_ _ _ _ _
Mingi mengetahui dia merasa tidak baik, menarikan jemari untuk melihat status atau cerita yang dibagikan oleh teman sehingga dia tahu mereka tak memiliki waktu untuk mendengar keluhnya. Entah mereka menghabiskan waktu dengan keluarga, pasangan, atau tugas, kelihatan seperti hanya dia yang tidak melakukan apapun dan tidak memiliki seseorang untuk ditemui.
Pesan masuk menggetarkan ponsel yang hendak disimpannya pada meja, membukanya untuk mengetahui seorang teman yang menanyakan perihal bagiannya dalam tugas kelompok. Mingi telah menyelesaikannya, memberi jawaban dengan jujur, dan mendiamkan mata dalam ruang cakap dimana Yeosang hanya membalas menggunakan stiker karakter yang mengangguk.
Yeosang dan dirinya bukan teman yang dekat, sehingga Mingi merasakan ragu sebelum dia berusaha memanggil nomor dari laki-laki selisih dua bulan.
"Siapa?" Tanya ini menyambut panggilan Mingi hingga dia mengerutkan dahi
"Mingi. Kau tidak menyimpan nomorku?" Mingi melemparkan tanya pada Yeosang
"Oh, aku tidak melihat nomor" Yeosang memberi alasan dan Mingi memilih percaya
"Oh" Kepala dianggukkan seakan Mingi percaya, setelahnya dia merapat bibir sejenak
"Ada apa?" Membayangkan Yeosang di sisi lain yang mengerut dahi dengan tidak paham
"Ingin bertemu?" Mingi tidak memiliki kata basi yang dapat diberikannya pada Yeosang
"Apa?" Kentara bahwa balas Mingi hanyalah menambah tidak paham dan kerut dahinya
"Mungkin, kau ingin meminum kopi" Buruk, Mingi mengetahui ini adalah alasan yang buruk
"Kau mengajakku meminum kopi?" Kepala Yeosang belum memahami apa maksud Mingi
"Atau, kau menginginkan makanan manis?" Mingi menempatkan harap yang tipis dalam kata
"Uh?" Bingung yang tidak henti disuarakan oleh Yeosang, tidak memahami apa yang terjadi.
Mingi ingin melakukan temu dengan orang lain untuk membuat diri merasa baik, tapi semua orang kelihatan memiliki hal penting dan lebih baik dari dirinya.
"Apapun. Aku dapat membelikannya untukmu" Oh, Mingi menyadari nadanya yang memohon
"Mingi," Yeosang memiliki nada bicara yang cemas seperti dia khawatir ada hal buruk
"Aku baik" Mingi mengatakan ini untuk Yeosang, dan untuk dirinya sendiri
"Tidak" Yeosang membalas seperti dia tahu kebenaran bahwa Mingi tidak merasa baik
"Aku," Mingi berusaha mengulang kata, meski lidah terasa kaku dan suara mengecil
"Kau ingin melakukan temu?" Yeosang melempar tanya dan Mingi berdiam sejenak
"Lupakan. Kau memiliki hal lain yang penting" Mingi meyakini semua orang, selain dia, memiliki hal untuk dikerjakan
"Aku tidak melakukan apapun" Kata Yeosang membuat Mingi melakukan kerjap
"Kau, tidak melakukan apapun?" Tanya Mingi seperti ide ini merupakan hal yang asing
"Aku dan kau telah menyelesaikan bagian. Kita dapat bersantai" Yeosang memberi jawaban
"Maka, kau ingin melakukan temu?" Kalau Mingi merupakan anjing, ekornya tentu mengibas antusias
"Iya, Mingi" Tawa kecil diloloskan seperti Yeosang dapat melihat antusias Mingi saat ini
"Aku akan membayarkan makan atau mi, ah, makan dan minum" Terburu dalam meralat kata
"Tidak. Aku memiliki uang sendiri" Yeosang tak menyetujui perkataan Mingi
"Baik, baik. Tapi, kita melakukan temu?" Dan Mingi tak ingin memasalahkan perihal yang kecil
"Kita melakukan temu" Yeosang memiliki yakin pada katanya, melakukan angguk
"Kau memiliki tempat yang ingin dikunjungi?" Sejujurnya Mingi tidak yakin kemana dia ingin pergi
"Iya, aku akan mengirimkan alamat padamu" Kelihatan seperti Yeosang telah memiliki ide
"Baik. Uh, Yeosang," Mingi ragu apakah dirinya perlu mengatakan ini pada lainnya
"Um?" Yeosang menanggapi panggilan yang dia berikan, hanya diam dan menanti kata
"terima kasih" Suara Mingi tidak besar seperti biasa, namun menemukan perlu
"Terima kasih kembali, aku pikir" Kembali, Yeosang meloloskan tawa kecil dalam kata.
Mingi tidak memiliki ide mengenai alamat yang dikirimkan oleh Yeosang, namun dia menemukan kedai hewan dimana dia merasakan pegal dari sudut bibir yang tersenyum atau melepaskan tawa karena laku menggemaskan dari hewan. Yeosang ada di sisinya sepanjang waktu, menukar beberapa kata dengannya dan melakukan main dengan hewan pada banyak waktu.
Mingi tidak tahu apa yang menarik dari dirinya, cerita mengenai hewan lucu yang mereka temui, ataupun keluh perihal sudut bibir yang pegal. Tapi dia menyadari Yeosang yang mendengarkannya, menyempatkan untuk memberi tatap hangat diantara perhatiannya pada jalan dan memastikan diri tak jatuh atau tersandung. Dia tergelak saat Mingi nyaris membentur tiang jalanan.
. _ _ _ .
Ocang yang canggung pas berduaan Igi, sama Ocang yang serius merhatiin Igi saat Igi ngomong antusias, belum lagi Ocang yang nunggu saat Igi ngasih peluk buat member. Canggung, tapi momen mereka tuh ngebikin gemes gitu.
Harusnya, ini tuh di-publish saat Ocang ulangtahun, tapi idenya terus mentok sampe akhirnya baru selesai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abibliophobia
FanfictionAbibliophobia : istilah untuk orang yang akan frustasi saat tidak memiliki bahan bacaan. <3 <3 <3 <3 <3 Kumpulan cerita yang berantakan, sesuai ide dan mood, dengan Bottom Mingi, Bottom BIC, Bottom Yehyeon.