⛵ Question

28 5 0
                                    

_ _ _ _ _

San tidak mengetahui apa dia telah mengatakan ini dengan cukup, tapi dia sungguh menyenangi Mingi dan memikirkan dirinya sebagai orang paling beruntung karena Mingi merupakan kekasihnya. Dapat memanggil Mingi sebagai 'Mingi-nya' merupakan alasan diantara banyak senyuman di wajahnya, tidak henti menemukan dirinya jatuh hati pada laku lucu dari sang kekasih.

Mingi menempatkan diri di lengan San pada penghujung hari, memiliki rajuk mengenai orang-orang yang melempar tatap takut atau berusaha mengajak dia melakukan kelahi saat dirinya tengah melamun. Bukan salah Mingi bahwa dia memiliki tubuh tinggi yang mengintimidasi orang lain, atau kesan mengesalkan dari wajahnya saat dia tidak membentuk senyuman.

Dan San menemukan Mingi yang mengerutkan bibir dengan lucu saat lainnya membuka pintu apartemen milik mereka, terburu menghampiri dirinya.

"San-ie," Oh, suara rajuk Mingi memanggil dirinya sungguh lucu dan menggemaskan

"Mingki," San membuka lengannya untuk menyambut sang Tuan Puteri yang manis

"San-ie," Mingi masih merajuk, membuat San memberi tepukan ringan di punggungnya

"Tuan Puteri, ada apa?" Bicara San hanya menggunakan nada lembut untuk Mingi

"Aku menerima pertanyaan dan aku tidak memahaminya" Mingi berkata tanpa mengubah posisi

"Ini merupakan hal baru?" San biasa menemukan Mingi yang perlu waktu untuk memahami hal

"San-ie," San membayangkan Mingi yang menggulung bibir dengan tidak senang

"Maafkan aku" Tidak ingin memperkeruh perasaan Mingi, San meminta maaf

"Uh, San-ie mengesalkan" Kelihatan Mingi tidak menerima permintaan maaf dengan mudah

"Aku sudah meminta maaf" Kata San hanya mendapat geleng yang menggelitiknya

"Aku belum menerima maaf" Duh, Mingi-nya sungguh menggemaskan

"Benarkah?" Tanya dilemparkan oleh San, memiliki senyuman jenaka di bibir

"Um" Mingi melakukan angguk, masih menyimpan diri diantara lengan San

"Maka, aku akan menghabiskan es krim di kulkas" Kata San membuat Mingi melihatnya

"Kejam" Mata Mingi berusaha memperlihatkan dirinya merasa sebal pada sang kasih

"Aku minta maaf" Kata San, hanya mendapatkan diam selama beberapa saat

"Baik, aku menerimanya" Mingi memberi jawaban sebelum menyimpan sisi wajah di bahu San

"Jadi, apa yang mengganggumu?" San mengingat rajuk Mingi saat memasuki apartemen

"Orang-orang yang aku temui hari ini memberi dua pertanyaan" Mingi memulai

"Dua pertanyaan?" San tidak meyakini apa dua tanya yang mengganggu Mingi

"Iya. Mereka mengatakan mereka melihat status milikku, kau tahu?" Tanya Mingi, memastikan

"Tadi malam?" Pun San harus memastikan mereka ada di halaman yang sama

"Um. Mereka menanyakan ini karena melihat status" Mingi melakukan angguk.

Status dimana mereka melakukan jalan dan memakan roti ikan adalah apa yang dimaksudkan, potret mereka berdua.

"Lalu, apa yang mereka tanyakan?" San menunjukkan ingin tahu

"Siapa di pihak atas? Dan siapa di pihak bawah?" Mingi memberitahu

"Oh" San tidak menemukan dirinya dapat memberi reaksi yang besar

"Bahkan, kita tidak menggunakan kasur yang memiliki tingkat" Oh, Mingi-nya yang polos

"Mingki, sayangku, mereka tidak membicarakan kasur yang memiliki tingkat" San berkata

"Apa?" Mata Mingi menemukan tatap matanya dengan kesan bingung yang jelas

"Kau sungguh menggemaskan" Bibir San meloloskan tawa dengan geli

"Aku tidak memahami apa yang lucu" Dahi Mingi mengerut, pun bibirnya menggulung

"Hanya," San menahan tawa dan menaruh kecup di bibir Mingi, "kau manis."

"San-ie" Mingi merajuk dan menyembunyikan wajahnya seperti posisi awal.

San hanya meloloskan tawa dengan geli, menemukan sang kekasih sungguh polos lagi menggemaskan. Tidak menemukan dirinya ingin memberi penjelasan, dia hanya menepuk punggung atau memainkan surai Mingi hingga lainnya merasa baik dan tidak lagi berusaha membahas.

Teman San pernah menanyakan ini saat San memasang potret mereka sebagai status di masa lalu, hanya mendapat senyumnya sebagai jawab. Beberapa orang mungkin menganggap ini sebagai tanya biasa, tapi San ingin menyimpan jawaban dan fakta mengenai manisnya Mingi untuk dirinya.

. _ _ _ .

Semua ATINY tuh keren banget! Bangga banget tiap ngeliat ATEEZ yang megang tropi, ngasih speech, ngelakuin encore. ATEEZ sama ATINY tuh keren!

Ide cerita ini karena nemuin prompt kayak dialog Igi, dan ngerasa gemesh bangedh. Akhirnya, aku nulisin cerita ini.

AbibliophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang