⛵ Aku Menyukaimu

26 5 0
                                    

_ _ _ _ _

Seonghwa menemukan Mingi di sisinya dan membentuk senyuman saat dia menangkap lengkungan manis pada wajah si lebih muda, tidak perlu mengetahui alasan milik lainnya dan turut merasakan kebahagiaan dari Mingi. Lengan Mingi merangkul lehernya sehingga Seonghwa menatap wajahnya dengan jelas, pun membenturkan temu dengan manik berbinar milik si pemuda Song.

Seonghwa tak mengetahui apa yang membuat lainnya sungguh bahagia hingga Mingi menghampiri Seonghwa dan memberi rangkulan, tapi dia perlu menghentikan diri dari berusaha mendekatkan wajah pada laki-laki yang lebih muda, menyadari mereka ada di jalan dan orang lain mungkin memperhatikan. Siapa yang dapat menyalahkan pikirannya saat Mingi sungguh menggemaskan?

Maka, Seonghwa berusaha memberikan jarak dan menyadari rangkulan Mingi sungguh rapat, sejenak dia merangkul bagian pinggang dari sang kasih.

"Aku menyukaimu" Ini merupakan kata yang diberikan Mingi saat rangkul telah dilepaskan, menggelitik sudut bibir Seonghwa

"Aku pun menyukaimu" Tidak memiliki perasaan berat saat dia memberi balasan ini, masih menemukan wajah bahagia Mingi

"Tidak aneh karena aku mengatakan ini?" Mingi mengambil langkah di sisinya, saat ini memiliki sorot khawatir di mata

"Kau memikirkan ini aneh?" Ingin memastikan apa yang ada di pikiran Mingi sebelum dia memberi jawaban

"Karena aku tidak biasa mengatakan ini lebih dahulu?" Kesan ragu dalam bicara Mingi sungguh menggemaskan

"Kau biasa mengatakannya lebih dahulu" Pikir Seonghwa memutar momen Mingi mengatakan ini lebih dahulu.

Biasa mendengarkannya saat dia membelikan camilan kesukaan atau membuat makanan yang disenangi oleh sang kekasih, atau memberi bantuan saat Mingi menemukan buntu dan merasa payah dengan tugas.

"Ini berbeda" Mingi mengerutkan dahi selagi dia menyuarakan tak setuju, membuat Seonghwa meninggikan tangannya

"Mengapa ini berbeda?" Jemari Seonghwa menyentuh kerut pada dahi, berusaha menghilangkannya.

Mingi meluruskan ekspresi wajahnya dan merapatkan bibir, memiliki jawaban namun menyimpan canggung untuk membicarakannya.

"Aku hanya memikirkanmu dan menyadari aku sungguh suka padamu, Seonghwa-Hyung" Kesan polos dalam bicara Mingi menggelitiknya

"Dapat dipahami" Seonghwa menyikapi jawaban ini dengan mudah, tersenyum saat dia tak menemukan apapun untuk dikhawatirkan

"Kau dapat memahaminya?" Mingi menunjukkan dirinya tak mudah dalam memahaminya, menjadi bingung dengan balas Seonghwa

"Iya. Tidakkah aku kerap mengirimkan pesan atau emoji padamu?" Tanya Seonghwa mendapat diam sejenak dari Mingi, tengah mengingat.

Seonghwa yang memikirkan Mingi dengan acak karena satu tayangan, benda, atau melodi musik, kerap mengirimkan pesan singkat atau emoji yang mengisyaratkan 'aku suka kamu'.

"Benar" Kelihatan Mingi telah mengingatnya, menghasilkan senyuman geli dari Seonghwa yang berusaha menekan keinginan tertawa

"Saat aku melakukannya, kau berpikir aku aneh?" Seonghwa melihat bibir Mingi membentuk senyuman, maka dia pun tersenyum

"Mulanya. Tapi sekarang, aku pikir kau manis" Mingi mengatakan ini dengan bibir yang tak melepaskan senyum, bersikap manis

"Kita memiliki pemikiran yang sama" Tangan Seonghwa mengulur, lekas menemukan jemari Mingi pada sisi kosong diantara jarinya.

Seonghwa membiarkan Mingi mengayunkan tangannya, selalu memiliki cara dalam memperlihatkan dirinya senang dengan hadir Seonghwa di sisi. Dan Seonghwa berbohong andai dia mengatakan ini bukan satu diantara sekian alasan dirinya menjatuhkan hati dan kembali menjatuh hatinya pada Mingi.

Begitu mudah untuk menjatuhkan hati pada Mingi, dan Seonghwa mendapati diri sungguh beruntung karena Mingi pun menjatuhkan hati padanya. Seonghwa hanya menyatakan perasaan karena tak ingin larut dalam imaji yang tak mungkin, tapi Mingi mewujudkan imajinya dan bertahan hingga saat ini.

. _ _ _ .

Inspirasinya dari momen Igi ngerangkul Hwa di konser pas lagu From, kalo ngga salah. Kayak, gemesh sendiri waktu ngeliat momennya.

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang