🎵 Perfectionist

17 2 0
                                    

_ _ _ _ _

Yehyeon menemukan dirinya berdiam dengan pensil yang enggan meninggalkan jarak diantara jemarinya, namun dia akan menghempaskan alat tulisnya dan berusaha mendapat penghapus saat dia menyadari ada kesalahan dalam apa yang dituliskannya.

Selalu merupakan karakter yang menginginkan sempurna, Yehyeon mengetahui ada yang kurang dan memerlukan sesuatu untuk menyempurnakan karya yang berusaha dia hasilkan. Yehyeon menemukan kertas yang rusak saat dia kembali menghapus.

Tangan lain meraih kertas yang rusak pada bawah tangan dari Yehyeon, memiliki gerakan perlahan namun pasti yang dikenalinya.

"Aku pikir ini merupakan waktumu untuk melakukan istirahat" Yehyeon mendengar suara Haolin yang tidak jauh darinya

"Aku belum melakukan apapun" Kesal dapat didengarkan dalam nada bicara milik Yehyeon, pun mata Yehyeon yang melihat Haolin

"Kau belum menyelesaikan karyamu," Meralat kata Yehyeon bahwa dia belum melakukan apapun, namun Yehyeon tidak tahu perbedaan

"dan aku sudah merusaknya" Yehyeon melihat pada kertas yang rusak di tangan Haolin, selesai diperhatikan dengan serius olehnya

"Aku hanya berpikir kau kembali menekan dirimu saat pikiranmu menginginkan istirahat" Haolin membantah kata laki-laki yang lebih muda

"Kau bicara dengan baik, Hyung" Kata Yehyeon, mengingat Haolin yang biasa diam dan hanya mendengarkan pada satu tahun lalu

"Pujian mengarah padamu sendiri" Balik Haolin, mengingat laki-laki yang lebih muda tidak lelah untuk membantu dia melatih bahasanya

"Aku hanya mengajakmu bicara, dan membenarkan beberapa kata" Tatapan Yehyeon memperlihatkan dia tidak setuju pada Haolin

"Hanya bukan kata yang kupilih untuk tindakanmu" Posisi duduk Yehyeon dan posisi berdirinya membuat Haolin mudah mengusak surai si Kim

"Bahkan aku tidak dapat menyelesaikan lagu ini" Yehyeon meraih sisi dari kertas yang rusak dan masih berdiam pada satu tangan Haolin

"Kau dapat melakukannya" Haolin memiliki nada yakin pada bicaranya, pun memberi sikap menyemangati dengan tangan yang menepuk bahu Yehyeon

"Kau pikir aku dapat melakukannya, Haolin-Hyung?" Tanya Yehyeon, mengimbuh panggilan yang membantu Haolin tidak merasakan beda dari teman lain

"Aku tahu kau dapat melakukan segala hal, Yehyeon-ie" Tidak biasa memperlihatkan perhatian dari panggilan, Yehyeon berbeda dari teman lain Haolin

"Kalau kau berpikir seperti itu," Yéhyeon memutus kontak mata antara dia dan Haolin, tangannya meraih pensil yang diabaikan

"Aku tidak setuju kau melakukannya saat ini" Tangan Haolin meraih pensil dari Yehyeon, sebelum si lebih muda meraih kertas

"Detik lalu kau mengatakan aku dapat melakukan segala hal" Bangku Yehyeon memutar untuk memperlihatkan tatapnya pada Haolin

"Benar. Tapi kau tidak dapat melakukannya kalau kau tidak menjaga kesehatanmu dan melewatkan waktu makan" Haolin tidak mengendurkan sikap

"Saat ini adalah waktu makan siang?" Yehyeon menyadari sikap protektif Haolin bukanlah sikap yang berlebihan, dapat memahaminya

"Hal yang baik membutuhkan waktu. Masuk akal bahwa kau tidak menyadari waktu yang terlewat" Kata Haolin dengan sikap ringan

"Benar. Aku akan mengerjakan ulang setelah kita makan" Tangan Yehyeon meraih pensil untuk menyimpan pada kotak pensil

"Ini bukan tulisan yang buruk. Kau dapat menyalinnya pada kertas baru" Kata Haolin saat Yehyeon hendak mengambil kertas di tangannya

"Haolin-Hyung berpikir seperti itu?" Yehyeon mengurungkan gerak, meninggikan pandangan pada laki-laki yang lebih dewasa

"Tentu. Aku dapat membantumu untuk menyalin kalau kau tidak berpikir kehadiranku mengganggu" Haolin menawarkan bantuan

"Terima kasih" Merupakan jawaban yang diberi oleh Yehyeon, daripada berpayah untuk mengatakan hadir Haolin tidak mengganggu.

Kalau Yehyeon harus mengatakan satu hal yang paling dia sukai, maka dia menjawab 'musik' sehingga membuat dirinya tenggelam dalam menulis lagu atau membuat musik adalah rutinitas harian yang tidak menyehatkan di beberapa waktu sebelum ini.

Dapat mengatakan dia berterima kasih karena Taedong mengatakan teman sosial medianya merupakan orang asing dan sulit menemukan tempat tinggal, menjadikan Haolin sebagai teman satu rumah yang tidak lelah mengingatkan Yehyeon.

Seandainya ada yang mengecualikan 'musik' sebagai pilihan, Yehyeon akan mengatakan Haolin sebagai apa yang paling dia sukai.

. _ _ _ .

Menulis bagian ini karena aku mau bilang, aku ngga yakin aku akan menulis Yehyeon lagi tapi aku ngga menghapus bagiannya karena aku percaya semua cerita punya penggemar sendiri.

Kalau ada yang mau request Yehyeon sama siapa, juga boleh. Book ini merupakan bentuk kecil dari support aku, dan seneng banget kalo lainnya ikut memperlihatkan support atau perhatian buat Yehyeon.

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang