💎 Deserve

23 2 0
                                    

_ _ _ _ _

Huijun biasa mendapatkan Seungmin yang merangkul bahunya saat dirinya memiliki tinggi yang belum melampaui Seungmin, dan biasa mendapat rangkulan pada lengannya saat tingginya bertambah.

Maka Huijun tidak lagi menemukan rasa terkejut saat seseorang meraih lengannya dan memberi rangkulan dengan kesan akrab, melihat Seungmin yang ada di sisinya dan menatap dia untuk sejenak.

Baik. Huijun tahu ada yang salah saat Seungmin hanya diam dan tidak mengatakan apapun, meski menit telah berlalu.

"Kenapa?" Seungmin mengetahui Huijun bertanya padanya, tidak ada orang lain yang dapat diajaknya bicara pada saat ini

"Seungmin-Hyung," Huijun memanggil laki-laki yang lebih dewasa, memperhatikan Seungmin mengarahkan tatap padanya

"Ada apa?" Melempar tanya seperti Huijun yang menunjukkan tidak biasa, Seungmin menatap dengan mengerutkan dahi

"Aku seharusnya menanyakan, ada apa?" Langkah Huijun tidak dilanjutkan, menaruh seluruh perhatiannya pada Seungmin

"Tidak ada" Mata Seungmin hanya membalas tatap Huijun untuk sesaat, tidak dapat berlama dalam mempertemukan tatap

"Kau membohongiku" Paham dengan laku Seungmin sewaktu berbohong, Huijun mengerutkan dahi dengan rasa cemas

"Hanya," Seungmin melepaskan rangkulnya dari lengan Huijun, tidak dapat menjauhkan tangan saat Huijun meraihnya

"Hanya?" Huijun menggenggam dua tangan Seungmin, masih meluruskan matanya pada Seungmin yang menghindari tatap

"Aku mendengar perkataan bahwa aku tidak pantas," Tidak tuntas dalam kata, Seungmin meluruskan tatap pada Huijun

"Kau tidak pantas bersamaku?" Kening Huijun mengerut tanda dia tidak memahami, tidak dapat memahami perkataan ini

"Maksudku, aku tahu," Kata Seungmin bukan sesuatu yang diduga oleh Huijun, memutuskan untuk menyela

"Apa yang kau tahu, Seungmin-Hyung?" Huijun menyela, tidak setuju ditemukan dengan mudah pada wajahnya

"Aku tahu kalau aku tidak pantas. Hanya, menyakitkan untuk mendengarnya" Seungmin berkata tanpa menatap Huijun

"Siapa yang mengatakan kau tidak pantas bersamaku?" Tanya Huijun, melihat ekspresi berpikir dari Seungmin

"Aku tidak mengenalnya" Kepala Seungmin menggeleng saat dia tidak dapat mengenali siapa orang yang mengatakan ini

"Kau tidak mengenalnya?" Huijun melemparkan tanya untuk memastikan, melihat gerakan menggeleng dari Seungmin

"Tidak" Seungmin menggunakan lisan untuk menguatkan jawab, Huijun menyapu jemarinya di punggung tangan Seungmin

"Kenapa kau harus percaya saat dia tidak tahu aku sebaik dirimu?" Tanya Huijun, masih menyapukan ibu jarinya

"Apa?" Berhenti dari memperhatikan ibu jari Huijun, Seungmin meninggikan mata Huijun yang hanya menatap dirinya

"Hyung, kau yang mengetahui kurangku dan menerimaku, bukan dia" Huijun hanya memiliki serius dalam setiap kata

"Tapi," Seungmin telah mendengar kata melebihi hitungan yang dapat dijumlahnya dengan jari, dan dia mulai percaya

"Hyung, aku menyatakan perasaan padamu. Kau percaya aku, benar?" Mata Huijun menyorotkan harapan pada sang kekasih

"Iya, aku percaya padamu" Seungmin mengenal Huijun, tahu saat lainnya menunjukkan sikap serius lagi jujur dalam kata

"Aku menyatakan perasaan padamu, karena aku juga percaya padamu" Huijun menatap Seungmin seraya membentuk senyum

"Maaf, aku hanya," Napas dihela oleh Seungmin dengan lamban sebelum dia merapatkan diri, "memiliki hari yang tidak mudah."

"Aku tahu. Aku menunggumu karena aku tahu kita memiliki hari yang sulit" Melepas tangan Seungmin, merangkul si lebih kecil

"Terima kasih" Suara Seungmin hanya didengar oleh Huijun yang merapatkan lengan pada tubuhnya

"Terima kasih" Huijun membalas kata Seungmin, memiliki senyum dengan sang kekasih ada di lengannya.

Sejujurnya Huijun tidak memikirkan dia merupakan kekasih yang manis, tapi Seungmin merupakan seorang yang manis dan layak mendapat seluruh laku manis saat laki-laki itu menginginkannya.

Huijun bukan sosok paling manis dan romantis, tapi Seungmin menerima dia dan tidak mempermasalahkan saat dia bersikap acuh, hanya menenangkannya saat dia memiliki hari sulit.

. _ _ _ .

Rasanya udah lama banget ngga nulis BIC, jadi pikiranku tuh pengen ngemanisin BIC selama nulis ini.

Biarpun telat beberapa hari, selamat ulang tahun buat Huijun 🎉

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang