanya dilakukan oleh anak kecil" San memiliki tidak setuju dalam katanya, menatap Mingi

"Tapi aku seperti seorang menyedihkan, bersikap seperti orang paling menyedihkan" Masih merendahkan wajahnya, Mingi berkata dengan kesan sedih

"Dalam situasi lalu, kau merupakan orang paling menyedihkan dari sisimu" Tangan San meraih tangan Mingi, memberi sikap memenangkan seandainya suara belum cukup

"Menyenangkan untuk mendengarkan ini secara langsung" Mingi membalas genggam San, melepas tangannya dari lengan San untuk menggenggamnya dengan dua tangan

"Mendengar suaraku secara langsung?" Bibir San membentuk senyum selagi dia memperhatikan sikap Mingi yang dia anggap menggemaskan, pun mendengar kata Mingi

"Iya, juga mendengar seseorang membenarkan perasaanku walau aku bersikap dramatis" Kata Mingi menerima geleng dari San, tidak dilewatkan oleh sang kekasih

"Ada alasan untukmu merasa sedih, aku tidak berpikir bahwa kau memiliki sikap dramatis" Dapat memahami laku Mingi, San menemukan waktu dimana dia begitu merindukan Mingi

"Jongho mengatakan bahwa aku bersikap dramatis" Bukan memiliki kesan mendung dalam katanya, tapi San tahu Mingi memikirkan perkataan ini dengan rasa yang berat

"Haruskah aku menemui Jongho dan menegurnya?" San menunjukkan sikap seperti dia ingin melepas genggamnya dengan Mingi, akan beranjak untuk menemui Jongho

"Tidak, tidak. Habiskan waktu denganku disini" Tangan Mingi menggenggam tangan San dengan rapat, tidak memberi kesempatan pada San untuk melepaskannya.

Bukan seperti San ingin melepaskannya, menemukan nyaman lagi perasaan tenang yang tidak ditemuinya dalam hitungan bulan. San mengusapkan ibu jarinya pada punggung tangan Mingi dan melihat senyum di wajahnya.

Ada waktu dimana hanya ada suara daun yang bersinggung karena tiupan angin, menikmati tenangnya bukit yang jauh dari tempai ramai, sebelum San kembali mendengarkan 'kita sudah bertemu' dari Mingi di depan wajahnya.

San menatap Mingi dengan senyum sebelum dia melepaskan tangan Mingi, menjadikan tangannya sebagai bingkai di sisi wajah Mingi. Mempertemukan bibir seperti reaksinya untuk 'kita sudah bertemu' yang pertama.

. _ _ _ .

Pertama, MINGI UPDATE! MINGI UPDATE DAN NGUCAPIN ULTAH SAN! MINGI UPDATE SETELAH SEKIAN LAMA, DAN AKU LANGSUNG NGERASA DAPET MOMEN DARI SANGI.

Kemarin bukan hari paling baiknya aku, dan ngeliat Mingi update tuh rasanya seneng banget. Bingung mau nempatin di kata, tapi seneng banget pokoknya.

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang