_ _ _ _ _
Huijun hanya melakukan jalan saat dia merasakan seseorang menabrak tubuhnya dengan keras, mendudukkan diri di tanah sebagai reaksi dari tabrakan yang kuat. Mata Huijun meninggi, tidak mengatakan apapun saat dia menemukan kesan panik dari sorot mata laki-laki yang kelihatan pendek daripada dia.
"Seungmin, Nam Seungmin." Laki-laki ini memberikan, namanya andai Huijun tidak salah dalam memahami perilakunya
"Uh," Huijun tidak meyakini apa yang harus dia lakukan sehingga dia tak memberikan balas apapun pada lainnya
"Kelahiran 2001." Baik, orang ini lebih dewasa daripada dirinya dan Huijun masih tak memiliki ide mengenai apa yang terjadi
"Iya?" Huijun berusaha menanggapi sekalipun dia tidak memiliki ide mengenai apa yang dilakukan oleh laki-laki yang lebih dewasa
"Aku menyenangi tari sepertimu, dan mengagumi tarianmu" Oh, laki-laki mulai akrab dalam ingatannya
"Oh," Bibir Huijun membentuk bulat, meyakini dia pernah melihat sosok ini pada tempat dia melatih tari.
Seungmin mengambil diam sejenak dan Huijun memutuskan untuk meninggalkan posisi duduk, membuat dia ada di posisi tinggi melebihi Seungmin.
"Bukan, bukan," Kelewat gugup, Huijun menemukan sulit bagi Seungmin untuk menuntaskan perkataan dengan benar
"Perla, uh," Huijun merasakan dirinya meringis saat Seungmin memberi cubitan pada sisi wajah, merupakan cara menenangkan diri kelihatannya
"Bukan hanya mengagumi tarianmu, aku mengagumimu," Mata lainnya hanya rendah saat dia mengatakan ini dan kembali mengambil jeda
"Aku menyukaimu, Noh Huijun." Seungmin meninggikan matanya dan menunjukkan gugup sebelum dia mengambil langkah dengan terburu
"Hei," Pikir Huijun, mendengar ungkapan perasaan dan tak memberikan jawab apapun seperti hal yang tidak adil.
Maka, dia berusaha mengejar langkah Seungmin yang tidak berusaha melakukan henti atau sekedar memperlambat langkah sekalipun dia telah memberi panggilan untuk lainnya.
"Kau akan pergi saat aku tidak mengatakan apapun?" Huijun bertanya saat dia dapat meraih tangan Seungmin
"Kau hanya mengatakan 'terima kasih' seperti biasa?" Duga Seungmin membuat dia mengarahkan tatap mata tidak paham
"Bagaimana kau mengetahuinya?" Tanya Huijun, sejenak menyimpan pikiran bahwa Seungmin merupakan penguntit atau semacamnya
"Perempuan di tempat tari membicarakanmu dan penolakan yang kau berikan" Jawab Seungmin dapat diterima dan dipahaminya
"Maka, kau melarikan diri karena kau tidak menginginkan ucapan terima kasih?" Huijun kembali melemparkan tanya
"Tidakkah kau memikirkan bahwa aku aneh?" Seungmin menunjukkan cemas pada wajahnya, mendekati takut sejujurnya
"Um, mungkin?" Bohong andai Huijun mengatakan tidak ada pikiran bahwa Seungmin merupakan sosok aneh dan sukar dipahami
"Kau mungkin mengatakannya dengan jelas andai aku tak melarikan diri" Kata Seungmin, merendahkan tatap matanya
"Aku, tidak melakukannya" Huijun mungkin memikirkannya, tapi dia tak memiliki ingin untuk mengatakan ini pada Seungmin
"Bukan hanya tampan dan baik dalam menari, kau pun baik hati?" Tanya Seungmin seakan dia berusaha memahami situasi
"Aku tidak mengatakan ini" Balas Huijun, memperhatikan Seungmin yang menghela napas dan menutupi wajah dengan satu tangan
"Bagaimana aku menerima penolakan saat aku mengetahui ini?" Tangan Seungmin menutupi wajah saat Huijun melepaskannya.
Dan Huijun menemukannya sebagai laku menggemaskan, tak mendapati masalah dari membagikan kata ini pada laki-laki yang lebih dewasa dan menyatakan perasaan suka di beberapa momen lalu.
"Senior Seungmin, kau menggemaskan" Jujur Huijun, membuat Seungmin memperlihatkan wajahnya
"Aku tidak memikirkan aku dapat menerima penolakan setelah momen ini" Keluh Seungmin dengan rasa sebal
"Mari bicarakan di lain waktu" Huijun membentuk senyum selagi dia menyuarakan usulan ini pada lainnya
"Kau menggantungku?" Seungmin menerima perkataan Huijun dengan tidak paham, tak meyakini alasannya
"Aku ingin memberi waktu" Bibir Huijun masih menempatkan senyuman tipis selagi dia mengatakan ini
"Kau ingin memberi kesempatan?" Mata Seungmin menunjukkan dia tak percaya pada simpul yang dirinya tarik
"Iya" Tapi Huijun tahu dan percaya dengan apa yang dirinya katakan di saat ini, meluaskan senyum dengan rasa geli.
Huijun belum memiliki ide mengenai masa mendatang, tapi dia tidak memikirkan jatuh hati pada Seungmin sebagai hal yang tidak mungkin, dapat membayangkan dia pada lainnya di waktu yang tidak jauh. Dan bayangan dia dan Seungmin yang bersisian sungguh menggemaskan.
. _ _ _ .
Pertama aku ngerasa mentok pas nulisin pair ini ataupun MinBIC, tapi ngeliat foto pake seragam tetiba ngebayangin salah satu adegan dari musikal Y (GNCD) sama Eunbi. Adegan ini lucu sama canggung banget, gemesh juga geregetan pas nonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abibliophobia
FanfictionAbibliophobia : istilah untuk orang yang akan frustasi saat tidak memiliki bahan bacaan. <3 <3 <3 <3 <3 Kumpulan cerita yang berantakan, sesuai ide dan mood, dengan Bottom Mingi, Bottom BIC, Bottom Yehyeon.