💎 Introverts

17 1 0
                                    

_ _ _ _ _

Huijun mendapatkan Seungmin sebagai teman serumah melalui laman dimana orang-orang berusaha menemukan teman kamar, memikirkan lokasinya dekat dengan tempat dimana dia mendapat kerja dan merasa tidak memiliki kendala selama melakukan percakapan melalui sosial media. Seungmin memperlihatkan kesan ramah lagi berisik saat Huijun melihat tempat.

Pikir Huijun memutar percakapan dimana dia dan Seungmin memiliki tipe kepribadian yang introvert, dan meragu. Tapi dia menemukan lokasi ini paling dekat dengan tempat kerja sehingga dia menempatkan diri sebagai teman kamar Seungmin, hanya menyadari sisi introvert lainnya saat mereka telah menghabiskan waktu sebagai teman serumah dan menyadari tenang.

Seungmin biasa mendiamkan dirinya pada sisi jendela, hanya membuka lapis kedua dari tirai yang memiliki warna merah dan membiar lapis satu yang putih.

"Pagi" Suara Huijun menghentikan sunyi di unit apartemen, tidak mengharap jawaban

"Pagi" Tapi Seungmin memberi jawaban, memindahkan pandangan dari buku catatan

"Kau tidak melakukan kerja?" Pertanyaan basi, Huijun dapat melihat Seungmin bersantai

"Tidak" Seungmin memiliki kesan pahit dalam senyuman yang dilempar pada Huijun

"Ada masalah?" Huijun mengurungkan ingin untuk mengambil roti dan melakukan sarapan

"Seseorang mengambil barang di toko kelontong dan aku dipecat" Jawab Seungmin

"Maaf" Tatap Huijun memperlihatkan permintaan maaf andai kata belum cukup

"Kenapa kau mengatakan maaf?" Seungmin menanggapinya dengan senyum geli

"Karena aku merasa buruk saat memikirkan situasimu" Huijun memberi jawaban

"Aku hanya tidak beruntung" Kata Seungmin dengan sikap ringan

"Kau ingin aku," Huijun menghentikan katanya saat melihat Seungmin menggeleng

"Tidak" Seungmin memberi jawab sebelum Huijun dapat menyelesaikan kata

"Seungmin-Hyung, kau bahkan tidak berusaha mendengarku" Kesal Huijun

"Aku tahu kau ingin menawarkan bantuan" Ah, Huijun mengetahui sisi ini.

Seungmin yang tidak ingin memberi kesulitan pada orang lain, dan tidak ingin menerima bantuan dengan sikap percuma.

"Kau belum mengetahui bantuan apa yang ingin kuberikan" Huijun melihat diam Seungmin

"Uh, baiklah" Kata Seungmin, masih menunjukkan ekspresi meragu di wajahnya

"Bagaimana kalau kau melamar kerja di kedai?" Saat ini Huijun menduduk diri di sisi Seungmin

"Kedai milik temanmu?" Tanya Seungmin, memastikan ada di halaman yang sama

"Iya" Huijun menemukan Seungmin yang memberi tatap serius pada dirinya

"Baik, tapi kau tidak melakukan promosi untukku" Seungmin berkata, setelahnya

"Um, aku paham" Bibir Huijun merasa geli karena ekspresi serius yang dilihatnya

"Kedai milik temanmu memerlukan pekerja tambahan?" Tanya Seungmin

"Iya. Kenapa aku menawarkanmu saat kami tidak memilikinya?" Balik Huijun

"Mungkin, karena kasihan?" Seungmin menunjukkan ragu dan mendapat tawa Huijun

"Aku ingin membantu seperti kau membantu" Huijun menjelaskan

"Aku tidak melakukan apapun" Kata Seungmin, menunjukkan rasa bingung

"Kau ingin aku membicarakannya?" Huijun sadar dia bukan pembicara manis yang baik

"Tidak" Pun dia mensyukuri Seungmin memahami tidak pandainya dia dalam bicara

"Baik. Sarapan?" Huijun melempar tanya seraya meninggalkan posisi duduk

"Aku tidak ingin meninggalkan duduk" Balas Seungmin, mengembalikan fokus pada buku catatan

"Baik. Aku akan membuatkannya" Kata Huijun dengan sikap dia telah memutuskan

"Eh?" Seungmin memberi tatap mata seperti dia akan memberi penolakan

"Terima kasih kembali" Huijun tidak memberi waktu untuk menerima tolak.

Huijun mengetahui Seungmin buruk dalam memperhatikan diri, menaruh perhatian dengan dekat sekalipun mereka tidak berusaha mencampuri urusan satu sama lain secara dalam. Tahu menikmati waktu seorang diri merupakan cara untuk mengisi energi bagi keduanya.

Pun Huijun menyadari Seungmin selalu menyediakan cemilan yang dia senangi, menyala lilin aromaterapi saat Huijun merasa lelah dengan hari, atau tindakan kecil yang memperlihatkan dia peduli pada Huijun. Mereka memiliki cara untuk memperhatikan satu sama lain.

. _ _ _ .

Sebenarnya aku percaya kamar HuiBIC ngga kelewat tenang sekalipun HuiBIC sama-sama tipe I. Tapi cerita ini jadi pelarian karena aku perlu waktu untuk sendiri tapi ku ngga bisa menemukan ruang tenang, sampe rasanya sesak.

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang