💎 Comfort

4 2 0
                                    

_ _ _ _ _

Seungmin di masa lalu menemukan romansa sebagai hal mendebarkan lagi memberikan rasa manis pada harinya, menjatuhkan hati pada sosok populer yang menyatakan perasaan dan menunjukkan hangat untuknya. Hanya menemukan dirinya sebagai bahan permainan diantara sosok populer dengan beberapa teman, menyelesaikan hubungan indah layak dongeng dalam tiga bulan.

Pikiran mengenai romansa diruntuhkan pada momen dia menerima ungkapan putus diantara banyak orang, melihat garis tawa dan ekspresi merendahkan dari seseorang yang memegang hatinya selama tiga bulan. Tentu dirinya terlalu naif untuk menyerahkan hatinya dengan mudah, dia terlalu muda dan begitu bodoh sehingga orang lain memainkannya seperti ini adalah sewajarnya.

Tangan Minjae menawarkan potongan daging yang dipanggang, dan Seungmin menaruhnya dalam mulut sebelum lainnya dapat menarik tangan.

"Kelaparan?" Minjae mengudarakan tawa dengan keras, tergelitik mengenai laku Seungmin

"Aku tahu kau akan menariknya andai aku berlama" Seungmin bersungut, memberi balasan

"Perkataanmu tidak salah" Tangan Minjae meraih potongan lain untuk memakannya

"Tentu, aku mengenalmu" Seungmin berkata dengan mudah, tangannya meraih sumpit

"Beritahu aku," Kata Minjae mendapatkan ekspresi bingung dari Seungmin

"Perihal apa?" Seungmin menyuarakan tanya sebelum dia melahap potongan daging

"Apa yang kau pikirkan sebelum aku memberi potongan daging padamu" Minjae menerangkan tanya

Seungmin melakukan diam sebelum dia memberi jawaban dengan jujur, "romansa,"

"Situasi romantis seperti apa yang aku lakukan?" Minjae berusaha memahaminya

"Situasi buruk seperti romansa di sekolah menengah atas" Seungmin menjelaskan

"Oh," Paham menempatkan posisi pada wajah Minjae, memiliki ekspresi seperti dia bersalah.

Telah mengenal satu sama lain dalam waktu yang panjang, Minjae dan Seungmin memiliki kepercayaan bahwa mereka mengetahui lainnya sebaik mereka mengetahui punggung tangan.

Minjae menyadari ungkapan perasaan yang dia lakukan, membawa ingat mengenai masa lalu yang tidak menyenangkan dan meruntuhkan pikiran polos mengenai romansa milik Seungmin.

"Kau menunjukkan ekspresi wajah yang lucu" Seungmin mengatakan ini dengan senyum.

Tapi dia ingin percaya pada Minjae sebagaimana dia telah menaruh kepercayaan pada laki-laki ini selama beberapa tahun terakhir, tidak lagi menemukan berat saat dia mengingat masa lalu.

"Ini akan berbeda dari romansamu di sekolah menengah atas" Minjae menunjukkan serius

"Tentu. Aku tidak membutuhkan senandung romantis depan jendela, lagi" Kelakar Seungmin

"Oh, baik" Minjae memberi balasan dengan sikap yang canggung lagi datar

"Kau memiliki rencana untuk melakukan ini?" Seungmin melemparkan duga

"Huijun memberitahu ide seperti ini" Kata Minjae, membuat Seungmin meninggikan alisnya

"Dan kau mendengar saran dari seseorang yang tidak ingin menjalani romansa?" Seungmin memberi tatap mata seperti dia menilai.

Huijun merupakan teman dekat dari Minjae, pun dia pernah menjadi teman kamar dari Seungmin, sehingga keduanya mengenal Huijun dengan baik.

"Bukan, dia mengirimkan artikel dari laman pencarian" Minjae meninggi bahu, berusaha menunjukkan acuh

"Kau lebih mengetahuiku daripada mesin pencarian" Kata Seungmin mendapat senyuman tipis

"Benar," Tangan Minjae meraih ponsel, meninggalkan kontak mata dengan Seungmin

"Ada apa?" Seungmin pikir dirinya dapat menduga apa yang dilakukan oleh lainnya

"Hanya, kirim pesan dengan beberapa kontak yang tidak penting" Jawab ini memberi konfirmasi

"Tapi," Mata Seungmin tidak melewatkan Minjae yang menghentikan tari jemarinya dari ponsel,

melanjutkan kata dengan senyum, "aku pikir aku tidak memiliki masalah mengenai satu pertunjukan depan jendela."

Dia kembali menukar tatap mata dengan Minjae saat dirinya menuntas perkataan ini, tidak mengatakan apapun sebelum Minjae melakukan angguk.

"Baik. Satu pertunjukan."

Seungmin menemukan romansa dalam perasaan nyaman saat dirinya menghabiskan waktu bersama Minjae, leluasa dalam menukar lelucon atau membagikan kegelisahan, tidak pernah cemas mengenai panggilan dan pesannya akan memberi perasaan berat pada lainnya.

Tentu Seungmin menyadari hubungan dapat mengalami badai dan dia tidak hanya mengalami situasi menyenangkan dengan Minjae, tapi dia ingin menaruh fokus pada momen bahagia di saat ini. Adu kata tentang siapa yang menghabiskan potongan terakhir mengisi meja.

Dan Seungmin menemukan lengannya melakukan kunci dengan lengan Minjae, merupakan biasa dan memberi perasaan nyaman yang familiar. Tidak ada yang perlu dicemaskan saat dia dan Minjae memiliki satu sama lain di sisi.

. _ _ _ .

Inspirasi dari beberapa post soal deep question, diantaranya ada pertanyaan soal 'jatuh cinta' dalam pandanganmu.

Hasil cerita ini lebih berantakan daripada ide awal, tapi semoga ada yang terhibur dengan tulisan ini ya.

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang