⛵ Bus Scene

101 12 1
                                    

_ _ _ _ _

Ah, siapapun, tolong sembunyikan Mingi dari senior dengan nama Park Seonghwa. Mingi ingin menyembunyikan diri saat senior yang dia perhatikan menyadari tatapan darinya, meninggikan alis seperti menanyakan apa yang dilakukan oleh si murid kelas satu.

Mustahil untuk menyembunyikan tubuh Mingi yang memiliki tinggi melebihi banyak temannya, dan situasi padat di bis pada pagi hari tidak memberikan tempat dimana Mingi dapat menyembunyikan diri. Maka, Mingi berpikir dia akan melarikan diri setelah ini.

Bukan merupakan murid yang paling atletik, Mingi berusaha menyiapkan diri untuk mengambil langkah yang cepat saat perhentian mulai terlihat.

"Bukan perhentian kita" Mingi berpikir Wooyoung yang menarik kerah pakaian dan menahan langkahnya, namun suara yang didengar membuat dia menahan nafas

"Ah" Bibir Mingi hanya membuka saat dia menyadari kata Seonghwa, pun tidak tahu apa yang harus dilakukannya dengan sang senior yang ada di sisinya

"Kau akan turun di tempat ini untuk menghindariku?" Hanya sekejap, Mingi meninggikan mata untuk melihat Seonghwa yang bertanya dengan meninggikan alis

"Tidak, aku tidak menghindari Senior Seonghwa" Mingi menjawab Seonghwa, walau dia masih memiliki tanya mengenai sedari kapan Seonghwa berpindah

"Iya, kau menghindar" Seonghwa mengetahuinya, bukan hal baru dengan setiap orang mengatakan Mingi mudah dibaca seperti buku yang terbuka

"Aku hanya menatap Senior Seonghwa tanpa sengaja" Mingi berbohong dengan merapatkan gigi, walau dia sendiri tidak yakin apa kebohongannya meyakinkan

"Dan kau melakukannya tanpa sengaja pada hari kemarin?" Pertanyaan Seonghwa membuat Mingi merasakan kaku pada tubuhnya, dapat dilihat dengan mudah

"Senior mengetahui aku menatap Senior di hari kemarin?" Tanya Mingi saat dia menghentikan situasi kaku, kembali menemukan suara pada akhirnya

"Kau bukan seseorang yang pandai melakukan sesuatu dengan sembunyi" Seonghwa memberi jawaban, merupakan hal yang biasa didengar oleh Mingi

"Temanku mengatakan hal yang sama" Kata Mingi, memiliki kerutan dahi seperti dia merasa heran mengenai bagaimana orang lain membagi pikiran mengenai dia

"Lalu, kau berpikir aku tidak akan menyadari bagaimana kau memperhatikan aku sedari kita menggunakan bis yang sama?" Kening Seonghwa mengerut tidak habis pikir

"I, ya" Bibir Mingi membuka untuk memberi jawaban dengan sikap dia meragu, ingat dia pikir dia beruntung di awal hari dan menyimpulkan Seonghwa tidak peka pada hari delapan

"Menggemaskan seperti biasa" Kaku merupakan reaksi alami saat Mingi mengalami terkejut, maka dia berdiam saat Seonghwa memberikan pujian untuknya

"Seperti, biasa?" Daripada 'menggemaskan' yang tidak biasa digunakan untuk menyebut Mingi, murid kelas satu ini hanya menaruh perhatian pada kata 'seperti biasa' dari sang senior

"Aku yakin semua orang mengetahui aku menaruh perhatian padamu" Seonghwa memberitahu dengan sikap ringan, seperti dia telah melatih diri dan begitu siap untuk memberi tahukan pada Mingi

"Bukan semua orang. Aku tidak tahu, dan Wooyoung juga tidak tahu" Pandangan Mingi berusaha menemukan sang tetangga yang biasa menjadi teman bicaranya selama perjalanan

"Wooyoung yang memberitahu bis yang biasa kau dan dia gunakan, atau jam berapa kau dan dia menggunakan bis" Kata Seonghwa menyalahkan bagian 'Wooyoung juga tidak tahu'

"Aku dikhianati" Merupakan apa yang dikatakan oleh Mingi, memiliki sikap bahwa dia bersedih karena temannya tidak mengatakan apapun padanya namun membagi informasi pada sang senior

"Melihat bahwa kau terus melihatku, aku menyimpulkan kau suka padaku"Tidak melebarkan cakap mengenai 'Wooyoung si pengkhianat Mingi', Seonghwa membuka topik lainnya

"Kedengaran sungguh percaya diri" Mingi menyadari ucapannya bukan sekeras apa yang dia pikirkan, dan nada bercanda yang dia maksudkan hanyalah samar

"Tapi aku benar?" Kesan meragu dan bukan sikap bercanda yang penuh dari Mingi membuat Seonghwa menambah rasa percaya diri, menatap Mingi dengan senyum

"Senior Seonghwa benar" Jelas bahwa Mingi tidak dapat berbohong atau membantah apa yang dikatakan oleh laki-laki lebih dewasa dari dirinya.

Seonghwa membiarkan Mingi menuruni bis karena menyadari perhentian ini merupakan perhentian mereka, namun tidak membiarkan jarak menjadi lebar sehingga Mingi dapat melarikan diri dengan lekas setelah si lebih muda membenarkan apa yang dikatakannya.

Adegan picisan dalam drama romansa dimana satu karakter menarik tangan dari karakter lain dan mempertemukan bibir, ini merupakan adegan biasa dalam drama, namun Mingi yakin dia dan Seonghwa akan menjadi bahan pembahasan yang hangat dalam satu pekan ini.

. _ _ _ .

Mau nulis cerita yang manis dan ringan buat Mingi, soalnya sejauh ini cerita dia pasti ada bagian sedih atau bagian yang rada kelam. Lagi sering banget ngeliat video pas orang ada di bis, tapi ujungnya masih nge-drama juga.

Rajin melihat facecam setelah nonton face cam punya San buat penampilan 'GANG' sama 'To The Beat + THANXX', dan dimohon buat Park Seonghwa ; tolong, ganteng anda mohon dikondisikan. Hati saya lemah 😩

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang