_ _ _ _ _
San tidak meninggikan dagu pada setiap waktu atau memperlihatkan sikap antusias sepanjang hari, dia memiliki saat dimana dirinya hanya meluaskan pandangan dan menyaksikan situasi di sekitarnya. Mingi dapat memahaminya, tidak pernah menemukan masalah sewaktu San menjadi diam.
San mendengarkan suara langkah yang mendekati dirinya, memindah pandangannya untuk mendapati Mingi yang melempar senyum dengan hangat. Hanya menukar tatap mata seakan mereka dapat memahami apa yang ada dalam kepalanya, sebelum Mingi menempatkan dirinya pada sisi San.
Mata San hanya memperhatikan sosok yang memiliki tinggi tubuh melebihi dirinya, membiarkan lainnya menyamankan posisi.
"Tidak apa?" Mingi memiliki suara rendah yang mengintimidasi beberapa orang, tapi dia sungguh manis dalam bicara
"Tidak apa" San membiarkan Mingi menyamankan kepala di pangkuan, menempatkan jemari pada surai Mingi
"Kau tidak apa?" Mingi berusaha meluruskan tatap mata pada dirinya, tidak mudah dengan surainya
"Iya" Tangan San merapihkan surai Mingi, menghalangi dari mengenai mata dan menimbulkan perih
"Baik" Dapat merasakan angguk kecil yang dilakukan oleh Mingi, puas dengan jawaban yang diterimanya.
Mata San enggan melepaskan Mingi yang saat ini merapatkan mata, membiarkan tangan San yang belum henti memainkan surai miliknya.
"Bagaimana denganmu?" Tanya San membuat Mingi kembali membuka mata, hanya diam untuk beberapa waktu
"Ung" Mingi mendengungkan nada tidak pasti, menghasilkan kerutan tidak paham pada dahi San
"Ada apa?" San tidak memahami apa yang mengganggu Mingi sehingga dia tidak memberi jawab dengan mudah
"Aku ingin membantumu" Kata Mingi hanya menunjukkan kesan polos yang menghangatkan,
dan San membiarkan perasaan hangat mengisi dirinya, menggelitik sudut bibirnya untuk meninggi.
"Aku hanya memerlukan tenang" San berkata, dapat melihat lainnya ragu mengenai apa yang harus dilakukan
"Hadirku mengganggu?" Tanya Mingi sekalipun dia tidak menunjukkan inginnya untuk mengubah posisi
"Tidak" Pun San tidak memikirkan dia harus mengubah posisi, sendirinya mendapat kenyamanan dengan hadir Mingi
"Benarkah?" Kentara bahwa Mingi tidak memiliki ide mengenai perasaan nyaman milik San saat dirinya di sisi
"Um," Kepala San melakukan angguk seperti dia meyakini jawab yang dirinya berikan pada si kelahiran Agustus,
tapi dia menemukan perlu untuk menjaga tenang sehingga dia menambah, "selama kau pun menikmati tenang."
"baik" Mingi mengecilkan suara, menunjukkan laku menggemaskan yang menghadirkan tawa ringan pada wajah San
"Kekasihku sungguh manis" San tidak melewatkan rona kemerahan di wajah Mingi saat si kelahiran Juli mengatakan ini.
Tidak ada kata lain yang ditukarkan dan San tidak menemukan sunyi diantara mereka sebagai situasi yang canggung, mendapatkan tenang dari suasana tidak riuh dan hadir Mingi dekat dirinya. Pun dengkuran halus yang didengarkannya dari Mingi, menghantarkan senyuman di wajah San.
Mungkin Mingi akan menggerutu dan merasa buruk karena dia terlelap, tidak melakukan apapun untuk membuat perasaan San menjadi baik. Tapi San telah merasa baik dengan perhatian yang Mingi tunjukkan, usahanya dalam memperhatikan San tanpa membuat si Choi merasa kewalahan.
San sungguh beruntung karena dia memiliki sosok Mingi dalam hidup, tersenyum tanpa melepaskan pandangan dari sang Tuan Puteri yang jatuh dalam lelap.
. _ _ _ .
Lagi jarang ngebuka sosial media, tapi beberapa kali ngeliat pm-nya San dan mau ngasih peluk. Ku sendiri lagi ada di situasi mau ditemenin, tapi ngga mau nyusahin juga ngga mau ditanyain ada apa.
Oh, aku ngelewatin penampilan di SBS, tapi ngeliat foto atau potongan video San pas That That kayak, orang ini seneng banget buat ngebikin oleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abibliophobia
FanficAbibliophobia : istilah untuk orang yang akan frustasi saat tidak memiliki bahan bacaan. <3 <3 <3 <3 <3 Kumpulan cerita yang berantakan, sesuai ide dan mood, dengan Bottom Mingi, Bottom BIC, Bottom Yehyeon.