_ _ _ _ _
San mengetahui Mingi merupakan tipe pemikir daripada tipe perasa, tapi ini bukan seperti Mingi tidak memiliki perasaan dan tidak pernah memiliki situasi buruk dimana pikirannya menjebak dirinya.
Mudah untuk menemukan Mingi dalam ruang pandangnya dan San mengetahui waktu dimana pikiran Mingi menjebak laki-laki yang memiliki tinggi tubuh melebihi dirinya, mengetahui apa yang perlu.
Tangan Mingi hanya menyentuh sisi mangkuk dan tak melakukan apapun, sementara San menghabiskan sepertiga dari sarapan.
"Mingi," San bahkan tidak melihatnya melakukan kunyah lamban seperti waktu lain dimana dia melakukan kegiatan makan
"Song Mingi." Mengeraskan suara untuk mendapat perhatian dari laki-laki Song yang kini mengerjapkan mata dan melihatnya
"Uh?" Mata Mingi memiliki kemerlap saat dia mengarahkan tatap pada San, atau mungkin kacamata yang dikenakan memberi efek
"Hei, Mingi," San meninggalkan bangku makannya untuk menghampiri posisi dari laki-laki yang memiliki selisih satu bulan dengannya
"kau," Mata San tidak menghentikan kontaknya dengan mata Mingi yang menyorotkan rasa bingung pada saat ini
"adalah," Tangan San menyentuh sisi wajah Mingi yang hanya membiarkan si pemuda Choi melakukan apa yang diingin
"terbaik." Kata San membuat Mingi mengerjapkan mata, masih memiliki sorot bingung pada matanya yang menunjukkan kerlap
"Apa ini?" Mingi meloloskan tawa saat San menjauhkan tangan dari sisi wajahnya, turut menimbulkan tawa di wajah San
"Kau adalah terbaik" Kata San dengan garis senyuman di wajah, mengembalikan posisi pada bangku makan depan Mingi
"San, katamu sungguh random" Mingi masih memperlihatkan tawa saat San mendudukkan diri, turut mengembalikan tawa
"Aku membuatmu tersenyum?" Tanya San, memangku wajah dan menatap Mingi daripada lekas untuk melanjutkan makannya
"Iya, karena katamu sungguh random" Mingi memiliki kesan jujur dalam memberi jawaban, pun ekspresi tersenyum di wajahnya
"Poinnya adalah kau tersenyum" San turut menempatkan senyum di wajahnya, berpuas dalam melihat senyuman sang kekasih
"Kau mengatakannya tanpa aba" Kedengaran seperti Mingi memiliki keluh, namun San hanya menemukan ekspresi senang
"Aba seperti apa yang dibutuhkan?" Tanya San yang saat ini meraih alat makannya, melihat Mingi telah melakukan ini
"Mungkin aku mengeluh atau aku mengatakan aku merasa buruk" Mingi meninggikan bahu dengan kesan tidak acuh setelahnya
"Kau tidak melakukannya" Balas San seraya menggelengkan kepala, tahu ini bukanlah hal yang dilakukan oleh Mingi
"Apa?" Wajah Mingi memiliki ekspresi bingung yang dapat dilihat dengan jelas, begitu menggemaskan dalam pandangan San
"Kau bukan seorang yang menerima perasaanmu dengan terbuka, meski tidak ada salahnya untuk memiliki emosi" San menjelaskan
"Kau selalu mengatakannya" Kata Mingi seakan dia mengetahui kata ini di luar kepala, memiliki ekspresi seakan lelah mendengar
"Bukan seperti kau selalu mendengarkannya" San melihat Mingi yang memainkan alat makannya, hanya mengaduk mangkuk nasi
"Maksudku, ini bukan sesuatu yang besar," Yah, San menduga Mingi akan berusaha memberi bantah meski dia payah dalam berkata
"Tapi?" San memberi dorongan pada Mingi untuk menyelesaikan apa yang berusaha dia katakan, tersenyum kecil sebagai dukung padanya
"Aku hanya memikirkan," Mingi menghentikan kata dan melihat mangkuk nasinya selama beberapa saat, membiar San menunggu
"bagaimana kau suka padaku?" Tanya Mingi saat dia melanjutkan kata, mengembalikan tatapannya pada San yang memperhatikan
"Kau adalah Song Mingi" Hanya ada kesan lembut dan serius pada bicara Sana saat dia memberi jawaban dari tanya Mingi
"Dan aku adalah terbaik?" San menemukan tawa kecil yang menyenangkan untuk dilihat maupun didengar dari Mingi
"Aku dapat meneriakkannya seandainya kau masih ragu" Tangan San memberi tunjuk pada jendela dari unit apartemen mereka
"Terima kasih" Mingi tersenyum selagi dia mengatakan ini, kelihatan seperti dia telah percaya dan merasa cukup.
Mingi biasa mengejutkan San dengan pikirnya yang berbeda dari dirinya, lebih utama dia bukan seseorang yang bisa menerima balas dengan landas 'katanya' untuk mengusaikan pikir berlebihan.
Tapi San tidak menemukan dirinya ingin mengeluhkan ini, ingin memahami Mingi dengan baik dan tidak membiarkannya larut dalam pikiran yang mengganggu dirinya hingga dia merasa buruk.
. _ _ _ .
Idenya dari video San yang ngomong "Hei, Mingi-ya, you are the best", sama aku yang ngadepin temen (mbti-nya tipe T kayak Igi) pas overthink. Aku berusaha ngejawab sesuai pikiran aku, dan dibales bahwa dia ngerasa jawaban aku ngga masuk di pemikiran dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abibliophobia
FanficAbibliophobia : istilah untuk orang yang akan frustasi saat tidak memiliki bahan bacaan. <3 <3 <3 <3 <3 Kumpulan cerita yang berantakan, sesuai ide dan mood, dengan Bottom Mingi, Bottom BIC, Bottom Yehyeon.